Saturday, December 31, 2016

Air Terjun Randu Sari " Si Kembar Yang Menyejukan"


18 Desember 2016 perjalanan menjajaki Gunung Kidul belumlah usai setelah menikmati keindahan awan di atas Puncak Becici dan lekukan sungai oya dari Jurang tembalang tepat pukul 11. kamipun menuju destinasi berikutnya yaitu ke sebuah air terjun yang tak jauh dari Puncak Becici air Terjun Randu sari Namanya. Tak begitu sulit mencari air terjun tersebut karena kami di damping guide handal mas Azis yang sudah sering blusukan ke daerah Jogjakarta, Magelang, daerah Gunung Kidul dan sekitarnya, beliau yang mempunyai akun IG Azis_javanika dengan senang hati akan mengantar kami ke destinasi yan terbilang masih baru atau Intragramabel. 


Air terjun Randu Sari terletak di tengah - tengah hutan rakyat yang sangat tenang, hutan jati di sebuah Dusun Rejosari Desa Jatimulya Kecamatan  Dlingo Kabupaten Bantul. Untuk mencapai Air terjun Randu sari tidaklah sulit, petunjuk dengan jelas mengarkan kami ke Air terjun tersebut. jika kami dari Puncak Becici kami menjumpai petunjuk yang jelas di sebuah pohon beringin yang berada di tengah jalan, ikuti saja petunjuk tersebut pasti akan sampai di air terjun Randu Sari. Jika Kalian Dari Kota Yogya - terminal Giwangan - Jalan Imogiri timur - Pasar imogiri - ke arah hutan pinus Mangunan ambil arah ke puncak becici dan ikuti petunjuk yang ada sampai di sebuah dusun Rejosari. 
Jika kalian dari Arah Patuk, Kota Yogja - jalan wonosari - bukit bintang - pos polisi patuk akan menjumpai watu amben - akan menemukan pohon petunjuk ke Air terjun randu Sari.

Sampai ahirnya kami di dusun Rejosari, sebuah dusun yang masih asri menurutku, kamipun menembus hutan rakyat berupa pohon jati, pepohonan tersebut meneduhkan perjalanan kami, sampai kami berahir di penghujung jalan yang di jadikan tempat parkir. tempat ini belumlah di jadikan area pariwisata sehingga fasilitas sangat terbatas, belum ada area parkir yang di sediakan dan retribusi layaknya tempat wisata lainya. kami hanya membayar biaya parkir saja, untuk mobil Rp.5000 sedangkan untuk motor Rp.3000. setelah memarkirkan dan membayar biaya parkir kamipun melanjutkan trekenurut mas yang jagain parkirsih kita berjalan tak begitu jauh yaaah kurang lebihnya 400 meteran lah katanya. kamipun berjalan sesuai arahan masnya, melewati dusun Rejosari melewati beberapa rumah dengan dan menikmati keramahan penduduk lokal yang melempar senyum kepada kami. menyusuri jalan pondasi irigasi yang membelah persawahan di lanjutkan melewati jalan setapak yang menurun sampai ahirnya terdengarlah gemercik air dari kejauhan.mungkin  tak sampai 10 menit kami berjalan sampai ahirnya kami di suguhkan dua dua buah air terjun yang sangat indah.


Di Libur Sekolah kali ini wisatawan yang berkunjung ke air terjun Randu Sari terbilang ramai, tampak mereka sedang menyatu dengan segarnya air yang jatuh dari ketinggian, sungguh segar rasanya bila tubuh ini menyentuh air tersebut. kamipun mendekati muara air terjun Randu sari. saya sempat bertanya kepada salah satu pemuda warga Dusun Arjo sari asal usul dari nama air terjun tersebut. air terjun randu sari di ambil dari sebuah pohon Randu atau Pohon kapuk yang berada tepat di depan dua air terjun, berdiri kokoh dan menjulang tinggi dan Sari berasal dari nama dusun Rejosari.

ada Dua buah pohon kelapa yang mempercantik view dari air terjun setinggi lebih dari 10 meter ini, di pohon inilah wisatawan bisa mengaitkan hamhocknya untuk bersantai dan menikmati kesegaran percikan air yang berasal dari kedua air terjun. kamipun mencoba berhemhock ria di antara pohon kelapa tersebut. sungguh keindahan yang tak terkira karena hamhock kami langsung menghadap kedepan air terjun Randu Sari jadi kami bisamenikmati pesona air terjun tersebut secara maksimal.



Di bawah air terjun randu sari terdapat muara berbentuk kolam yang aman untuk berenang untuk anak-anak, debit air yang tak terlalu deras dan cenderung tenang serta kedalaman yang tak melebihi 2 meter menjadikan muara ini sebagai tempat paforit untuk memanjakan diri sambil menikmati ksegaran serta keelokan air terjun tersebut. saya pun mencoba berenang dan menyatu dengan kesegaran air, jika pengunjung mau menguji adrenalin naiklah ke tebing air terjun, tak begitu licin dan ada beberapa ruang-ruang di bawah air terjun untuk duduk sehingga kita bisa merasakan sensasi guyuran dan jika beruntung pelangi akan mengitari kita saat kita berada tepat di bawah air terjun randu sari. 

 

Jika kita perhatikan ada dua air terjun yang kita dapat nikmati air terjun yang pertama lebih lebar dan deras di banding air terjun yang satunya tetapi bentuknya mirip, sehingga tak heran air terjun randu sari dsebut juga air terjun kembar.


Ada beberapa fasilitas di sekitar air terjun randu sari, adanya beberapa gazebo yang berada di sekitar air terjun membuat nyaman wisatawan. pasalnya sambil melepas lelah di gazebo tersebut pengunjung dapat menikmati pesona dua air terjun kembar dan segarnya udara sekitar, selain Gazebo di sebelah kanan air terjun terdapat kamar bilas yang di sediakan airnya segar dan terus mengalir, nah pengunjung yang habis berenang bisa bilas di sini secara gratis tetapi tetp dingat yaa jangan pernah mengotori atau meninggalkan sisa-sisa di dalam kamar bilas.


