Thursday, September 29, 2016

Ramang-ramang, Megahnya Karst Maros dan perjalanan yang mendebarkan


Perjalanan menyusuri keindahan sulawesipun kami lanjutkan ke daerah Maros untuk  menikmati pesona Kars dan menyusuri ramang-ramang. Sabtu 24 september 2016 tepat pukul 10. waktu setempat kamipun segera meninggalkan Taman Nasional Batimurung.Sepanjang perjalanan menyusuri daerah Maros kami di suguhi megahnya Kars yang menghijau dan menjulang tinggi , Megahnya Kars maros menghipnotis mata kami hingga kami takberhenti bersukur kepada Allah SWT atas nikmat yang kami peroleh saat ini.




Karst merupakan gugusan tebing cadas yang terbentuk oleh erosi bawah tanah batuan seperti batu kapur dan marmeryang  larut dalam air. Kawasan kars Maros juga di kenal sebagai hutan Batu terindah dan terbesa ke dua di Dunia setelah Karst di Yunan, Cina Selatan, Cina. Kawsan Maros sendiri terbentuk dari Batuan Gamping sejak ribuan tahun yang lalu, Membentang sepanjang kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan, dengan luas sekitar lebih dari 40 ribu hektar. keunikan Karst Maros -Pangkep terletak pada bentuknya yang seperti menara dan benteng batu yang berdiri sendiri maupun bergerombol membentuk gugusan pegunungan batu gamping yang menjulang tinggi dengan berbagai macam bentuk yang unik. 


Setelah menyusuri jalanan Maros dengan suguhan Karst yang menakjubkan kamipun sampai di Demaga Ramang-ramang tepat pukul 11.30 WIT. Kamipun menyempatkan diri untuk sarapan di sebuah warung di tepi darmaga Ramang-Ramang. Untuk menyusuri sungai Puthe dengan menggunakan dan menikmati keindahan Karst kami harus menyewa sebuah perahu. IDR perahu untuk 1-4 orang seharga Rp. 200.000, untuk 5 - 7 orang Rp 250.000 dan IDR untuk 8 - 10 orang Rp.300.000. perahu ini akan menemani kita sampai ke dermaga tiga desa Berau sampai kembali lagi ke dermaga Ramang-ramang.


Terik matahari tak menyurutkan kami melakukan penyusuran sungai Puthe, di dermaga Ramang-ramang terdapat penyewaan topi dengan harga sewa Rp. 5000. setelah berbicara dengan pemilik perahu kamipun memulai perjalanan tentunya dengan membaca bismillah, jujur sebagian kami merasa ngeri juga takut tenggelam karena kami tak di bekali pelampung dan perahu yang kami gunakan teramat kecil. dengan hati berdebar perjalananpun di mulai..


Bebatuan besar berbentuk unik menghadang perjalanan kami, seolah sebagai pertanda selamat menyusuri sungai Puthe batu-batu tersebut terletak tepat di tengah sungai. sesekali perahu bergoyang karena gerakan kami yang bersorai takjub atas lukisan alam yang maha sempurna ini. goyangan perahu selalu membuat kami berdebar dan berteriak. 


Perahu kecil melaju menyusuri sungai puthe, kami tak tahu sedalam apakah sungai ini? yang pasti membuat kami ngeri saat melihat dasar sungai. deretan pohon Nipah ( sejenis pohon palem ) menemani kami selama menyusuri sungai, Pohoh nipah tumbuh di kanan dan kiri sepanjang sungai Puthe dan membuat perjalanan ini semakin menyenangkan. Birunya langit dan teriknya matahari tak kami hiraukan untuk tetap menikmati keindahan Kars dari atas perahu.


