Saturday, February 28, 2015

The beautiful bromo mountain “ Romantic Savana dan Pasir Berbisik”


Perjalanan Mengarungi sudut Bromo belumlah selesai, Jeep berjalan kearah barat dari  Bukit Teletubbis. Mas David dari Go Bromo  mengajak Kami ke suatu tempat yang jarang di Kunjungi oleh pengunjung lain. Ini sebagai bonus buat kami katanya, setelah 10 menit Jeep melaju sampailah kami di suatu padang ilalang yang sangat luas.



Padang ilalang ini belum mempunyai nama, sayapun berinisiatif memberi nama Romantic Savana, tempat ini sangat indah,ada beberapa pasangan yang sedang mengabadikan kebersamaanya,menikmati keromantisan luasnya ilalang.



Lautan ilalang  yang melambai-lambai, di batasi dengan tebing yang tinggi nan hijau dan di depanya terdapat suatu bukit hijau yang membentuk suatu gundukan raksasa. Hembusan angin yang membuat ilalang  ini bergoyang seolah menyambut kedatangan kami, dan mengajak kami untuk menikmati suguhan di sudut Bromo ini.



Ku pandang luasnya ilalang tanpa batas ini, Ku nikmati hembusan angin yang menyapa dan Ku rasakan kemegahan ciptaan Allah SWT.


Setelah puas menikmati keromantisan ilalang tujuan terahir kami di Bromo ini adalah ke Pasir Berbisik. Kamipun bergegas menaiki jeep dan jeep pun melaju dengan di iringi lambaian ilalang.


15 menit Jeep  melaju Kearah barat dari Romantic savanna sampailah kami di suatu padang pasir yang di kenal dengan sebutan Pasir Berbisik, Nama ini di ambil karena Tempat ini Pernah di jadikan suatu syuting Filem yang di sutradai oleh Garin Nugroho dan di bintangi oleh Dian Satro yang berjudul Pasir Berbisik.
Hamparan pasir yang sangat luas dapat kami nikmati, Nampak terlihat gunung bromo dan Gunung Batok yang kokoh menambah keindahan tempat ini.



Sapaan angin menyapa kedatangan kami, teriknya matahari tak kami hiraukan, kamipun bercumbu dan bercengkrama dengan tempat yang mengasikan ini.



ada beberapa gundukan batu yang menyerupai hewan di sini, tepatnya seperti seekor singa yang sedang duduk dan seolah - olah sedang  mengawasi wisatawan, batu ini menambah ke indahan hamparan pasir.



Sungguh lengkap sudah kebahagiaan kami dalam menikmati indahnya Bromo tengger ini. penanjakan satu, bukit dingklik, lautan Lepas, Gunung Batok, Kawah Bromo, Bukit Teletubbis, Romantic Savanna dan Pasir Berbisik  Semuanya menyuguhkan keindahan yang luar biasa, Rindu pastinya untuk berjumpa lagi di sini. Sampai jumpa Bromo tengger keindahanmu kan slalu kami rindukan.

Friday, February 27, 2015

The beautiful bromo mountain “ Bukit Teletubbis”


Setiap sudut bromo memberikan keindahan  yang Luar biasa, Bromo Selalu memanjakan wisatawan dengan Panorama alam di sekitarnya. Setelah menikmati kebesaran ciptaaan Allah SWT, Gunung Bromo dan Gunung Batok, Jeep merangkan kearah timur untuk menuju destinasi selanjutnya yaitu Bukit Teletubbis, Trek yang curam, jalanan pasir yang berdebu dan terkadang tandus menjadi tantangan untuk menuju kesanan, sehingga Jeep harus ekstra hati-hati. dengan kecepatan 20 km/jam setelah memakan waktu hampir 30 menit sampailah kami di suatu tempat yang lapang nan sepi ini.


            




Di sini kami bisa melihat hamparan pohon pakis dan bukit – bukit yang menghijau bak permadani yang di susun rapi. Saya seolah – olah tak mau berkedip memandang lepas kearah beberapa bukit di depan sana, sungguh indah dan eksotisnya bukit Teletubbis ini.


Untuk mendekat kearah bukit Teletubbis, bisa di lakukan dengan berjalan atau bisa menggunakan jasa kuda, di sini ada 2 orang yang menawarkan kudanya untuk sekedar foto – foto saja di bandrol dengan harga Rp. 5000 dan Rp. 50.000 ke Bukit Teletubbis.