Tak terasa lebih dari 1 jam kami disini, keindahan air terjun randu sari tak mungkin kami lupakan. dan akan kami bagi kepada traveller lain yang menyukai curug atau air terjun. mudah-mudahan suatu saat kam. bisa menikmati keindahanmu kembali. ahirnya kamipun meninggalkan randu Sari dengan puji Syukur atas kenikmatai keindahan Yang Allah SWT berikan di hari ini. kamipun melanjutkan perjalanan ke pantai Gunung Kidul setalah sebelumnya menunaikan sholat Dhuhur dan menikmati makanan khas Gunung kidul.

Thursday, December 29, 2016

Jurang Tembelan "Spot Kece di atas Sungai Oya"


Yogyakarta merupakan salah satu Daerah Unggulan Destinasi Wisatawan di Indonesia sebagai tempat untuk berlibur, banyak hal yang kita dapatkan saat mengunjungi daerah tersebut, dari kebudayaanya, Kuliner maupun keindahan alamnya yang sangat menarik, ada saja hal baru yang di peroleh saat mengunjungi daerah tersebut. Salah satunya adalah Jurang Tembelan Kanigoro yang masih satu wilayah dengan Mangunan yang lagi ngehits.

Minggu 18 Desember saya bersama erdi dan Keluarga Mas apripun berkesempatan menyambangi daerah tersebut, setelah menikmati gugusan awan pagi di Watu amben dan Puncak Becici,  Mas Azis membawa keami ke spot terbaru untuk menikmati pesona alam Mangunan. perjalanan pagi yang sangat berkesanpun kami lanjutkan, menembus hutan pinus melewati kebun buah Mangunan.


Lokasi Spot untuk menikmati keindahan sungai oya dari ketinggian ini masih terbilang baru di banding dengan Tempat lain seperti Bukit Pangkuk Kediwung dan Bukit Mojo, hal tersebutlah yang membuat kami penasaran akan pesona yang di tawarkan. selain tentunya dari beberapa medsos yang Picnya bikin ngiler. Berada tak jauh dari kebon buah Mangunan menjadikan spot keren ini di buru wisatawan baik local maupun internasional, Sebelah timur dari Taman Buah Mangunan sebelah bawah area masuk gardu pandang mangunan kami di arahkan menuju ke Jurang tembelan sampai ahirnya kami berada di area parker Jurang Tembelan Kanigoro.
    

Tepat pukul 09.00 Wib kami sampai di area ini, banyak pengunjung yang kami jumpai sedang bersantai di beberapa warung yang berada di sekitar area parker, tak ada retribusi untuk dapat menikmati pesona Jurang Tembalan hanya bayar seiklasnya saja di kotakj yang di sediakan dan tentunya bayar parkir untuk mobil Rp.5000 dan kendaraan roda dua Rp.3000. Tempat yang tak begitu luas pikirku, tapi pesonan yang di tawarkan sungguh menakjubkan.

Ada dua spot unik yang di tawarkan diJurang Tembelan kanigoro tentunya selain gardu pandang, spot pertama berada tak jauh dari parkiran dan tepat di depan sebelah kanan warung, Panggung Bambu yang menjorok ke jurang berbentuk segitiga sama kaki menjadi spot pertama yang wisatawan buru. pesona aliran sungai oya yang unik membelah bukit dan perbukitan yang menghijau di tambah langit yang membiru menambah keindahan tempat ini. Walau kami tak melihat sunrise dan deretan awan diatara bukit dan berjalan menyusuri sungai oya tapi kepuasana tetap kami dapatkan.  



Spot yang kedua tak kalah uniknya spot yang sangat instragamabel dan super keren ini paling banyak di dapat di beberapa akun Instragram. anyaman bamboo yang berbentuk perahu menjorok ke jurang mendekati Bukit. spot ini terletak tepat di bawah gardu pandang yang mengarah ke mnagunan. untuk dapat menikmati sensasi menaiki perahu saya harus bersabar, pasalnya perahu ini hanya bias di naiki 2 orang saja dan harus mengantri dengan wisata lain yang ingin menikmati keindahan lukisan alam yang maha sempurna ini..


Mentaripun mulai meninggi dan teriknya menyengat langsung kekuli, keindahan Jurang Tembelan telah kami dapatkan, walau kami tak dapat menikmati semburat cahaya sunrise dan gugusan awan tetapi kami rasa cukup puas dengan pesona yang kami dapatkan di pagi ini, mudah-mudaham suatu saat kami dapat menikmati cahaya matahari terbit menembus awan putih di antara perbikuta dan kabut yang mengambang.


Setelah puas dengan keindahna Jurang tembelan Kanigoro Mangunan kamipun berlalu dan melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Kembar Randu Sari.

Monday, December 26, 2016

Spot Mantap di Puncak Becici


Hari kedua kami melakukan perjalanan di Yogyakarta dan sekitarnya, setelah kemaren di manjakan keindahan dan panorama Magelang hari ini Minggu 18 Desember 2016 kamipun menuju daerah Yang tak kalah Indahya yaitu di Gunung Kidul. Gunung kidul yang terkenal dengan pantai-pantai yang super kerenpun akan kami Eksplore hari ini. sebenarnya tujuan pertama perjalanan di pagi ini adalah menikmati keindahan  Jurang Tembelan Kanigoro yang jika di lihat di Instragram keindahanya sangat mempesona. tetapi sapa di sangka sepanjang perjlanan menuju jurang tembalang kami disuguhi keindahan Watu Amben dan Puncak Becici.


