Tuesday, June 28, 2016

"Masjid Ramlie Musofa " Taj Mahalnya Indonesia


Masjid yang di bangun sejak tahun 2011 dan baru di resmikan pada tanggal 5 mei 2016 ini sangat mencuri perhatian publik, teruma kaum muslimin Jakarta. bagaimana tidak menjadi perhatian?? masjid yang terletak di Tepi Danau sunter tepatnya di jalan Danau Sunter Selatan Blok I 10 No 12C Tanjung Priuk Jakarta ini sangat menawan, setiap mata yang melihatnya pasti akan terkagum di buatnya. karena masjid ini sekilas mirip dengan  Masjid Taj Mahal. 

Bangunan Kokoh setinggi 4 lantai menjulang menghadap ke danau Sunter di tengah jejeran rumah elit di sekitarnya menjadikan masjid ini semakin menarik perhatian. Bangunan masjid Musofa suatu kejutan bagi warga sekitar, setelah pembatas/pelindung bangunan di buka terlihatlah bangunan masjid nan indah yang sudah rapih. '


Masjid Ramlie Musofa di dirikan oleh keluarga Mualaf Indonesia keturunan Tionghoa yang bertempat tinggal tak jauh dari masjid tersebut. Masjid Ramlie Musofa begitulah masjid Tajmahalnya Indonesia di sebut. Nama masjid tersebut mempunyai makna tersendiri. didirikan oleh Haji Ramlie, sedangkan kata musofa di ambil dari nama anak-anaknya Muhammad, Sopian dan Fabian.
  

Masjid Ramlie Musofa merupakan perpaduan dari tiga budaya. budaya Tiongkok,Indonesia dan India. ada yang unik dari masjid ini, jika kebanyakan masjid beraksarakan huruf arab tetapi di masjid megah ini beraksarakan Tiongkok berwarna emas. bukan tanpa alasan pemilihan aksara tersebut karena pendiri masjid ini merupakan mualaf asal Tiongkok. 

Di bulan Ramadhan inilah waktu yang tepat untuk memakmurkan masjid, jemaah dari warga sekitar selalu memadati masjid yang megah ini. mudah-mudahan selalu ramai jemaah walau bukan bulan ramadhan lagi. 

foto By Bang Candra BCT tanggerang

Thursday, June 23, 2016

Nongkrong Asik di Simpang Lima Semarang


Simpang Lima semarang disanalah aku pernah duduk sendiri menatap indahnya langit yang bertabur bintang, tempat yang ramai nan penuh kenangan. di malam yang senyap ini saya berjalan dari hotel amaris seorang diri, hanya membutuhkan beberapa menit saja sampai di kawasan yang penuh hingar wisatawan, Kemudahan akses dan banyaknya Hotel di daerah ini serta kuliner yang di tawarkan di kawasan ini menjadikan Simpang lima sebagai tempat Wisata dan jantung kota atau tempat keramain kota semarang. sebagai Pusat Ibu kota Jawa Tengah , Simpang Lima terkenal sebagai pusat Kuliner favorit bagi para wisatawan dari berbagai daerah. sayapun berjalan menyusuri beberapa tempat yang menawarkan makanan dengan berbagai menu. Jejeran penjual makanan dari berbagai daerah saya jumpai di sini. Trotoar yang pada siang hari di gunakan untuk para pejalan kaki kini berubah menjadi tenda-tenda yang menawarkan menu-menu yang menggoda. sayapun memesan sop iga untuk menggajal perut yang sedari tadi bergejolak. Harga yang sangat terjangkau menjadikan kawasan simpang lima menjadi pilihan yang tepat bagi pemburu kuliner. 


Setelah menikmati kuliner simpang lima, sayapun berkeliling di kawasan ini, kawasan berupa bundaran yang merupakan titik pertemuan dari 5 jalan yaitu Jl. Pandanaran, Jl. Gajah Mada, jalan Ahmad yani , Jl Pahlawan dan Jl. KH. Ahmad Dahlan merupakan ruang terbuka bagi masyarakat dari berbagai kalangan. Maka dari itu tak heran di kawasan ini di jadikan pusat bisnis, banyak Mall dan hotel yang berada di kawasan simpang lima. hal tersebutlah menjadikan Simpang lima seolah tak berhenti dari keramaian. 