Sepanjang perjalanan menuju kampung Berua mata kami di  manjakan dengan pesona yang luar biasa, selain hamparan pohon Nipah di kanan dan kiri aliran sungai puthe, hamparan Kars yang menjulang tinggi di kanan dan kiri serta di depan seolah olah kami berada di sebuah hutan Amazon sungguh menakjubkan. Bebatuan Kars terkadang menghadang perjalanan kami, kami seperti di bawa kelorong-lorong menembus guwa denga perahu yang tentunya ini menjadi pengalaman yang sangat berharga dalam menyusuri keindahan alam Indonesia.


Dermaga dua kami lewati jika anda mau mengunjungi telaga bidadari berhentilahdi sini danlakukanlah treking ke telaga tersebut. tetapi waktu yang sangat sempit mengalahkan keinginanku kali ini kami tetap melaju menuju desa Berau. Kars-Kars tetap setia menemai perjalanan kami, hilir mudik perahu lain dan penumpang yang tersenyum lebar kepada kami seolah mereka mengungkapkan kepuasanya akan keindahan dan pesona yang mereka nikmati.


30 menit perahu melaju menyusuri sungai Puthe kamipun sampai di dermaga 3 desa Berua, kami segera naik dan meninggalkan perahu. waw.. kami terdekap takjub menyaksikan deretan karst yang menantang mata  dan gugusan karas yang menghijau seolah olah menjadi lukisan alam yang maha sempurna. Jika anda menginginkan perjalanan yang lebih indah anda dapat melakukan treking menuju Gua kelelawar, tetapi apalah daya waktu kami tak banya. kamipun cukup puas dengan menikmati deretan karst yang berada di tepian darmaga 3 ini.



Setelah puas menikmati keindahan karst di sini kamipun melanjutkan perjalanan kembali ke dermaga 1, perjalanan menyusuri sungai puthe tak dapat  kami lupakan, pasalnya ada kejadian yang membuat kami  hampir hanyut kedalam sungai puthe. kapal yang oleng dan hampir terbalik membuat jantung kami berdetak kencang. beruntung kepanikan kami tak berlansung lama  kapal kembali stabil dan dapat melaju ke dermaga 3 dengan selamat. 












Monday, September 26, 2016

Merengkuh Keindahan Bawah Laut Pulau Samalona Makassar


Samalona masuk ke daftar list tempat yang wajib kami kunjungi saat berada di Makasar Ujung pandang. Minggu 25 september 2016 Tepat pukul 05.00 WIT kami berenam yang terdiri dari Islah, Yudis, Andi, Asep, Tatang dan Budati bergegas ke arah pantai Losari sebagai tempat penyebrangan ke Pulau Samalona. kami memilih dermaga yang terdapat tepat di depan Benteng Fort Rotterdam untuk menyebrang ke Pulau Samalona. 


Jalanan kota Makassar menuju pantai losari sangatlah lengang di pagi ini hingga mobil dengan cepat mengantarkan kami tepat di Benteng Fort Rotterdam. setelah mendapatkan informasi dan menanyakan harga sewa perahu untuk menyabrang kamipun bergegas ke tepi dermaga. Untuk menyebrang ke beberapa pulai di sekitar samolana di patok sekitar Rp.500.000 - Rp, 600.000 karena hanya Samalona tujuan kami, kamipun menawar dan mendapatkan harga sewa sebesar Rp. 400.000. 
keindahan matahari terbit menjadi pembuka perjalanan kali ini, ada yang unik di tepi dermaga yaitu adanya pengunjung yang berendam beramai-ramai. Menurut mas luki sang nahkoda perahu mereka lakukan untuk menghilangkan penyakit tertentu dan tiap pagi selalu ramai ritual tersebut di lakukan.


Setelah menunggu hampir 30 menit ahirnya kapalpun bergerak mengantarkan kami menuju Pulau samalona. ada beberapa pulau yang kami lewati meski mas luki menawarkan untuk singgah di beberapa pulau tersebut tetapi karna waktu yang tak banyak kamipun langsung ke arah sasaran pulau tereksotis se makassar. 