Pagi mendung menemani perjalanan kami, setelah menikmati hamparan awan di Watu Amben Daerah Pathuk beberapa menit saja perjalananpun ahirnya kami lanjutkan, Tepat di pertigaan tak jauh dari watu amben kami menjumpai Hutan pinus bertuliskan Puncak Becici saya pun penasaran dan ahirnya memutuskan untuk singgah di Puncak Becici. selama perjalanan menuju area parkir Puncak Becici kami menjumpai  kendaraan roda dua keluar dan membawa Cariel mungkin mereka habis ngecamp di Puncak tersebut. kamipun sampai di parkiran tepat pukul 06.30 rupanya ramai juga pengunjung yang penasaran dengan pesona alam yang di tawarkan di wisata alam ini, kamipun hanya membayar uang parkir sebesar Rp. 10.000 saja untuk dapat menikmati pesona yang di tawarkan. 


Puncak Becici termasuk ke dalam wilayah Kawasan Hutan Lindung RPH Mangunan tepatnya di Dusun Gunung Cilik Desa Muntuk Kecamatan Dlinggo, Bantul Jogjakarta. Obyek wisata ini dikelola oleh Pemuda dan warga sekitar. Tempat ini selalu ramai di kunjungi wisatawan terutama kalangan muda mudi, jadi jangan heran ketika kita di sini banyak menjumpai sejoli yang sedang berduaan sambil menikmati keindahan dan segarnya alam Puncak Becici.


Kamipun segera menuju ke Puncak Becici untuk mencapai ke sana kami harus melakukan treking sekitar 300 meter, melewati pepohonan pinus yang menjulang tinggi dan suasana yang masih alami serta segarnya udara yang kami hirup karena kadar oksigen yang tinggi membuat kami bersemangat untuk melangkah. Ada beberapa spot indah yang wajib di abadikan selama berjalan menuju Puncak Becici.  Spot yang pertama kami jumpai adalah area Camping Ground dan di samping sebelah kirinya terdapat spot unik taman berbentuk Love. 


Di taman ini banyak wisatawan yang mengantri untuk mengabadikan keberadaanya di Puncak Becici, Tempat yang unik memang di antara rindangnya pohon pinus yang menjulang berdiri di atas panggung love bertingkat dan berlatar kayu coklat berbentuk yang sama, sapa sih yang gak kepengin di foto di tempat tersebut apa lagi dengan pasanganya. Tapi sayangnya saya kesini tak bawa pasangan hidup yaaa cukup dengan gaya sendiri aja.. gak baper juga sih saat melihat pengunjung cekrak cekrek dengan pasanganya. 


Setelah puas dengan spot yang menarik ini perjalananpun kami lanjutkan, udara dingin yang menyapa menambah semangat say auntuk melangkah, kami menjumpai beberapa tenda di luar Camping Ground yang berdiri, hamhockan di antar pohon pinus yang rindang mencuri perhatianku, saya membayangkan sungguh indah bila dapat ngecamp di tempat seperti ini. 


Ahirnya sampai juga kami di Puncak Becici, lanscape indahpun di hidangkankan di Puncak Becici, deretan perbukitan dengan awan yang mengintai membuat mata ini tak berhenti memandang luas keindahan yang di suguhkan, Decak kagum dan rasa sukur atas nikmat keindahan yang di berikan oleh Allah SWT pun terucap. MasyaAllah indah bener yaaa ujar si ibu yang ikut dalam rombongan kami. keindahan Jogjakarta dari kejauhan kami nikmati di sini, di puncak becici sebenarnya ada spot yang menantang adrenalin wisatawan yang berupa ayunan langit yang berada di puncak Becici tetapi sangat di sayangkan pagi ini tak beroprasi spot tersebut, entahlah aku tak tau kenapa ayunan tersebut tak ada di pagi ini. 


Spot yang tak kalah menarinya adalah beberapa rumah gardu pandang ala-ala kalibiru yang di siapkan untuk menikmati keindahan puncak becici dari sebuah pohon, mungkin ada 3 buah gardu pandang yang ada di sini. yang paling menari pengunjung adalah gardu pandang yang berada tepat di tepi jurang mungkin sensasinya yang membuat penasaran para pengunjung hingga kami terpaksa antri untuk dapat menikmti suguhan keindahan dari atas sana. walau antrinya tak seberapa memang di banding mengantri di kalibiru. Dari Gardu pandang sinilah kami dapat menikmati keindahan dengan latar pohon pinus sebenarnya masih ingin berlama-lama di atas gardu pandng tersebut tetapi apalah daya gardu ini bukanlah miliku dan saya harus bergantingan dengan pengunjung yang lainya. 


Puas menyusuri Puncak Becici dan keindahan alam yang di suguhkan serta perutpun mulai berontak kamipun segera beranjak dari tempat ini dan memutuskan untuk singgah di saung yang  masih berada di kawasan puncak Becici tentunya untuk mengisi perut yang sedari tadi berontak.Ada beberapa menu yang di tawarkan di saung tersebut dari nasi goreng, soto nasi rmes dan beberapa minuman tentunya. makasih buat mas azis yang sudah menemani perjalanan indh di puncak becici dan untuk pak Apri yang sudah traktir kami Makan. sering - sering traktir ya pak... hahahhahah 

Saturday, December 24, 2016

Hamparan Awan di Watu Amben



Keindahan Jogjakarta tak akan pernah ada habisnya, banyak saja wisata baru yang di suguhkan dan tentunya memanjakan setiap wisatawan dan ini menjadi daya tarik tersendiri buat saya, maka pantaslah jika kota ini selalu di sebut kota yang selalu ngangenin. Setelah kemaren di manjakan dengan keindahan  Kota Magelang hari ini Minggu 18 Desember 2016 kamipun akan mengesplore Gunung Kidul yang konon sangat eksotik. Setelah lama menunggu ahirnya kereta yang membawa keluarga inipun tiba di stasiun tugu Yogyakarta walau telat hampir satu jam. Tepat pukul 05.00 kamipun berangkat ke Gunung kidul tujuan kami adalah ke Jurang Tembalan Kanigoro. Walau suasana mendung kami tetap berharap dapat menikmati keindahan Gugusan awan dari jurang tersebut.