Setelah mengitari alun-alun simpanglima, sayapun duduk di tengah alun-alun Simpang Lima. dinginya hembusan malam menerpa namun keramaian kawasan ini menggoda untuk saya nikmati. dari tengah alun-alun kita dapat menyaksikan gemerlap area sekitar sebagai penghias kawasan ini. menjadikan tempat ini sebagai tempat yang asyik untuk di jadikan tempat untuk berkumpul dengan rekan kerja, sahabat atau beberapa komunitas tertentu. 


Bagi yang akan menngelilingi Simpang lima jika tak mau cape bisa menggunakan sepeda hias yang berada di kawasana ini, sambil menikmati keindahan dan keramaian Simpang lima. Jika malam minggu kawasan ini semakin ramai saja, pedagang kaki lima ikut meramaikan bundaran simpang lima, orang sering menyebutnya pasar tiban atau pasar dadakan/pasar kaget. berbagai kebutuhan di jajarkan di sini dari sandang maupun makanan dan minuman ringan bisa di dapat disini. beruntung malam ini bukan malam minggu yang ramainya luar biasa, setelah duduk santai di temani ketenangan simpang lima tak terasa malampun mulai larut, setelah puas dengan kuliner dan pesona malam simpang lima sayapun kembali ke hotel untuk beristirahat. 

Friday, June 17, 2016

Curug Mbawang " Bonus petualangan di Curug Sejajar "


Masih di daerah dusun Limbung Mulya Desa Badak Kecamtan Pemalang, setelah di suguhi pesona dua Curug , Curug Sejajar (http://jalantraveller.blogspot.co.id/2016/06/curug-sejajar-curug-cantiknya-pemalang.html) dan Curug rawu ( http://jalantraveller.blogspot.co.id/2016/06/curug-rawu-menambah-ke-elokan-curug.html) saya pun masih penasaran dengan curug yang kata bapaknya di sebut sebagai Curug Mbawang. kami terus melewati pematang sawah yang cukup luas, sinar matahari menghangatkan tubuh ini dan tentunya mengeringkan pakaian yang sempat basah karena percikan kedua curug yang mempesona. 



Menuju Curuk Mbawang kami harus menerobos semak-semak, meloncat dan merangkak tebing, saya sempat terperosok di lumpur saat meloncat, yah itulah liku perjalanan kali ini, yang pasti petualangan kali ini sangat mengesankan. setelah beberapa kali kami menerobos semak, sampai juga kami di daerah yang di sebutkan penduduk tadi. pematang sawah lagi-lagi memberikan kekuatan perjalanan kali ini. 


Berbeda dengan terasering yang pertama kali kami jumpai di sini nampak lebih menawan, padi yang sbaru saja di tanam serta pematang sawah yang masih basah memaksa kami harus ekstra hati-hati, salah-salah kami meruskanya. untuk menjaga agar tidak rusak kami memilih pematang yang sudah kering walaupun sedikit berputar arah.  dari kejauhan nampak sudah curug yang kami cari. Curug mbawang sebutan untuk urug ini, entah nama dari mana,tetapi menurut penduduk di beri nama mbawang karena terdapat buah mbawang semacam buah mangga katanya.



Sebuah Curug dengan Aliran yang cukup deras terpampang jelas di hadapan kami, sungguh kaya akan keindahan desa ini, Curug dengan ketinggian tak lebih dari 15 meter ini sangat menggoda saya untuk lebih mendekatinya. Jika pengunjung akan berenang di curug Mbawang lah tempatnya, terdapat muara yang cukup luas untuk memanjakan diri sambil menikmati derasnya deburan air curug. Ingin rasanya saya menjeburkan diri di muara curug Mbawang, tetapi niat itu saya urungkan, karena sedang menjalani ibadah puasa saya tak membawa baju ganti. 



Tak lengkap rasanya bila kita ke curug tidak merasakan deburan serta percikan air yang jatuh dari tebing, sayapun lebih mendekati derasnya aliran curug Mbawang. tentunya ingin merasakan deburan air curug dari dekat, waw... sensasi yang luar biasa saat saya berada di balik derasnya deburan curug tersebut. inilah yang membuat saya selalu kangen dan mencari curug di manapun berada. 