Seolah menjadi candu kami tak pernah puas untuk mengabadikan keindahan bukit teletubbis, depan berlatar bukit yang menawan, belakang berlatar tebing yang tak kalah menakjupkan dan berbagai pose pun di ambil baik perseorangan maupun bersama-sama.





Waktu begitu cepat di sini, kami belum merasa puas bercumbu dengan bukit teletubbis ini, ingin rasanya saya peluk satu persatu bukit nan cantik ini sebagai tanda perpisahan. Semoga kecantikan dan keindahanmu tetap terjaga sampai kapanpun.

Thursday, February 26, 2015

The Amazing View Of Bromo Mountain



Setelah dari lautan lepas trip pun di lanjutkan kearah gunung bromo, dengan melewati hamparan pasir, kami menyusuri jalan yang tanpa batas ini, hampir 25 menit jeep kami meluncur dari lautan lepas ahirnya jeeppun memasuki parkiran yang sangat luas.

Kami di sambut oleh puluhan kuda yang mengikuti jeep yang berjalan pelan,mereka menawarkan jasa untuk menaiki kuda kearah gunung bromo. Jeep berhenti joki joki pun menawarkan kudanya, mereka mematok harga Rp.120 .000 – 150, 000/PP. Jarak dari Parkiran jeep kearah bromo sekitar 1 jam bila di tempuh dengan jalan kaki, tetapi menggunakan jasa kuda hanya 20 menit. Ahirnya kami memutuskan untuk menggunakan kuda, sebelumnya pa didi sudah menawar Rp 100.000/kuda PP.


         
          

Gunung bromo mempunya tinggi 2.392 mdpl, di sebelahnya ada gunung batok dengan ketinggian 2.470 mdpl. Suhu rata-rata di gunung ini 5 – 220C. perjalanan dengan menggunakan kuda pun di mulai. Sang joki selalu setia memegangi temali yang ada di leher kuda, jika menginginkan dia bisa melepaskan tali tersebut dan membiarkan penunggang mengendalikan kudanya, kalo saya sih lebih enak tanpa di pegangi joki. Joki juga bisa di mintain tolong untuk mengambil foto bahkan bisa merekam saat kita menunggangi kuda kearah kaki bromo.


Setelah 20 menit menaiki kuda kamipun sampai di kaki gunung bromo. Untuk mencapai puncak dan melihat kawah bromo kami harus menaiki anak tangga yang berjumlah 250 buah,walau rasa lelah menghinggapi kami, semangat untuk mencapai puncak bromo masih terjaga, tangga demi tangga kami lewati, tangga sebelah kiri untuk naik dan sebelah kanan untuk turun, mungkin banyak pengunjung yang tidak membaca tulisan ini, sehingga kami sering berpapasan dengan pengunjung lain.




Menaiki anak tangga menuju puncak bromo dengan ketinggian 2.392 mdpl tidaklah perkara mudah, kami harus mengatur nafas dan tenaga, ada tempat untuk berhenti dan beristirahat untuk sekedar memulihkan tenaga, kami bisa berfoto-foto di sini. Setelah menaiki anak tangga ini sampailah kami di puncak, pemandangan kawah yang luar biasa dapat kami nikmati.



















Di atas selain kawah kami juga di suguhkan dekatnya gunung batok dan hamparan lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya, kamipun seolah – olah tak bosan mengabadikan momen tersebut.



Ada hal yang membuat kami mengelus dada di sini, ada seorang warga pribumi yang sedang menulis di tembok pembatas, selly sempat menyindir dia dengan mengungkapkan “vandal “ entah pura-pura tidak mendengar atau apa, dia tetap melakukan perbuatan tersebut. Keindahan alam bisa kita nikmati dengan tidak melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut.

Terasa betah kami di atas, andai waktu tak  mebatasi ingin rasanya kami berlama-lama di atas awan ini.kami pun beranjak meninggalkan kawah yang menganga, tangga demi tangga kami turuni dengan rasa kepuasan yang luar biasa. 

