Wednesday, October 28, 2015

Tim SPGDT RS Harapan Kita Atasi Heat Stroke dan Kram di Mandiri Jakarta Maraton 2015


Ketika suhu tubuh melebihi 40 derajat Celsius akan memicu heat Stroke serta akan terjadinya disfungsi system saraf pusat yang parah,  beberapa keadaan terkait lainya yang berkaitan dengan peningkatan suhu yang berlebihan adalah panas kram dan kelelahan fisik.   Hal inilah yang harus di atasi Tim SPGDT Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darapan Harapan Kita Jakarta yang ikut bergabung dengan Tim Kesehatan Mandiri Jakarta Maraton 2015 di Silang monas  pada tanggal 25 oktober 2015.

Dengan berbekal surat tugas dari direktur utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan kita kami menuju Silang monas, tepat pukul 04.00 Wib kami memasuki lokasi Start Mandiri Jakarta Maraton. Kamipun segera menuju sudut silang monas yang di jadikan Rumah sakit lapangan dan mempersiapkan Alkes yang kami bawa.

Di titik start sudah di padati oleh pelari sebelum kedatangan kami. Merekapun melakukan stretching ringan. Lomba lari yang di ikuti 15.000 pelari menjadi tantangan buatku yang tak menutup kemungkinan akan banyak yang membutuhkan pertolongan. Tepat Pukul 05.00 pelari mulai meninggalkan titik star di silang monas,  di mulai dari pelari Full marathon  di ikuti pelari Half marathon di lanjutkan pelari 10 K dan terahir pelari  5 K. dengan meninggalkanya garis star kamipun mulai menunggu pelari menyentuh finis. Itu berarti kami siap sedia bilamana ada pelari yang membutuhkan pertolongan.


Kami yang di tugaskan di garis finispun siap menunggu para pelari menyentuh finis, tandu sudah di tangan dan anastesi spraypun kami kantongi. Tak berapa lama pelari 5 K menyentuh finis. Semakin banyak pelari yang menyentuh finis ada beberapa pelari yang mengeluh kram di kaki dan perut sehingga kami harus menggunakan tandu untuk membawa pelari ke posko.



Posko mulai penuh dengan pelari yang mengeluh dari sekedar kehausan, kram, kelelahan, luka lecet, pusing, dan ada satu pelari yang terjatuh setelah menyentuh finis dan mengalami dislokasi di pergelangan tanganya dan terpaksa kami rujuk ke RS Tarakan untuk tindakan lebih lanjut.



Ada pelari perempuan yang di bawa dengan tandu setelah pingsan menyentuh finis, setelah di ukur Tanda vital, tekanan darah yang begitu rendah dengan nadi yang cepat dan ia mengeluh sesak nafas kamipun segera melakukan pertolongan dengan memberika oksigen  nasal 4 L/mnt , meminta pasien tetap rilek dan mengatur nafasnya dan memasang Infus RL  serta  memantau Tanda vital setiap 5 menit. tak lama kemudian ia mulai gelisah dan keringat mulai keluar dari seluruh tubuhnya dan menggigil pernafasan semakin cepat. Inilah tanda-tanda Heat stroke  dan kamipun segera melakukan kompres dengan menggunakan handuk yang sudah di rendam ke dalam air es, kami selimuti dengan handuk tersebut dan kami tetap  memantau Tanda vital setiap 5 menit dan tetap membimbing dia untuk bernafas teratur. hampir 30 menit kami lakukan hal tersebut untuk mencegah pasien ke dalam perburukan.tak lama kemudian  ia mulai sadar pernafasan mulai teratur dan tekanan darah mulai naik.kami tetap melakukan kegiatan tersebut sampai ia benar-benar stabil.



Beberapa pelari mengalami hal yang sama,kemungkinan ini disebabkan dengaan cuaca yang panas, kami dengan cepat dan tepat melakukan pertolongan kepada pelari yang mengalami heat stroke, dan pemantauan ketatpun kami lakukan.  Alhamdulillah semua dalam keadaan aman dengan kerjasama semua tim dan kekompakan  kami bisa mengatasi hal tersebut.