Tak apalah baju dan Clana saya basah asl bisa merasakan sensasi tersebut. lama saya berada di balik deburan air curug ini. sayapun beranjak dan melangkah ke sisi lain, harus berhati hati, bebatuan yang hijau di tumbuhi lumut terasa licin di telapak kaki ini, salah-salah saya bisa tergelincir dan tercebuar di muara nya. Waktu teasa cepat kami rasakan, jam menunjukan pukul 13.00 kami harus melakukan sholat lohor, kamipun segera beranjak untuk meninggalkan curug mbawang ini. 


Curug selalu memberikan ketenangan, keindahan yang tak terlupakan saya dapatkan di tiga curug, satu tempat dengan tiga curug yang menawan, sungguh luar biasa Ciptaan Allah yang maha kuasa ini, ingin rasanya suatu saat saya kembali kesini lagi untuk mengekspoler beberapa curug yang ada. saya berpesan kepada pengunjung yang akan datang ke sini, tetap jaga keasrian dan kelestarian wilayah ini, jangan pernah kotori dengan sampah dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma. jadilah penikmat alam yang elegan, selalu menjaga kebersihan dan keasrian alam. 

Curug Rawu " Menambah Ke Elokan Curug Sejajar"


Setelah di suguhi keindahan dan ke elokan Curug Sejajar atau yang sering di sebut curug jajar (http://jalantraveller.blogspot.co.id/2016/06/curug-sejajar-curug-cantiknya-pemalang.html) oleh warga setempat sayapun menyusuri aliran sungai dari curug tersebut, rejeki emang ga kemana di aliran sungai tersebut saya melihat curug yang tak kalah menariknya, tetapi akses untuk menuju curug tersebut teramat curam bila di lalui dari sungai, sayapun mengajak Rafi untuk mencari jalan ke curug tersebut yang belum kami ketahui nama curugnya. saat mencari jalan tembus ke curug yang kami cari, kami menjumpai bapa-bapa yang sedang membawa rumput sayapun menanyakan jalan menuju curug yang kami lihat. keramahan penduduk lokalpun kami jumpai di sini, dia menjelaskan arah ke curug tersebut, dan dari bapa ini saya mengetahui nama curug tersebut, curug rawu namanya. dan masih ada beberapa curug di aliran sungai ini. diantarnya curug mbawang dan curug tujuh. tetapi treking ke sana tentunya sangat menantang. 


kami di sarankan untuk menyusuri jalan terasering,atau tepian sawah ( Galengan dalam bahasa jawanya ) kamipun  meneruskan langkah sesuai dengan petunjuk sang bapa, untuk menuju persawahan kami di sarankan menerobos untuk lebih cepat sampai, belum ada jalan yang jelas menuju kesana, terkadang saya terperosok ke lumpur karena salah jalan. tetapi setelah sampai di tepi persawahan kamipun di suguhi pemandangan yang indah, hamparan padi yang menghijau dengan terasering yang menakjubkan memanjakan mata kami. sayapun sempat berhenti dan mengucap syukur atas nikmat  yang Allah  berikan, keindahan yang sempurna. 



Kamipun terus meniti Galengan ( terasering ) kami harus berhati-hati agar takmerusak terassering, memilih terasering yang keras dan menitinya perlu langkah yang mantap bisa-bisa kami terperosok ke sawah dan merusak tanaman pak tani, kasihan kan kalau gara-gara pengunjung tanaman mereka rusak. jadi saran saya jika kesini kalian harus ekstra hati-hati, jangan pernah rusak apa yang kalian bisa nikmati. tak berapa lama saya pun kembali di suguhi keindahan yang menakjubkan. 


Keindahan Curug Rawu semakin nyata terlihan, aliran curug bertingkat yang tingginya tak lebih dari 15 meter ini cukup mempesona, sungguh sangat luasr biasa pesona yang Allah berikan hari ini. sayapun semakin mendekat setelah beberapa menit terdiam mensyukuri nikmat ini. kami tersu mendekati Curug W+T+Rawu dan ingin merasakan segaran percikan curug dari dekat. 


Lebih dekat dengan Curug rawu semakin indah kami rasakan, kejernihan air yang di tumpahkan dari atas curug, tak ada muara di curug rawu,jadi jangan berharap dapat berenang atau berendam di curug ini,namun percikan air dari curug ini mampu menghipnotis saya agar saya lebih dekat lagi di bawah guyuran curug.