Setelah memasuki daerah Patuk tiba - tiba mas Azis menghentikan kendaraanya dan mengenalkan sebuah tempat yang tak kalah indahnya, tempat tersebut di beri nama Watu Amben. Watu amben berada di sekitar 1 kilometer dari perempatan Patuk tak jauh dari bukit bintang tepat di sebelah kiri jalan utama menuju imogori. Adapun nama watu amben berasal dari kata Watu yang berarti batu dan amben yang menurut bahasa jawa berarti pempat tidur atau ranjang. jadi watu amben adalah batu yang berbentuk seperti ranjang unik bukan??



Dari tempat ini kita dapat menikmati gugusan awan yang berada di sekitar perbukitan, lanscape yang begitu indah bukan, bukin yang menghijau di kelilingi awan seolah kita berada di atasnya. tempat ini cukup membuat kami terkagum karena pesona yang di suguhkan tak kami duga, ada tempat nan indah di tepi jalan utama tersebut. seolah tak mau melewatkan keindahan tempat ini kamipun asik berfoto ria, sayangnya Erdi lebih memilih tidur di dalam moobil mungkin dia ngantuk karena semalam kurang istirahatnya. 



Jika siang hari dari tempat ini wisatawan dapat melihat pesona yogyakarta dari ketinggian atau saat malam hari kerlip lampu akan memanjakan pengunjung yang asik nongkrong di tempat ini. kamipun hanya sebentar di sini karena tujuan utama kami ke Jurang Tembelan ahirnya perjalanan kami lanjutkan. tetapi kami sangat bersukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat begitu besar di pagi ini. 

Rumah Kamera Unik Nan Nyentrik



17 Desember 2016 penjelajahan kota Magelang belumlah berahir, walau langit mulai mendung rasa penasaran akan keunikan dan keindahan kota ini masih menggebu. setelah menikmati keindahan alam dan Candi borobudur dari bukit Rhema tepatnya di puncak Gereja Ayam perjalanan kamipun di lanjutkan ke bangunan unik yang lagi ngehit di Magelang. Kang  Azis pun membawa kita ke arah Rumah kamera. 



Rumah Kamera berlokasi tak jauh dari Kemegahan Candi Borobudur  mungkin sekitar 1 km, satu arah dengan wisata Puthuk Setumbu tepatnya di Desa Majaksingim kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Tak begitu sulit mencari bangunan unik ini setelah melaju sekiatr 10 menit dari komplek  Candi prambanan sampai Juga kami di Rumah Unik yang berada tepat di kiri jalan.



Setelah sampai di halaman Rumah kamera tampak beberapa pengunjung sedang mengabadikan keberadaanya di rumah unik nan nyentrik ini, cekrek.. cekrekk.. Upload.. hahahah.. kamipun segera memasuki area parkir Rumah Kamera, baru menuju halaman depan Rumah unik ini gerimispun datang. kami segera meneduh di sebuah kafe yang berada disamping tempat pembelian tiket. 


Sambil duduk santai di Cafe yang berada di Rumah Kamera kami memesan minuman untuk menghangatkan tubuh, hujan semakin deras dan angin terkadang membawa butiran-butiran air membasahi baju kami. Beruntung di kafe ini terdapat stop kontak sehingga kami bisa sambil cas kamera kami untuk meningkatkan daya tepatnya supaya gak lowbet jadi bisa cekrak cekrek juga kan.. hehehe.. setel;ah lama menunggu ahirnya hujanpun reda saya dan erdi segera ke halaman depan untuk menikmati keunikan Rumah kamera. . 


Rumah Kamera dengan luas lahan sekitar 3.800 meter persegi dengan luas bangunan 17 X 18 meter berdiri tegak di sebelah kiri jalan, Pemilik rumah unik yang bernama Tanggoel Angine Jatikusumio  membangun Rumah Kamera sejak tahun 2013 dengan menghabiskan dana sekitar 1 milyar uniknya lagi rumah ini bukan di jadikan rumah tinggal si mpunya tetapisebagai galeri lukisanya, sekaligus sebagai tempat untuk mengabdikan dirinya sebagai seniman untuk mengajarkan anak-anak melukis. 



Ada beberapa tiket yang di tawarkan untuk menjelajahi bangunan unik yang terdiri dari 4 lantai, jika kita mengabadikan dengan berbagai fasilitas menarik seperti Painting Galeri, Rooftop, Gembok cinta Loveelock, 3D Photo yang terdapat di lantai 1 dan lantai 2, Kaca Magist Star-Wards, Kaca miror Castle infiniti atau mau langsung ke lantai 4 menikmati keindahan dan kemegahan Candi borobudur dan  sekitarnya atau mungkin seperti kami yang sekedar menikmati keunikan Rumah Kamera dari halaman depan saja. 


Di halaman Depan Rumah kamera ada dua buah patung gajah yang mempercantik dan menambah keunikan bangunan tersebut, kata mas Ajismah seperti di Thailan heheheh.. kami yang memilih menikmati keunikan Rumah kamera tanpa memasuki dan menyusuri ruang-ruang di dalamnya, tak terasa hari mulai sore kamipun beranjak dari rumah nan unik tersebut. 