Wednesday, February 25, 2015

The beautiful Bromo Montain "Penanjakan satu, bukit dingklik dan lautan lepas"




Alam Indonesia selalu menyuguhkan keindahan tiada hentinya,saya selaku penikmat akan keindahan alam tak akan pernah lelah untuk mencari dan mengatur waktu untuk menikmati keindahan alam tersebut. Kali ini saya bersama teman – teman berencana menikmati kecantikan bromo di ahir februari 2015 ini.
Setelah memilah-milah dengan memikirkan waktu dan anggaranya trip kali ini saya putuskan menggunakan jasa travel Go bromo yang di nahkodai oleh mas David. Perjalanan di mulai dari pasar Senen dengan menggunakan Keret Api Jayabaya.Pukul 12.15 WIB tepat Kereta api meluncur ke arah Pasar Turi Surabaya. Perjalanan menggunakan kereta api bersama rombongan sangat menyenangkan, walau kami merasa lelah karena mayoritas kami habis kerja malam, ada saja hal hal yang membuat tawa dan candaan.


Tepat pukul  22.55 kereta sampai di Stasiun Pasar Turi, Alhamdulillah tidak mengalami keterlambatan. Kamipun menuju mas Juari ( Driver Elf ) yang sudah dari tadi menunggu. Setelah berkumpul, pukul 23.25 kami meninggalkan Pasar turi menuju Gunung Bromo,  kami memilih jalur Probolinggo karena lebih dekat dan kondisi jalan yang cukup lebar. Setelah memakan waktu kurang dari 4 jam sampailah kami di daerah sukapura, kami sudah di tunggu mas david dan 2 jeepnya


Kamipun berpindah ke jeep tersebut, saya lina, seli, ian, ardi dan robi memilih menggunakan jeep warna hijau yang di kendarai oleh mang didi. ule, yuni, romi, juned, jamal dan ratih menggunakan jeep warna putih. Pukul  03.45 perjalanan di lanjutkan kearah penanjakan 1  Bromo, Trek kearah penanjakan 1 dengan menggunakan jeep cukup membuat saya berdebar, kondisi jalanan yang gelap, tikungan tajam, jalan yang turun dan menanjak di sertai jurang di samping kiri atau kanan jalan membuat mata ini, pukul 04.30 kami sampai di parkiran penanjakan satu.
Suhu di sini sangatlah dingin, kami harus memakai jaket,sarung tangan kaos kaki atau sall untuk melawan dingin yang menusuk. Banyak yang menyewakan jaket tebal, menjual senter dan syall di sini. Setelah anggota lengkap kita berjalan kaki menuju penanjakan satu, kurang dari 10 menit kita sampai di puncak penanjakan satu.
Di puncak penanjakan satu sudah di sediakan kursi yang membentuk setengah lingkaran, di tempat ini ratusan wisatawan baik lokal maupun asing sudah duduk rapih layaknya akan menyaksiakan pertunjukan atau bioskop. Pedagang di sekitar mengatakan sunrise akan muncul sekitar pukul 05.15, kamipun memutuskan untuk sholat terlebih dahulu.


Setelah duduk manis  hampir 25 menit, yang di tunggupun mulai menampakan diri, dengan malu – malu matahari menunjukan keindahanya pijaran emas bercampur perpaduan warna mulai menghiasi cakrawala. Beberapa gunungpun mulai terlihat dari sini. Keindahan yang sangat luar biasa dapat kami nikmati disi, walau sunrise tak berlangsung lama  karena cuaca yang mendung, tetapi kepuasan akan kebesaran ciptaan Allah sudah kami peroleh di penanjakan satu.


Setelah puas di penanjakan satu, kamipun  beranjak untuk menikmati sunrise dari sisi yang berbeda. Tak sampai 10 menit kami sampai di suatu bukit, yang di namakan bukit dingklik, dari sini kita bisa menyaksikan matahari yang samar – samar tertutup kabut, dan beberapa gunung juga. Hamparan rumput menambah keindahan di bukit ini.

 








Setelah menikmati sunrise di dua tempat ini perjalanan di lanjutkan ke tempat lain, yaitu ke lautan lepas. Di lautan lepas ini kita bisa memandang bebas hamparan kaldera pasir yang sangat luas tanpa batas, keindahan alam pun di suguhkan kembali tuk sang penikmatnya. Tanpa membuang kesempatan langka ini Berfoto dari berbagai sisipun  kami lakukan. 







Setelah menikmati indahnya bromo di penanjakan satu , bukit dingklik dan laut lepas perjalananpun di lanjutkan ke Gunung Bromo.