Percikan butir-butir air Curug rawu membasahi sebagian tubuh ini, sangat di sayang kan saya tak membawa baju ganti, sehingga saya tak puas menikmati sapaan air curug yang terus mengalir dari curug rawu berdiri dan duduk di bawah guyuran curug sangat menyenangkan, kesegaran dan kepuasan pun saya dapatkan dari curug ini.


Memandang lekat curug Rawu nan mempesona, bonus perjalanan dari curuk sejajar yang sangat cantik itu, curug rawu menjadi pelengkap kecantikan curug yang saya dapatkan hari ini. sayapun beristirahat sebelum melanjutkan pencarian curuk mbawang yang katanya tak jauh dari curug Rawu. semoga saya dapat menemukan curug tersebut. (http://jalantraveller.blogspot.co.id/2016/06/curug-mbawang-bonus-petualangan-di.html)

Thursday, June 16, 2016

"Curug Sejajar" Curug TerCantik Di Pemalang



15 juni 2016 sampai juga ahirnya saya dan mamahku sampai juga di kampung tercinta, sebuah desa yang penuh kenangan indah yang tak pernah terlupakan masa kecilku dulu, setelah sempat beristirahat beberapa jam, tepat pukul 08.00 Wib sayapun mengajak Rafi keponakanku ke Makam Ayahanda tercinta, teringat masa-masa dulu saat ayahmasih ada tangan kokohnya selalu menggenggamku saat kami berjalan, seolah tak mau  melepas dan slalu akan menjagaku sampai kapanpu. Kini saya hanya bisa mendoakan dan menatap makam yang hampir 16 tahun menjadi tempat persemayamanmu, semoga kau tenang ayah di sana. 


Setelah berziarah di makan ayah sayapun berniat mengunjungi tempat yang indah di pemalang,  sebuah Curug yang konon paling cantik di daerah tersebut. dengan berandalkan googl map dan beberapa refernsi blog saya bersama Rafi melajukan motor menuju Moga. jalanan yang tak asingpun saya susuri, udara yang sejuk khas pegunungan mengiringi perjalanan ini. suasana yang tak mungkin saya jumpai di  Jakarta, segar terasa menyegarkan jiwa dan raga ini. dari desa Kalibakung - Bojong - Tuwel menuju ke pemalang, tepat di perempatan Moga sayapun melanjutkan ke Pulosari kemudian ke kecamatan Belik. Dari pasar mbelik perjalanan masih lah teramat panjang, hampir 30 menit kami menyusuri perjalanan yang cukup menyenangkan di pagi ini,melewati perkampungan kuta Googl Map sudah tak mendapat sinyal lagi, kamipun terkadang bertanya menuju Desa Badak. setelah melewati desa Kuta terdapat Masjid dan RA tak jauh dari gedung tersebut terdapat pertigaan kemudian kamipun berbelok ke kanan, sampailah kami di desa Badak. 


Jalan dari Moga ke desa Badak cukuplah baik, setelah menyusuri desa Badak terdapat pertigaan ke arah Dusun Limbung Mulya, kamipun bertanya menuju Curug Sejajar, tak ada Plang yang jelas sebagai petunjuk arah menuju Curug, rajin-rajinlah bertanya supaya tak tersesat.menuju Dusun Limbung Mulya jalanan mulai berganti menjadi jalan dengan bebatuan kerakal,  turunan curam pun harus kami lalui, kamipun sangat berhati-hati, bisa-bisa tergelincir. tak rekomend bila kondisi hujan pastilah teramat licin. Sampai juga ahirnya setelah menempuh jalan bebatuan yang harus ekstra hati-hati, kamipun memarkirkan motor di lahan warga setempat, tak ada retribusi masuk kamipun di beri petunjuk oleh warga setempat untuk melakukan treking. 




Papan petunjuk menunjukan kalau kita harus melakukan treking sekitar 200  meter, teramat dekat pikirku, curug ini dekat sekali dengan perkampungan warga desa badak, sungguh beruntuk mereka dapat setiap waktu menikmati keindahan Curug Sejajar. kamipun melakukan treking, menyusuri jalan setapak, yang terkadang licin. sepanjang perjalanan kami di suguhi pesona alam yang cukup membangkitkan semangat untuk cepat menuju curug tersebut. 



