Berbeda dengan perjalananku sebelumnya ini merupakan perjalanan yang paling mengesankan. Tau kenapa?? Dalam perjalanan kali ini saya mengajak kedua anak tercinta Syafira 8 tahun dan Yaqhdan 6 tahun dan keponakanku Faqih 5 tahun ke suatu tempat yang belum pernah mereka kunjungi dan ini merupakan pengalaman pertama mereka menyusuri sungai untuk menikmati keindahan air terjun. dan tentunya tantangan juga buatku untuk menjaga mereka saat melewati jalanan terjal menanjak dan licin serta meredam ketakutan mereka saat menjumpai hal baru bagi mereka. inilah kisah yang tak mungkin aku lupakan saat blusukan di Curug Nangka Bogor.
Curug Nangka Menjadi pilihan buatku untuk mengenalkan alam Indonesia nan indah kepada kedua buah hatiku, selain jarak yang tak terlalu jauh dari Kebun raya bogor, trek yang tak terlalu sulit dan adanya tiga buah curug atau air terjun yang dapat kita nikmati di curug tersebut juga masih di jumpai satwa kera yang menjadi habitat curug nangka.
Perjalann ke Curug Nangka kami lakukan di awal tahun baru 2017 setelah menikmati keindahan Kebun Raya Bogor dan serunya belajar aneka satwa di musium Zoologi Bogor. tak begitu sulit menuju Curug nangka karena ini merupakan perjalanan keduaku menikmati keindahan Curug Nangka. saya pun memilih Grabcar sebagai tranportasi untuk mengantar kami ke sana.
Curug Nangka terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Salak desa Sukajadi kelurahan Taman Sari Ciapus kabupaten Bogotr Jawa Barat. untuk mencapai ke Curug Nangka kita bisa menggunakan rute bogor - Ciapus, Plang petunjuk kearah curug nangka akan terpampang jelas saat kita memasuki daerah Ciapus. perjalanan dari Kebun raya ke arah curug Nangka hanya memakan waktu tak lebih dari 40 menit kamipun sampai di pintu gerbang Curug nangka. kami harus membeli tiket seharga Rp.7.500/orang setelah melewati pintu gerbang kamipun di berhentikan oleh warga sekitar, dengan dalih untuk dana warga kamipun dimintai Rp.10.000/orang tanpa tiket ( inikah yang di namakan pungli??)
Udara sejuk mulai menyapa saat kami melewati pintu masuk curug Nangka, pepohonan pinus yang menjulang tinggi di kanan kiri jalan menuju curugpun menjadi pembuka pesona keindahan curug. kamipun sampai di area parkiran dan keseruan melakukan treking menuju curug Nangkapun di mulai. kami berjalan melewati beberapa warung yang menawarkan aneka makanan dan minuman serta asesoris lainya seperti kaos sendal dan lainya. melewati jembatan dan memasuki hutan pinus beberapa kera tampak asik membentuk komunitas di bawah pohon tak jauh dari jalan setapak yang kami lewati. kecerian tampak terlihat di wajah anak-anak mereka lebih semangat menyusuri jalan setapak yang mulai menanjak, beberapa tenda terlihat berdiri di sekitar hutan pinus, fira berucap ayah kapan-kapan kita kemah yuuu dan disautin oleh yaqdan dan fakih mereka ngoceh sepanjang jalan.
Ada tiga curug yang dapat kita nikmati di area curug nangka, curug yang pertama adalah curug nangka, curug daun dan diatasnya terdapat curug kawung. kamipun berjalan ke curug nangka terlebih dahulu. trekpun mulai menurun saya harus ekstra hati-hati menjaga mereka, gak kebayangkan repotnya menjaga tiga anak kecil dengan tingkah dan polah yang berbeda.