Takbutuh waktu lama Pulau Samalona sudah ada di hadapan kami. pulau yang konon luasnya selalu berkurang tiap tahunya di penghujung tahun 2012 pulau ini hanya seluas 2 hektar dan di prediksi akan tenggelam pada tahun 2020. Pulau yang sangat mungil tetapi keindahanya terdengar ke pelosok mancanegara. Kamipun memandang takjub ke pulau tersebut. 


Takbutuh waktu lama untuk kepulau Samalona hanya 30 menit sampai juga kami di pulau yang sangat menawan  ini. Hamparan pasir putih dan birunya lautan lepas memanjakan mata kami, seolah tak mau berkedip kamipun bersukur masih dapat menikmati keindahan pulau ini. 


Waw... sungguh pantai yang menawan, walau Samalona pulau yang kecil namum fasilitas di pulau ini terbilang lengkap. ada beberapa tempat yang menyewakan perlengkapan untuk snorkling jadi tak perlu hawatir jika anda tidak membawa perlengkapan tersebut. Utuk menyewa perlengkapan snorkling ( sepatu, kacamata dan pelampung ) di kenakan seharga Rp. 50.000, bagi perempuan yang tidak membawa pakaian renang bisa menyewa seharga Rp. 30.000. atau mau menyewa gopro seharga Rp 200.000 dan yang wajib adalah sewa tangga seharga Rp.50.000.


Karna tujuan kami menikmati keindahan bawah laut pulau Samalona ahirnya kamipun menyewa perlengkapan Snorkling, mulai dari pelampung, kacamata dan sepatu di tambah lagi kamera underwater ( gopro ). untuk mengantarkan kami ke spot yang cukup indah mas luki mematok harga 20.000/orang untuk dua spot dan Rp.100.000 sebagai guide sekalian untuk membawa kami dan mengabadikan saat berada spot spot yang menakjubkan. 


Setelah lengkap dengan perlengkapan tempur kamipun menuju spot terindah di Pulau Samalona. sungguh butuh keberanian yang luar biasa untuk menikmati keindahan bawah laut pulau samalona, terutama bagi yang tidak bisa berenang tentunya. namun perasaan itu akan hilang saat melngintip dari atas perahu indahnya taman bawah laut samalona. 


Byurrrr satu persatu dari kamipun melompat dari kapal dan merasakan air laut yang membiru, sungguh indah taman laut ini terlihat walau hanya kepala kami tak sampai ke dasar lautan.untuk dapat bercumbu dengan  ikan dan karang kamipun harus kedasar lautan Samalona. 




Sungguh pesona yang menakjubkan di dasar laut pulau Samalona,Terumbu karang yang menawan dengan ikan yang hilir mudik serta binatang lain yang menambak eksotisnya pulau ini. 



Seolah tak mau menyia-nyiakan waktu kamipun terus bercumbu dengan alam bawah laut samalona. tak perduli lelah yang kami rasakan. Pulau ini mampu menghipnotis kami dengan keidahan bawah laut dan ragam biotanya yang memukau.



Terkadang kami harus ke atas kapal untuk memulihakan tenaga dan sekedar beristirahat tetapi tak tahan lama kami di atas sana. kami lebih memilih bercumbu dengan terumbu karang yang sangat menggoda tersebut. kami menemukan beebrapa terumbu karang yang berwarna hijau, kebiruan dan ungu Warna warni terumbu karang yang sangat menakjubkan, berbagai bentuk yang unik dari beberapa terumbu karang menjadikan tempat ini wajib kalian kunjungi. 






Lebih dari 2 jam kami berada di spot yang indah ini, menurut mas luki spot di tempat ini yang paling indah. kamipun enggan beranjak dan melupakan spot yang lain. kami terus merengkuh keindahan bawah laut Pulau Samalona.


Tak terasa jam menunjukan pukul 10.00 kamipun harus beranjak dari pulau ini, suatu saat kami akan kembali dengan cerita yang berbeda. besar harapan kami tetap jaga keindahan terumbu karang di sini, jangan pernah menginjak atau membawa apapun dari taman bawah Laut Pulau Samalona.