Tak kurang dari 15 menit kami berjalan, curug sudah terlihat dari  kejahuan, dua aliran curug yang mempesona pikirku, indah tak terkira. inilah yang di sebut Curug tercantik di Pemalang. sungguh luar biasa pesonanya. aliran dua curug membelah perbukitan yang menjulang, di tambah pepohonan pinus yang menambah cantiknya curuk Sejajar. pantaslah jika curug ini di sebut curug sejajar atau di kenal oleh warga setemnpat dengan sebutan curug jajar, karna letaknya berdampingan atau sejajar.  


Puas memandang Curug nan indah dari kejauhan, kamipun mulai mendekat, tak sabar rasanya kami ingin menikmati sejuknya percikan air curug sejajar. namun kami harus selalu berhati-hati saat melakukan treking, salah salah kita bisa terperosok saran gunakanlah sepatu atau sendal gunung saat kesini, karena kontur tanah yang licin. 



Sampai juga kami di tepian Air terjun Jejer, rasa lelah sirna sudah setelah kami di dekat Curug tersebut. keindahan dan pesona yang di tawarkan mampu menghipnotis mata ini, sungguh indah ciptaan mu Ya Allah. sangat luar biasa, syukur atas kenikmatan keindahan yang kau berikan hari ini.




Curug Berundak yang mempesona, dua liran curug dengan undagan yang menawan. curug ini setinggi sekitar 50 meter ini pantas di juluki sebagai curug tercantik di wilatyah Pemalang. beruntung saya masih dapat menikmati keindahan Curug ini. Curug dengan debit air yang tidak deras, percikan air yang menyegarkan membuat kami betah berlama-lama di sini. 




Kamipun mengeksplore lebih jauh di curug ini, dari berbagai sudutpun ku pandangi curug nan mempesona ini. tak dapat saya lukiskan lagi keindahanya. yang pasti ini luar biasa. berharap suatu saat saya dapat kembali kesini lagi tentunya. 


Inilah Curug Jejer yang terletak di dusun Limbung Mulya desa Badak Kabupaten Pemalang, ku perkenalkan kepada kalian. semoga kalian yang akan mengunjungi curug ini mampu mempertahankan keasrianya dengan tidak mengotori dan berbuat tak senonoh di curug ini. tetap jaga kebersihan jaga kesopanan saat berada sini, sehingga kelestarian curug Sejajar tetacantik terjaga.  perjalnan selanjutnay kami menuju Curug Rawu (http://jalantraveller.blogspot.co.id/2016/06/curug-rawu-menambah-ke-elokan-curug.html)

Tuesday, June 14, 2016

Replika Fosil Gajah Purba di Alun-alun Blora


Kamis 9 juni 2016 tepat pukul 05.00 Wib sampai juga saya di Kota Blora, setelah menempuh perjalanan yang sangat melelahkan ini. Blora merupakan salah satu kabupaten di Semarang, yang berjarak sekitar 127 KM sebelah timur Semarang. dan merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur. Ada Beberapa hal yang harus saya lakukan di kota ini,anganku adalah mengenal lebih dekat suku Samin, tapi aku yakin itu tak mungkin, karena jadual yang padat waktu sangat singkat di kota ini. hari pertama di kota blora aku disibukan dengan kegiatan yang sangat padat hingga waktupun merayap tak terasa cepat. 


kumandang Azan maghibpun bergema, aku yang berada di sudut Blorapun menyantap menu buka puasa yang di sediakan panitia Poltekes Blora,  rasa lapar dan dahagapun hilang seketika menjadi nikmat yang terkira, selesai melaksanakan sholat maghrib sayapun beranjak meninggalkan Poltekes menuju sebuah Hotel di kawasan Pusat kota Blora. Hotal Al madina namanya, hotel ini terletak di Alun-alun kota blora. 

jam bergulir teramat cepat waktu isya pun datang, setelah membersihkan diri sayapun bergegas menuju sebuah masjid yang terdapat di sekitar alun alun Blora untuk melaksanakan terawih,setelah melaksanakan ibadah tarawis sayapun berniat untuk lebih mengenal kota Blora lebih dekat. dengan berkeliling di Alun-alun Blora. 