Wednesday, October 21, 2015

Pantai Untung Jawa Pilihan Tepat Liburan Keluarga



Rabu 14 Oktober 2015
Mengisi liburan bersama keluarga besar dan anak-anak adalah sesuatu yang menyenangkan buatku, sungguh sesuatu yang jarang kami dapatkan, Pekerjaan shif inilah yang membuat kami jarang pergi bersama-sama kecuali saat cuti dan permintaan libur yang tentunya tidak mungkin di lakukan setiap bulanya. pada perjalanan kali ini istriku yang tersayang tidak dapat ikut serta, karena dia shift malam. otomatis hanya aku dan kedua anak kesayanganku ( shafira dan yaqhdan ) iyan ade bungsuku, Lilis dan suaminya serta anaknya dan kedua ponakanku ( Anis dan Maya) serta  Ibuku yang selalu menjadi Idola buatku. 


Pantai adalah Tujuan utama dalam mengisi liburan Tahun Baru islam ini, yang bertepatan pada tanggal 14 oktober 2015, ada beberapa pilihan pantai yang akan kami kunjungi, tetapi saya mengusulkan ke Pantai Untung jawa saja, selain Keindahan Pantainya Jarak yang dekat dari Meeting Poin (Tigaraksa, Tanggerang) menjadi pertimbangan dalam perjalanan kali ini. 

Tepat pukul 08.00 wib kamipun meninggalkan Tigaraksa menuju Tanjung Kait, perjalanan ke Untung Jawa kami harus melewati Bandara kemudian kearah kampung melayu, di sinilah terdapat petunujuk arah ke tanjung kait yang menjadi tempat penyebrangan ke pulau  Untung Jawa, karena ga pake ngebut dan jalan santai pukul 10.00 wib kami sampai di parkiran pantai, di sini kami di kenakan tarif Rp.20.000 untuk parkir dan tiket masuk Rp 5000/orang. Banyak Calo yang menawarkan jasa penyebrangan dengan berbagai kapal Verinya, rata-rata mereka menawarkan Rp 25.000 untuk sekali jalan, kami harus pintar menawar kalau beruntung dapat Rp 20.000. berhubung kami ingin cepat sampai pilihan kami adalah kapan yang hampir penuh penumpangnya. mereka mematok harga Rp 25.000 . kami  memilih duduk di paling depan 


Hampir satu jam kami terombang ambing di kapal Veri ini, bagi saya ini sudah biasa karena sudah beberapa pulau seribu yang saya kunjungi, tetapi bukan buat anak-anak dan ibuku serta adiku ini baru buat mereka, gelak tawa dan kesenangan mereka perlihatkan, rasa ketakutan safira dan yaqhdan serta apang yang sedari tadi muncul saat pertama kali melihat kapal yang kecil dan takut tenggelam mulai sirna dengan tawa riang melihat kapal yang hilir mudik serta birunya laut yang terbentang. 



Tepat pukul 11.00 Wib kapalpun menepi di pelabuhan Untung Jawa, kamipun bergegas turun dari kapal, Hiruk pikuk Pelabuhan Untung Jawa di liburan kali ini sangat ramai, pengunjung berdatangan dan siap menikmatai pesona untung jawa. langkah kamipun lanjutkan, kami memilih tempat untuk berteduh dan beristirahat terlebih dahulu, di sebelahkanan pelabuhan menjadi pilihan kami, setelah menyewa tiker ( dengan Harga  Rp. 10.000 ). kamipun beristirahat. buat anak-anak tak ada capenya, mereka langsung berlari menuju bibir pantai untuk berenang.  



Pantai Untung Jawa terbilang masih bersih, mungkin karena musim kemarau jadi tidak ada kiriman sampah dari luar pulau, berbeda dengan dulu pertama kali datang dimusim penghujan, air yang jernih dan berwarna kebiruan menjadi daya tarik tersendiri buat kami, bentangan laut tanpa batas pun kami nikmati dari sini. Sementara anak-anak bermain air di pinggiran pantai dengan di temani om didi, Ibuku dan adeku duduk di tepian pantai di bawah rindangnya pepohonan menikmati semilirnya angin dan memanjakan mata memandang birunya laut.

 

Belum puas rasanya anak- anak bermain di tepian pantai, matahari semakin meninggi, terik makin terasa, kamipun memanggil anak-anak untuk beristirahat dan menikmati hidangan yang sudah kami pesan. untuk memesan makanan di sini sudah di siapkan beberapa menu dengan harga yang bervariatif. tentunya sesuai selera kita. 


Setelah makan dan istirahat cukup lama, sayapun mengajak anak-anak menikmati wahana yang di sediakan di Pantai Untung Jawa, wahan yang ada adalah Bananboot dan Donat. untuk menaki bananaboot harus menrogoh kocek Rp 25.000 untuk dewasa dan 20.000 untuk anak-anak, sedangkan untuk menaiki donat Rp.35.000 setelah melakukan tawar menawar ahirnya kamipun di berui harga murah Rp 40.000 untuk dua permainan/kepala. 