Mudah-mudahan di lain waktu kami bisa datang kembali dan menyusuri ruang demi ruang yang tentunya akan semakin mengasyikan. tepat pukul 15.30 kamipun meninggalkan Rumah kamera menuju hutan pinus Kragilan https://jalantraveller.blogspot.co.id/2016/12/pengin-ngehits-datanglah-ke-top-selfie.html

Friday, December 23, 2016

Pengin Ngehits?? Datanglah Ke Top Selfie Hutan Pinus Kragilan



Bukan sekeder Kemegahan Candi Borobudur sebagai Icon kota ini, tetapi Magelang ternyata menyimpan sejumlah wisata alam yang luar biasa. Kota yang memiliki slogan kota Harapan yang di apit oleh beberapa gunung berapi mempunyai spot-spot keren kekinian yang wajib di kunjungi oleh wisatawan diataran Hutan Pinus Kragilan yang terkenal dengan sebutaan Top Selfie  Hutan Pinus Kragilan nama yang unik bukan??

Setelah menjelajahi kota magelang nan indah ini kami ( Andy dan Erdi ) di bawa oleh mas ajis kesebuah hutan yang cukup jauh dari pusat kota magelang, walau langit sedikit tak bersahabat alias mendung dengan kendaraan roda dua kami melaju ke Hutan yang berada tepat di lereng Gunung Merbabu. Berada tak jauh dari Gardu Pandang Ketep Pass menjadikan Hutan ini di buru oleh wisatawan tentunya karena udara nan sejuk dan pesona yang di suguhkan. 

Perjalanan yang menyenangkan tentunya saat menuju Top Selfie Hutan Pinus Kragilan,udara dingin mulai menyapa saat melewati Gardu pandang Kettep Pass, jalan berliku dan sedikit menanjak serta panorama sekitar menjadi penghibur perjalanan kali ini. Hutan Pinus Kragilan terletak bukan di pinggir jalan utama tepatnya Berlokasi di  Desa Kaponan Kecamatan Pakis kabupaten Magelang. Untuk dapat menikmati suguhan keindahan hutan pinus kragilan kita harus membeli tiket Rp. 3000 untuk kendaraan roda dua dan Rp.10.000 untuk kendaraan roda empat. 

Setelah melewati post dan membayar retribusi kamipun menuju Top Selfi Hutan Pinus Kragilan, pantas saja wisata hutan ini mampu menyedot wisatawan yang begitu banyak ternyata keindahannya dan pesonanya mampu membawa kita seperti berada di luar negri loh.. penasaran juga kenapa hutan pinus kragilan di kenal dengan TOP SELFI?? ternyata di tempat ini memang banyak spot spot indah untuk berfoto ria terutama bagi yang hobi fotografi. 


Spot yang paling indah untuk berfotografi menurut saya adalah tepat di tengah-jalan yang menurun tepat setelah pintu masuk menuju parkiran, di kanan kiri pohon pinus menjulang tinggi berjejer dengan dedaunan pinus yang menghampar di tepi jalan berwarna coklat keemasan serta dua jalan beton yang membelah hutan menjadikan tempat ini sangat istimewa. Banyak wisatawan yang menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk mengabadikan keindahan Top Selfie Hutan Pinus Kragilan. Meskipun sangat di perlukan Feel fotografi untuk membuat sebuah foto semakin menarik. 


Setelah turunan terdapat beberapa bangku yang terletak di sebelah kanan-kiri sepanjang jalan, area ini juga tak kalah menarik dan indahnya, ada juga panggung atau gardu pandang ala-ala kalibiru sebagai pelengkap Top Selfie Hutan pinus Kragilan. jika pengunjung berani ada seekor ular besar yang dapat di jadikan aksesoris untuk mengambil sebuah gambar. Hutan pinus cantik ini juga sering di gunakan oleh wisatawan sebagai tempat preweding bisa di bilang kawasan hutan pinus ini mempunya spot yang indah untuk berfotografi. 

Beruntung kami dapat menikmati keindahan hutan pinus ini, suatu saat pasti kami akan kembali dengan cerita yang berbeda. terima kasih kepada mas azis yang sudah mengenalkan dan membawa ke tempat yang indah ini. Kapan kalian kesini?? tentunya tetap jaga keindahannya ya, jangan berprilaku vandal dan jangan buang sampah sembarangan. OK!!

Senang rasanya bisa jalan bersama kalian, mudah mudahan di lain kesempatan kita bisa menikmati keindahan indonesia lagi bersama.

Tuesday, December 20, 2016

Nyantai di Bukit Rhema " Gereja Ayam "


Memecahkan rasa penasaran saya kepada keindahan suatu bukit yang terkenal setelah suksesnya film AADC II sayapun dan mas Ajis untuk mengunjungi tempat tersebut. Setelah puas bermain air di Curug Watuploso Mas Azis Javanika mengantarkan kami ke Bukit Rhema atau lebih di kenal dengan sebutan Gereja Ayam. Bukit Rhema terletak di sekitar 2,5 KM dari Candi Borobudur Magelang. tepatnya di dusun Gombong Desa Kembangklimus Kecamatan Borobudur Kabupaten magelang Jawa Tengah. Karena Mas Azis sudah beberapa kali mengunjungi tempat tersebut kamipun tak butuh waktu lama sampai di halaman parkir Bukit Rhema. 


Setelah membayar parkir sebesar Rp. 5000 kamipun melenggang menuju bukit Rhema. untuk mencapai gereja ayam kita harus berjalan sekitar 300 meter dengan jalanan yang menanjak hampir 45 derajat, jika pengunjung enggan berjalan  kaki di sini di sediakan Jeep untuk mengantarkan wisatawan langsung ke gereja ayam cukup dengn membayar Rp.7000 saja. kamipun memilih berjalan kaki sambil menikmati kesejukan bukit Rhema.