Alun - alun Blora merupakan tempat paling paforit di kota ini, kawasan ini merupan Iconya Kota Blora, alun-alun yang terletak di jantung kota dan merupakan tempat pertemuan dari jalan pemuda jalan Mr Iskandar, Jl RA Kartini serta merupakan tembusan dari jalan alun-alun barat. menjadikan tempat ini menjadi Istimewa buat warga setempat. taman terluas di Kota blora setiap menjelang berbuka dan sehabis tarawih selalu ramai saja oleh warga setempat yang menikmati menu jajanan ringan atau sekedar ngopi-ngopi bareng komunitasnya. 


Di sekiling Taman ini banyak di jumpai berbagai penjual makanan dan minuman ringan, mereka menggelarkan tikar untuk menarik para pengunjung menikmati malamnya kota Blora. Sate khas blora pun dapat di nikmati di alun-alun ini, ada yang unik di alun alu Blora , tepat di tengah-tengah terdapat Pohon beringin yang besar dan rimbun lampu penerangan membuat pohon ini semakin anggun kokoh di tengah alun - alun. 


Sayapun berkeliling mengitari alun-alun, melewati taman BRI yang mempercantik Alun-alun, serta kantor pemerintahan Kota Blora menjadikan tempat ini semakin ramai saja, ada yang unik di sekitar alun alun indan yang menjadi tempat kebanggaan warga Kota Blora, sebuah bangunan kecil di pojok alun alun dan nampak ramai, bangunan tersebut merupakan tempat replika Fosil Gajah Purba di pajang. replika Gajah purba ini di pajang saat pergantian tahun 2014 menuju 2015. 


Replika Fosil gajah purba di pajang di sebuah ruangan yang bergabung dengan gedung sasanabakti Blora. Fosil Gajah purba yang asli saat ini di pajang di aula utama musium geologi Bandung . fosil gajah ini di temukan di dukuh Sungguh Desa mendalem kecamatan Kradean Blora. pada bulan maret 2009 dan di perkirakan berusia 200.000 - 800.00 tahun . 
temuan tim Vertebrata musium Geologi Bandung merupakan temuan terlengkap sepanjang 100 tahun terahir dan fosilnya pun reklatif utuh . badan geologi bersama pemerintahan kabupaten Blora dan pemerintahan propinsi Jawa Tengah sepakat menyatakan temuan ini sebagai aset nasional.  



Meskipun hanya berupa replika, replika ini mampu menjadi magnet setiap wisatawan dan warga yang berkunjung di alun-alun kota blora. setidaknya saya dan warga Blora serta  wisatawan yang berkunjung di kota ini menyaksikan dengan langsung sisa-sisa jaman Pra Sejarah yang sangat luar biasa tersebut. takjub dengan temuan besar ini sayapun tak mau beralih dari ruangan ini. lama rasanya saya mengagumi replika fosil ini sampai malampun beranjak dan sayapun kembali ke hotel yang berada tepat di sekita alun-alun. 







Monday, June 13, 2016

Asyiknya Wisata Berkuda di Paku Haji Bandung Barat



Setelah menikmati keindahan rumah Hobit dan keunikan rumah bergaya eropa di Farmhouse Lembang ke esokan harinya kami di ajak oleh mas Aji ke sebuah tempat yang cukup alami masih di sekitaran Cimahi Bandung Barat. Tempat wisata nan sepi tapi menawarakan beberapa wahana Cocok Untuk anak-anak. Wisata Kuda dan Warung Liwet Paku haji itulah nama tempatnya yang letaknya tak jauh dari kediaman mas Aji. setelah mengendarai motor beberapa menit ahirnya sampai juga di gerbang Obyek wisata ini.  Wisata Kuda Paku Haji terletak di Jl. H Gofur KM 4 Kecamatan Ngamprah kabupaten Bandung Barat Cimahi. 


Tiket masuk ke Obyek wisata ini cukup murah, kami hanya membayar Rp. 5000 saja bisa langsung memarkirkan kendaraan di area  yang cukup teduh terlindungi pepohonan yang yang rindang ini. tak mau buang waktu banyak kamipun berkeliling di area Obyek wisata kuda, ada beberapa wahana yang di tawarkan di sini diantaranya adalah wahana berkuda yang menjadi unggulan, Kebun binatang mini, Wahana ATV, Kuliner nasi Liwet, Wahan Kincir, kolam renang, Area Play group Out Boud Camp Area dan Flying Foux 