Setelah masing-masing mengenakan pelampung, kamipun menuju kebibir pantai dan mendekati bananboot. saya berpesan kepada pengemudi untuk tidak melakukan manufer sehingga banana menjadi terbalik, karena anak anak baru kali ini menaiki banana. awalnya anak-anak enggan naik tetapi dengan rayuan ahirnya mereka naik semua. 


Keseruan dan kehebohan terjadi saat banana di tarik kapal dengan kecepatan tinggi teriakan anak-anak dan kehebohan pun di tunjukan, vira yang tak takut dia sempat berdiri saat menaiki banana. permainan bananapun berheniti dan kami mulai menepi, kami sempatkan untuk beristirahat sebelum melanjutkan permainan dengan menaiki donat. 


Donat adalah permainan selanjutnya, untuk mengikuti permainan ini fira harus duduk denganku dan apang dengan ayahnya, sementara adan tidak mau mengikut permainan ini, sudah saya rayupun dia tidak mau, takut ujarnya. permainan ini memang sedikit menakutkan buat anak-anak donat yang di tarik kencang akan berefek terhadap penumpangnya seperti meloncat-loncat, apang sempat menangis saat menaiki doant ini dan meminta kepada ayahnya untuk segera turun, tetapi ahirnya dia tertawa dan tersenyum walau dimukanya terlihat ketegangan. 



Setelah puas bermain donat dan Bananaboot kamipun kembali menikmati air di pinggiran pantai Untung Jawa. tidak ada rasa lelah dan letih buat anak-anak, mereka berlarian kesana-kemari mencari kerang dan terumbu karang yang sudah mati. setelah lama bermain di pantai sayapun memanggila nak-anak untuk segera bilas. 


Pukul 14.30 Wib kami memutuskan untuk berkeliling kearah hutan bakau, tak lama kami di hutan ini,hari yang semakin sore membuat kami segera meninggalkan Pantai Untung Jawa ini. Tepat Pukul 15.15 kamipun menaiki Perahu, 


ada hal yang membuat anak-anak dan ibuku takut saat perahu tak dapat menepi dikarenakan tersangkut sesuatu, hampir 10  menit kapal tak bergerak di pinggiran pantai. resah dan gelisah penumpangpun mulai terasa. awak kapal mulai turun ke laut, tanpa pelindung sedikitpun mereka mencari penyebab kapalnya tidak mau bergerak. ahirnya setelah lama  dan dengan bantuan sang awak kapal dapat bergerak ke bibir pantai .Alhamdulillah kamipun pulang dengan selamat. 



Sunday, October 18, 2015

Pesona Baturaden


Setelah menikmati keindahan dan ketenangan di telaga sunyi (http://jalantraveller.blogspot.co.id/2015/10/menikmati-ketenangan-di-telaga-sunyi.html) kamipun segera beranjak menuju Wisata Baturaden, tempat  ini tak begitu jauh dari telaga sunyi, hanya 5  menit kami sampai di parkiran Baturaden, agak sedikit ragu untuk masuk ke wisata ini karena hari sudah mulai petang, tetapi setelah mendapat informasi petugas tiketimh ahiirnya kamipun masuk ke wana wisata baturaden. Hanya membayar Rp.14.000 kamipun melenggang ke dalam Obyek Wisata Baturaden.


Kami segera melangkahkan kaki ke pintu utama Baturaden, setelah beberapa langkah terdengar pengumuman akan di putarnya sebuah Film di dalam pesawat besar, entah film apa yang akan di putar?? Karena hari semakin sore kami lebih memilih menyusuri sudut-sudut Baturaden.

 



Langkah kami terhenti tatkala kami melihat sebuah pancuran yang menjulang tinggi, pancuran tersebut terletak di sebelah kiri jalan, untuk menuju pusat pancuran kami harus menuruni beberapa anak tangga, nama dari tempat ini rupanya Lembah Sendhang Mulya Tirtania yang di resmikan oleh bupati Banyumas pada tanggal 30 juli 2011.