Setelah melewati tanjakan kami menjumpai post loket yang menjual tiket masuk ke Gereja Ayam, dengan harga tiket Rp.10.000/orang kita bisa naik ke  puncak gereja ayam. Sampai juga ahirnya kami di depan sebuah bangunan besar. Gereja Ayam / Merpati  sayapun memangdang lekat  bangunan besar tersebut, bangunan yang sudah berumur dinding-dindingnya sudah di tumbuhi lumut yang menghijau namun tetap  kokoh berdiri tegak sungguh unik bangunan tersebut. 


Setelah puas menikmati kekokohan bangunan gereja yang menyerupai Ayam ataupun merpati saya dan erdi beranjak menuju pintu masuk yang di jaga oleh beberapa orang, dengan menunjukan tiket yang sudah kami beli kami menuju puncak Gereja ayam. mas Azis lebih memilih bersantai dengan menggunakan Hamhocknya di samping bangunan gereja ayam.


Untuk mencapai bagian paling atas dari Gereja ayam kami harus melewati beberapa tingkatan. Tingkatan pertama merupakan langit-langit gereja di sini kami bisa menikmati luasnya ruangan dengan beberapa pilar di bagian ekornya, masih banyak perbaikan yang dilakukan di ruangan tersebut. menaiki tingkatan ke dua merupakan bagian leher ayam terdapat jendela-jendela kecil diruangan tersebut, ada beberapa gambar yang bisa di jadikan obyek untuk berselfie ria pada ruangan ini. menuju tingkatan ke tiga merupakan ruangan paruh ayam yang bergincu merah dan tingkatan terahir merupakan puncak dari Gereja ayam. 


Mahkota Ayam merupakan tingkatan terahir, dari sinilah kita bisa menikmati pesona yang sangat indah,kemegahan candi Borobudur, Gunung Merapi dan Merbabu dapat kita nikmati dari puncak Gereja ayam. sangat di sayangkan banyak perilaku vandal yang di lakukan oleh pengunjung yang tidak bertanggung jawab.


Teriknya matahari tyang menyengat dan waktu yang di batasi ahirnya kamipun turun dan bersantai di samping Gereja ayam menikmati semilirnya angin yang menghapus keringat setelah berpanasan ria di atas mahkotra ayam. 


Curug Watuploso " Curug Keren di antara bebatuan besar"



Saat menikmati keindahan gugusan pegunungan dari puncak mongkrong saya melihat sebuah air terjun bertingkat tiga yang mengalir di atas bebatuan besar, air terjun tersebut membuat penasaran kami dan sayapun bertanya kepada pengelola Puthuk mongkrong mengenai air terjun tersebut, curug atau air terjun yang di di kenal dengan nama air terjun Watuploso tak jauh dari lokasi Punthuk Mongkrong, terletak di Dusun Miriombo Kulon desa Giripurno kecamatan Borobudur, sekitar 9 Km dari Borobudur. kamipun segera meninggalkan Puncak mongkrong menuju air terjun Watuploso. 

Motor kamipun meninggalkan area parkir puncak mongkrong dan mengikuti arahan dari mas Azis javanika, tak lebih dari 10 menit kamipun sampai di area parkir Curug Watuploso, area ini berada di perkampungan warga, selain dapat di gunakan untuk parkir kendaraan roda dua bisa juga digunakan untuk parkir kendaraan roda empat. kamipun segera membeli tiket masuk sekaligus membayar tiket parkir motor kami, kami hanya membayar Rp 3000 untuk tiket masuk dan Rp.2000 untuk parkir motor, harga yang relatif murah bukan???

Sekedar bercerita menganai asal usul nama di balik keindahan curug watuploso, sayapun berbincang dnegan mbah hadi yang menjaga loket tiket, menurut mbah hadi curug ini merupakan milik pribadinya nama Watuploso di ambil dari nama anaknya yaitu Wahyu dan Tulus yang bila di singkat menjadi WATU dan ploso berarti lebar, dan menurut bahasa jawa WATUPLOSO berarti batu yang lebar. tempat inilah sebagai penghibur buat  kegiatan si mbah yang di berikan oleh anak-anaknya, menurt mbah yang di panggil pak guru oleh warga sekitar obyek wisata watuploso akan di kembangkan oleh dinas pariwisata kota Magelang, tetapi sampai saat ini rencana itu belum teralisasi. 


Setelah berbincang dengan mbah Hadi kamipun menyusuri jalan setapak menuju curug watuploso. jalanan yang cukup terawat dan dibeton mengantarkan kami ke sebuah keris besar yang tertancap di sebuah batu Keris Tirtowutan namanya. di belakang keris besar terdapat dua telapak tangan yang dapat di gunakan untuk beristirahat sambil menikmati pesona kehijauan dan aliran curug Watuploso yang membelah bebatuan.

Yang unik dari Curug watuploso adalah adanya perahu dengan kepala naga yang berada tepat di depan aliran curug, perahu tersebut di beri nama Perahu Sulaeman tempat inipun kami jadikan spot untuk mengabadikan keberadaan kami di sini. Dari perahu naga kami bisa memandang lebih dekat guyuran air dari atas batu dan mengalir mengikuti bebatuan lebar. 


Debit air yang tak begitu besar mengalir begitu deras, air yang jernih dan segar memaksa saya takkuasa untuk menyentuhnya, entah dari mana sumber air tersebut menurut warga air tersebut bisa langsung di komsumsi karena kemurnianya tetap terjaga, Air terjun mengalir tak bermuara jadi jangan berharap dapat berenang di air terjun watuploso, mungkin hanya sekedar bergelut dengan deburan air yang mengalir bisa di lakukan. 


Ada seikat tambang yang menjadi titian kami untuk menyebrangi curug kedua air terjun ini, Saya harus ekstra hati-hati meniti bebatuan yang licin, salah langkah saya bisa tergelincir dan terbawa aliran ke curug ketiga. sungguh mendebarkan memang tetapi sesasinya sangat luar biasa.