Sebelum menikmati wahan yang di tawarkan di Wista Kuda Paku Haji, kami menyempatkan diri untuk berkeliling menikmati kebun binatang mini, ada beberapa satwa yang terdapat di kebun binatang mini ini di antranya ada beberapa ekor kambing, beberapa burung merak dan burung beo yang selalu menyapa pengunjungnya serta burung dara hasil persilangan, serta beberapa kera putih yang bergelantungan di kandang. tak banyak memang satwa yang ada disini tapi cukup membuat anak-anak terhibur. 

setelah berkeliling menikmati kebun binatang mini, kamipun rehat sejenak di pinggiran taman. di sini terdapat beberapa fasilitas permainan anak-anak yang bisa kami nikmati. suasana yang teduh di dukung sejuknya udara yang berhembus di pagi ini menambah suasana semakin menyenangkan.  


Tepat pukul 09.00 Wib wahan berkudapun di buka, kamipun menuju kesana, untuk dapat menikmati wahan ini kami harus membeli tiket Rp. 15.000/ anak, dengan mengantongi beberapa tiket kamipun menuju ke wahana tersebut. ada beberapa jenis kuda yang ada disini, kuda lokal dan kuda impor, kuda impor biasanya hanya di tunggangi pengunjung yang sudah berpengalaman. untuk pemula atau anak-anak hanya dapat menunggangi kuda lokal saja. tak antri untuk dapat menguji nyali anak-anak menunggang kuda, Zahra dan alfi terlebih dulu menunggang kuda. 


Yaqhdan dan Safira pun mendapat giliran menunggang kudanya, dengan di iringi petugas mereka melaju pelan lama kelamaan kencang, kudapun berkeliling diatas lahan dengan kontur tanah yang miring dan tidak rata, harus ekstra hati-hati di sini. dengan beberapa putaran ahirnya kudapun menepi, tetapi tampaknya mereka masih menginginkan menaiki kuda tersebut lagi. merekapun berkeliling dengan menggunakan kudanya namun kali ini tanpa di ikuti petugas. seru juga rupanya menaiki kuda di Obyek wisata Kuda Paku Haji. 



Setelah seru seruan menunggang kuda kamipun mengajak anak-anak beristirahat di tepi lapangan, zahra, galuh bermain di area bermain, menaiki beberapa wahana yang ada di sana, sementara adan dan fira memilih menaiki pepohonan mangga yang ada di tepian lapangan. sambil menikmati udara yang sejuk kamipun bersendau gurau di sana. jam menunjukan puku11.3karena ini hari jumat kami (mas aji,  nasir dan saya ) bersiap untuk menunaikan sholat jumat. 




Waktu menunjukan pukul 13.00 setelah menunggu lama ahirnya petugas yang di tunggupun datang, seolah tak sabaran syafira, Zahra dan alfipun bergegas menuju area flying Fox. dengan embeli tiket sebesar Rp. 15.000 mereka dapat bermain wahan tersebut. banyak juga wisatawan yang berminat menaiki wahan ini, sehingga terpaksa mereka harus mengantri. ahirnya datang juga giliran mereka untuk bermain Flying Fox. takut juga sebenanya syafira menaiki menara flying Fox sayapun menemani syafira untuk mencapai puncak menara. dengan semangat yang saya berikan ahirnya dia dapat meluncur dengan mantap. entah apa perasaanya yang pasti ini pengalaman yang pertama syafira meluncur dari ketinggian. 



Setelah menaiki wahan yang sangat menegangkan buat syafira sekaligus pengalaman pertamanya, kamipun memilih wahan ATV, dengan membayar Rp. 10.000/orang ahirnya ATV pun dapat di nikmati oleh mereka, syafira, Zahra dan yaqhdan memilih menaiki di depa kemudi, sambil perpegangan erat merakapun mulai melaju, Rute ATV mengelilingi obyek wisata paku haji, kontur tanah yang miring. berliku dan terjal membut perjalanan ATV ini semakin tegang. terkadang yaqdan memejamkan matanya dan berteriak seolah ketakutan. sayapun mengikuti ATV sambil berlari-lari. setelah berkeliling jauh ahirnya finis juga yaqhdan nampak pucat sedangkan yang lain tampak senang. sayapun bertanya kejagoan kecilku, apa yang ia trasakan ? yaqhdan menjawab seru tapi takut... inilah keseruian di Paku haji,, hari mulai gerimis kamipun segera meninggalkan obyek wisata tersebut.