Panorama di lembah sendhang cukup indah, beberapa tebing yang di hiasi air terjun kecil menambah kecantikan lembah sendhang, air terjun bermuara di sebuah sungai yang nampaknya tidak boleh di lalui oleh pengunjung,terlihat adanya pagar pembatas untuk menghindari pengunjung melewati area tersebut. ada beberapa orang yang melewati pembatas dan membawa kail untuk menyalurkan hobi mereka memancing ikan. kamipun hanya duduk  terdiam merasakan segarnya udara dan menikmati kesejukan suasana di lembah sendhang.


Betah rasanya kami di tempat ini, selain suasana sejuk di sore ini serta suasana yang mulai sepi,,keindahan dan pesona di tempat ini membuat ingin berlamaan di sini. tetapi matahari mulai bergerak keperaduanya, yang menandakan tempat ini tak lama lagi di tutup, kamipun segera beranjak meninggalkan lembah sendhang menuju air mancur. Air mancur ini bisa di nikmati dari beberapa arah, baik dari jembatan yang di sediakan maupun bisa melangkah lebih dekat.





Kami sengaja menyusuri sungai untuk menuju kesana, menyusuri sungai yang kering di musim kemarau, bebatuan besar dengan latar jembatan memjadikan pemandangan di baturaden tampak unik. Setelah beberapa menit berjalan sampai ahirnya kami di sebuah muara yang ter;letak tepat di belakang air terjun, muara ini di apit oleh dua bebatuan besar, cukup jernih airnya.



Di balik bebatuan besar terdapat air terjun yang tak begitu tinggi, debit air yang berkurang  tak mengurangi keindahan air terjun ini. Ingin rasanya mendekat tetapi disitu ada larangan di larang berenang.. kecewa sebenarnya tak dapat merasakan kesegaran air terjun ini, tetapi tak apalah, cukup menikmati aliran air yang mengalir dari celah bebatuan ini saja sudah di rasa cukup.


Haripun makin sore, matahari sudah beranjak menunju keperaduanya, pedagang di sekitar area baturaden sudah menata daganganya kamipun segera meninggalkan Wana Wisata Baturaden, tentunya dengan rasa bangga akan indahnya Indonesia.. Indonesia itu indah kawan nikmati dan tetap jaga keindahanya..


Wednesday, October 14, 2015

menikmati Ketenangan Di Telaga Sunyi Baturaden


Setelah Istirahat beberapa jam karena kelelahan eksplore Curug Cidadap (,http://jalantraveller.blogspot.co.id/2015/10/curug-cidadap-banyumas.html) kami berencana melakukan perjalanana ke Baturaden, Tujuan utama selain obyek wisata baturaden adalah mencoba menikmati ketenangan di Telaga Sunyi. Berbekal petunjuk arah perjalananpun kami lakukan, motor kuarahkan ke Baturaden tepat pukul 15.00 Wib, kami menembus jalanan yang tak seramai Jakarta, Lancar tanpa kemacetan yang berarti, kurang dari satu jam kami sudah merasakan dinginya daerah pegunungan, suasana teduhpun kami nikmati. Tepat pukul  15.50 Wib kami berda di area parkiran telaga Sunyi.



Dengan membayar Htm seharga Rp.20.000 untuk dua orang kamipun dapat melenggang masuk ke telaga sunyi, tempat yang benar sunyi kami rasakan, hanya ada beberapa pengunjung yang kami lihat, taklebih dari 10 orang. Mungin ini di karenakan tempat ini yang tersembunyi dan tak di ketahui oleh banyak orang, atau karenamitos yang beredar di kalangan penduduk sekitarnya mengenai telaga ini. Padahal panorama yang menakjubkan dapat di nikmati di telaga ini



Bebatuan besar dan beberapa dengan air yang jernih pun menjadi pemandangan utama di telaga ini, sayapun masuk lebih dalam ketelaga sunyi ini. Ketenangan dan kedamaian dapat kami rasakan di sini, memandang luas panorama yang di suguhkan denga pantulan bayangan dari telaga menambah kecantikan dan keunikan telaga, sangat di sayangkan menurut beberapa orang jika bukan musim kemarau terdapat air terjun yang menambah keindahan telaga, tetapi saat ini air terjun yang di maksud tidaklah ada di karenakan kekeringan pada musim kemarau ini.




Saya mencoba melompat ke bebatuan yang berada di telaga utama, bebatuan besar yang membentuk semacam goa inipun menjadikan telaga tampak istimewa. Betah rasanya berada disini, tenang indah dan menakjubkan. Lama kami berada disini hampir satu jam kami menikmati panorama yang di suguhkan tepat pukul 17.00 wib kami meninggalkan telaga menuju ke Obyek wisata baturaden.