Curug Watuploso mempunyai tiga tingkatan, curug pertama dengan ketinggian sekitar 10 meter, mengalir sepanjang tahun tetapi debitnya berkurang saat musim kemarau, curug keduamengalir membelah bebatuan lebar dan curug ketiga tak terlihat mengalir di tebing atau jurang. di sebrang curug kedua terdapat gazebo yang dapat di gunakan sebagai tempat beristirahat dengan suguhan keindahan curug Watuploso. 


Banyak hal yang kami dapati dari keindahan Curug Watuploso, selain pesonanya yang menakjubkan ada hal yang menyentuh di balik cerita mbah hadi yang mpunya curug tersebut, terus semangat ya mbah dan tetap sehat selalu jangan lupa minum obatnya, mudah-mudahan kami bisa bertandang kembali kecurug ini di kemudian hari. 

Punthuk Mongkrong "View Sunrise Keren Ala Magelang "


Lanscape indah pegunungan menoreh di tambah dengan deretan gunung yang menawan menambah tempat ini sangat Istimewa dan wajib di kunjungi jika anda berada di Magelang. Sebagai Puncak terindah untuk menikmati sunrise  Puthuk Mongkrong menjadi idola baru wisata alam  daerah yang terkenal dengan Candi Borobudurnya. Keindahan dan pesona alam sekitarnya menjadi daya tarik setiap wisatawan dari berbagai usia.  


Magelang sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang menyimpan beribu keindahan baik pesona alam maupun kemegahan akan Candi borobudurnya. Kota yang terletak di tengah Pulau Jawa yang di kelilingi oleh deretan Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, Gunung Telomoyo dan pegunungan menoreh, tak heran Magelang mempunya beberapa tempat untuk menikmati View Sunrise yang menakjubkan salah satunya adalah Puthuk Mongkrong. 


Puthuk Mongkrong menjadi tempat pertamaku menikmati keindahan Alam magelang, bersama dengan kang Azis sebagai Tour Guide kamipun menuju Puthuk Mongkrong. sekedar irformasi kang Azis yang mempunya picture keren di Instragramnya ( azis_javanica)  mengenalkanku akan pesona Punthuk Mongkrong tersebut. Niat hati ingin ngecam di puncak Punthuk Mongkrong tapi apalah daya cuaca tak bersahabat, ahirnya kamipun singgah di kediaman kang azis di daerah Muntilan. 


Sabtu 17 Desember 2016 tepat pukul 04.30 kamipun meninggalkan muntilan menuju daerah Borobudur menuju, Kamipun menembus dinginya embun pagi Magelang, jalanan nan sepi dan udara segar khas pegunungan menemani kedinginan kami, dengan menggunakan kendaraan roda dua kami menyusuri jalan berliku nan menanjak tajam.  


Punthuk Mongkrong berada di dusun Kamal Desa Giritengah Kecamatan Borobudur kabupaten Magelang yang berjarak sekitar 5 Km dari Candi Borobudur. Untuk menggapai Puncak perbukitan dengan ketinggian sekitar 650 mdpl kami harus melewati jalanan yang menanjak lebih dari 45 derajat dan tikungan tajam, tentunya jika kalian hendak ke sini haruslah menggunakan kendaraan yang prima. Takkurang dari 1 jam kami menyusuri jalan yang relatif baik namun menegangkan ahirnya kamipun sampai di area parkiran Punthuk Mongkrong. tempat yang masih sepi, hanya beberapa sepeda motor bertengger di parkiran tersebut, jika menggunakan kendaraan roda Empat anda harus memarkirkan jauh dari tempat parkiran tersebut, tentunya dengan treking yang lebih jauh. 
    

Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp. 5000 kamipun melanjutkan treking menyusuri jalan setapak, menembus perkebunan warga dengan kontur tanah yang relatif datar terkadang menanjak tak seberapa melewati tepian jurang dengan penghalang bambu di tepi jurang ahirnya kamipun sampai setelah berjalan tak lebih dari 300 meter. sampai juga kami di Puncak Punthuk Mongkrong. 


Waw... sungguh pesonamu tiada henti, sejuknya embun menyapa dan suguhan lukisan alam yang maha sempurna meneduhkan hati kami, Dua buah Gunung bersanding di hadapan kami, menurut mas azis gunung tersebut adalah gunung Merapi dan merbabu, tak kalah cantiknya gunung Sindoro tersenyum anggun menyapa kami, walau cuaca tak begitu cerah dan kami tak menikmati Sunrise terindah Puncak Mongkrong tapi pesona ini sungguh luar biasa. gugusan awan makin mempercantik Puncak Mongkrong. 


Ada beberapa spot yang di sediakan di puncak Mongkrong, jembatan kayu berbentuk huru V terbalik menjadi tempat paforit untuk berselfie ria. berbagai gayapun kami lakukan seolah tak mau melewatkan momen terbaik saat berada di puncak Mongkrong. gaya yang kami sukai adalah saat kami loncat menggunakan sapu lidi bergaya seolah kami terbang ala nenek sihir. walau menegangkan tapi mengasikan, rupanya gaya tersebut menjadi perhatian pengunjung lain dan ahirnya merekapun mengikutinya. 


Ini bukanlah kalibiru atau The Lodge bandung tapi ini merupakan puncak Mongkrong yang menyediakan rumah panggung dengan View yang tak kalah indahnya. Tak perlu merogoh kocek untuk menaiki panggung tersebut, cukup dengan keberanian berada di  ketinggian dan mendapatkan pengalaman yang tentunya sangat luar biasa. jika cuaca bersahabat dari sini kita dapat melihat pesona Candi Borobudur di antara awan yang memutih, sungguh indah bukan??


Hampir 2 jam sudah kami di suguhi panorama alam Magelang melalui Puncak Mongkrong, seolah tak mau beranjak kamipun merasa betah dan berharap cuaca tak semendung di pagi ini. tapi kami tetap bersyukur dapat menikmati keindahan Mongkrong walau View Sunrise tak kami dapatkan. mudah-mudahan suatu saat kami dapat kembali lagi dan mendapatkanya. 