Setelah menurunin perbukitan perjalananpun di lanjutkan dengan menyusuri sungai selebar 3-4 meter dengan pepohonan dikanan kirinya membentuk seperti gua panjang, pada mulanya fakih enggan dan merengek tidak mau menyusuri sungai dan minta di gendong.. aduhh ada-ada nih bocah, tetapi setelah di bujuk dan di pastikan akan selalu di temani ahirnya mau juga. sayapun berjalan paling belakang menuntun faqih sementara fira dengan semangatnya berjalan paling depan. yaqhdan sesekali terjatuh terpelest karena batu yang licin beruntung debit sungai tak terlalu besar dan sungai tak begitu dalam. kami berjalan menyusuri sungai lebih dari 100 meter dengan meloncati bebatuan terkadang melawan arus dan ahirnya berbasah-basah ria juga.
Sampi Juga ahirnya kami di sebuah air terjun yang cukup menawan, hempasan butiran air menyapa wajah dan menyegarkan kami setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan. Yaqhdan dan syafira asik menyatu dengan deburan air yang jatuh dari ketinggian lebih dari 10 meter ini, debit tak terlalu besar membuat curug ini aman untuk di nikamti anak-anak. sementara mereka asik bermain air di bawah guyuran curug nangka fakih cuma berdiri detepian curug, faqih rupanya fobia dengan kedalaman dan takut tenggelam padahal sudah berulang kali di bujuk yang ujung-ujungnya nangis, kocak memang anak yang satu ini.
Setelah puas bermai air di curug nangka saya mengajak mereka kecurug berikutnya, curug daun. kami berjalan keluar menyusuri gua sungai, perjalanan ke curug daun terbilang cukup sulit untuk anak-anak, karena jalanan menanjak lebih dari 30 derajat, sayapun harus ekstra hati-hati menjaga merega agar tak tergelincir ke jurang, tetapi semangat mereka luar biasa sehingga mereka tak begitu kesulitan melewati trek tersebut. kami harus menyebrangi sungai dengan bebatuan besar untuk mencapai curug daun.
Di sekitar curug daun kami menjumpai puluhan ekor kera yang sempat menghalangi jalan kami. anak-anakpun mulai ketakutan, dan saya berinisiatif berjalanan menyusuri sungai menghidari jalan setapak.
sampai mjuga ahirnya di curug daun. curug yang berbentuk seperti daun ini tak begitu tinggi mungkin hanya 6 meter saja, namu di bawah curug daun terdapat muara yang bisa di jadikan untuk bermain dan berenang yang aman buat anak-anak.
Safira dan yaqhdan pun mulai berenang di muara tersebut, faqihpun mulai mau ikut menikmati dinginya air curug. saya tetap setia mengawasi mereka dari tepian sungai. muara curug daun tak begitu dalam mungkin hanya berkisar 1 meter saja ini yang mebuat safira betah berenang di muara curug daun tersebut. Tak terasa langit muali mendung dan gerimispun datang, klami segera menepi di tepian sungai, beruntung di sekitar curug daun terdapat warung dan kamar bilas kamipun berteduh di sana. hujan mulai lebat dan anak-anak mulai menggigil, jagung bakar, indomie rebus dan tempe goreng hangat menjadi pelampiasan kami untuk menghangatkan diri. setelah mengabiskan makanan tersebut saya mengajak anak-anak untuk bilas danberganti pakaian.
Seru memang jalan-jalan dengan putra putriku, apalagi di tempat yang asing buat mereka. banyak hal kocak yang mereka lakukan. hampir 30 menit hujan tak kunjung reda, kami setia menunggu di pelataran kamar bilas. hujan mulai menyingkir menjadi gerimis dan menghilang. kami memutuskan untuk pulang dan tidak melanjutkan ke curug kawung. selain ada gerombolan kera di jalan menuju curug kawung anak-anak sudah mulai kedinginan. tepat pukul 15.30 kamipun meninggalkan curug nangka.
Perjalanan yang menyenangkan bersama anak-anak tercinta menjadi kenangan tersendiri buatku, suatu saat saya akan mengenalkan kembali betapa indahnya Indonesia ini. agar mereka bangga mempunyai Indonesi yang penuh dengan keindahan.