Inilah keindahan Alamu Wahai Sang Pecipta, suguhanmu sungguh luar biasa tak terkira dan tak dapat kulukiskan dengan kata-kata, kewajiban kami adalah menjagamu agar tetap indah sampai kapanpun, tak ada Vandalisme, tak ada sampah dan tak ada yang berkurang dari hari ini dan selamanya. saya bersukur dapat menikmatimu di pagi ini dan mudah-mudahan suatu saat saya akan kembali dengan orang-orang yang saya sayangi. 

Tuesday, December 13, 2016

Terdampar Di Pulau Condong Lampung


Senang rasanya bisa berkunjung ke Propinsi lampung yang kaya akan keindahan alam ini, setelah kemaren di manjakan keindahan pantai Sari Ringgung (https://jalantraveller.blogspot.co.id/2016/11/pantai-sari-ringgung-lampung-nan-menawan.html) dan di tutup dengan lukisan alam yang sempurna melalui teropong teluk lampung di Muncak (https://jalantraveller.blogspot.co.id/2016/11/muncak-tempat-terkeren-teropong-teluk_18.html) Hari ini Jum'at 16 November 2016 saya bersama teman satu team ( saya, Adam dan Aris ) menuju pulau yang terletak di Lampung Selatan. 


Pulau Condong /Monkey Island atau Pulau hantu nama sebuah pulau yang akan kami kunjungi di senja kali ini, Untuk menggapai Pulau tersebut kamipun memilih pasir putih sebagai dermaga penyebrangan kepulau dengan nama yang unik ini. Berjarak sekitar 5 kilo meter dari pasir putih atau bisa di tempuh sekitar 20 - 30 menit. Untuk menyebrang ke pulau Condong kami menggunakan perahu motor, tak ada harga pasti tergantung bisa-bisanya pengunjung melakukan negosiasi harga, harga pembuka Rp.300.000 kami dapat Rp.150.000 tergantung nego kan.... perahu ini bisa di tumpangi sekitar 10 orang. 



Setelah sepakat dengan harga perahu kamipun menuju Pulau Condong. Pulau yang berbentuk unik seperti mangkuk terbalik ini sudah terpampang jelas di depan mata.Di sebelah kiri pulau terdapat sebuah pulau yang di beri nama pulau Bule dan pulau Pimpin yang merupakan pulau pribadi dan tidak sembarangan pengunjung datang ke pulau tersebut. Tak lama berada di perahu motor kamipun sampai di Pulau Condong. Pulau dengan pasir putih yang menawan, kamipun menuruni perahu dan melangkah kedalam pulau tersebut. 



Menatap luas hamparan pasir putih nan indah dengan ombak yang tenang dan pesona dua pulau di hadapanya yang menambah keindahan pulau yang berbentuk mangkok ini, asik menikmati pesona Pulau Condong kami di kagetkan kedatangan Nenek-nenek yang datang dari belakang secara tiba - tiba, kontan saja kami menengok ke arah suara tersebut dan sang nenek berujar untuk membayar tiket seharga Rp.7000/orang tak ada tiket dan tak ada post pembelian tiket, entah dari mana datangnya nenek tersebut. menurut si mamang nenek tersebut yang menjaga pulau ini. 
   

Setelah menikmati pasir putih kamipun memasuki pulau Condong, Mengikuti jalan setapak menuju ke bagian selatann pulau untuk menikmati matahari terbenam. selama menyusuri jalan setapak kami melewati pohon beringin yang besar, di beringin tersebut terdapat gerombolan kera yang sedang asik bergelantungan di atas pohon. menurut si mamang dulu di pulau ini tak ada kera tetapi setelah pada tahun 2007 setelah pengunjung  melepaskan 2 ekor kera di pulau ini di huni lebih dari ratusan kera maka tak heran pulau Condong di sebut juga Monkey Island. 
  

Setelah berjalan melewati Pohon beringin kami melewati dua buah rumah yang tampaknya tidak berpenghuni dan tak terurus, agak merinding memang melewati rumah tersebut tetapi saya tetap melaju menyusuri jalan setapak yang berkarang tajam. Tak lebih dari 10 menit melangkah kami menjumpai tempat yang unik, tempat ini di kenal dengan Karang Bolong, sebuah terowongan yang membawa kita ke bagian selatan Pulau condong. di tempat inilah Spot terbaik untuk menuikmati tenggelamnya matahari. 


Ombak  menyapa kami setelah melalui karang bolong tersebut, tak ada pasir di daerah ini yang ada hanyalah karang karang tajam yang berbentuk unik, kamipun duduk di atas karang dan menikmati pesona lautan luas, ingin rasanya menyatu dengan lautab sekitar tetapi si mamang melarang  kami, entahlah kenapa larangan itu ada yang pasit ada beberapa mistik yang sangat kental di pulau ini.si mamangpun berjerita ada beberapa kejadian yang membuat bulukuduku merinding hebat.  


Sebenarnya ingin rasanya kami bertiga berlama-lama di tempat ini sambil menunggu sang surya keperaduanya. tetapi cerita-cerita mistik itu membuat kami enggan berlama di tempat tersebut. kamipun beranjak dan meninggalakan sisi selatan Pulau Condong. Tak heran pulau Ini di kenal dengan sebutan pulau hantu. karena banyak cerita mistik yang beredar. 


Sebenarnya ada beberapa spot yang menarik di pulau ini, yaitu di puncak pulau yang biasa di gunakan pengunjung untuk camping dan melakukan panjat tebing dan spot untuk melakukan snorkling. tetapi hari mulai gelap dan kamipun meninggalkan pulau tersebut dengan seribu cerita tentunya.