Thursday, February 25, 2016

Maghrib di Masjid Agung Medan


Azan maghrib berkumandang menyambut kedatanganku, di sebuah Kota yang merupakan kota metropolitan terbesar di luar pulau jawa. yah.. 10 februari 2016 akupun berkesempatan mengunjungi kota ini untuk yang ke sekian kalinya. Azan maghib pun berhenti kami segera menepi di pelataran sebuah masjid nan megah di tengah - tengah Ibu kota Sumatera Utara ini. Gerimis tak menghalangi kami untuk segera memenuhi panggilan untuk bersujud di haribaaNya.  aku sempat terkagum dengahn kemegahan ,masjid ini. akupun segera berlari kecil meunuju masjid. 



Masjid yang di bangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909 ini mempunyai arsitek yang sangat unik, dengan gaya arsitek khas timur tengah, India dan Spanyol ini sempat menghentikan langkahku. aku memandang takjub dan bersyukur di beri kesempatan untuk menunaikan ibadah di tempat ini. 

sebelum mengambil wudhu mata ini tak bosan memandang setiap sudut masjid. Masjid Dengan bentuk yang unik pikirku, masjid yang berbentuk segi delapan dengan sayap di bagian selatan, timur, utara dan barat ini merupakan saksi sejarah kehebatan suku melayu. sayapun segera mengambil wudhu dan segera melakukan sholat maghrib. 


di dalam masjid ketenangan batin  kurasakan, jiwa yang lelah seakan terobati, aku terasa tak mau beranjak dari dalam masjid, keunikan di dalam masjid mampu menahanku untuk tak cepat berlalu. akupun menyusuri setiap sudut masjid untuk menganal masjid ini lebih dekat lagi. ruangan yang berbentuk persegi delapan ini, pada sisi berhadapan lebih kecil membentuk serambi yang menempel dan menjorok keluar semakin menambah keunikan masjid. jendela-jendela yang mengelilingi pintu beranda terbuat dari kayu dengan kaca - kaca patri yang sangat mempesona. 


Saya tertarik di sebelah kanan pintu utama masjid ini, ada sebuah Al-Quran yang berukuran besar, konon Al-Quran ini asli tulisan tangan. sayapun memperhatikan dengan jelas Al - Quran tersebut. Al-Quran yang berasal dari pakistan ini sudah berusia hampir 200 tahun yang di letakan di sebuah lemari kaca. 





Setelah merasakan keindahan dan kemegahan Masjid agung Medan.  kamipun segera melanjutkan perjalanan lagi. 




Saturday, February 13, 2016

Pulau Tidung


Ini perjalananku yang ke dua, pertama kali saya kesini di tahun 2003, waktu itu belumlah seramai seperti saat sekarang ini. Belum di jadikan tempat wisata dan masih dalam proses pembangunan. 
Perjalanan ke pulau tidung sebenarnya sudah lama saya lakukan, tetapi baru kali ini aku tuliskan. Kali ini saya bergabung dengan beberapa teman dari wilayah Jakarta  yang berjumlah sekitar 11 orang, tepat pukl 06.30 kami sampai di tempat meeting poin yaitu di muara angke. Perjalanku bersama almarhum sahabatku.. semoga almarhum tenang di sisinya dan segala amal ibadahnya di terima oleh Allah SWT. Amiin









Kabut Selimuti Bukittinggi


Perjalanku saat kabut tebal menghalangiku di bukit tinggi 










Monday, February 8, 2016

Ada Curug Di Guci Ku


Seolah tak bosan menikmati hangatnya dan kesegaran alam Guci tanggal 31 Januari 2016 pukul 14.30 kami pun mengunjunginya kembali. tentunya untuk menyenangkan anak-anak dan keponakan. kami tetap memilih Kolam renang Guciku selain private juga terdapat banyak kolam dan permainan di sini. 2 mobil pun melaju menyusuri jalanan menuju Guci. harga tiket masih belum berubah Rp. 25.000/orang saat week end.



Sesampainya di GUCIku kolam arus menjadi pilihan pertama, anak-anak berjalan melawan arus menuju kolam yang lebih tinggi. keseruan terjadi disni mereka saling berkejaran dan melewati pipa yang memancarkan air panas diatasnya. dalam kolam arus sekitar 75 Cm. 


kamipun menunggu dan menjaga anak-anak untuk bermain perosotan. mereka tampak senang di sini. mereka berulang kali meluncur dengan gelak tawa yang riang. di atas erosi=otan ini terdapat kolam renang ke dua atau kolam yang berada di tengah, dalamnya sekitar 120 cm. kamipun memilih melanjutkan ke kolam yang lebih atas.


di keolam ke 3 atau teratas merupakan kolam anak anak, dengan fasilitas perosotan dan air tumpah sayangnya tidak berfungsi. disinilah mereka dapar bermain - main sesuka hati mereka. sebelum puas mereka enggan beranjak dari sini. 


setelah puas di kolam yang teratas kamipun menuju kolamm yang pertama dengan kedalaman berkisar 80 - 120 cm. di kolam ini terdapat banyak permainan, dari berjalan meniti tali di atas kolam, sampai menikmati sensasi tum,pahan air panas dari ember besar.



ada sesuatu yang lain saat saya menengok sungai yang berada di balik Guciku. sayapun mencoba menikmati aliran sungai yang cukup deras. wah selain keindahan dan kesegaran Guciku,  baliknya terdapat 2 Air terjun mini, namun perlu berhati-hati kesana, jalannya yang licin dan arus yang deras menjadikan tempat ini dilarang untuk di pijaki. 

Saturday, February 6, 2016

Curug Jejeg Bumijawa " Curug bertingkatnya Orang Tegal"


Kali ini saya akan membagi kisah dalam menikmati keindahan Curug yang berada di sekitar Tegal Jawa tengah. setelah membaca berbagai macam sumber sayapun tertarik pada sebuah curug yang terletak di Bumijawa. tepatnya di desa Jejeg. 31 januari 2016 tepat pukul 06.00 Wib saya bersama Sania keponakan saya memulai penjelajahan ke Curug Jejeg. perjalanan kami awali dari desa Buniwah kecamatan Bojong. walau dingin menusuk kulit tak  menjadi hambatan untuk perjalanan kali ini.dengan menggunakan kendaran roda dua kami menyusuri jalanan yang sepi ke daerah Bojong melewati Desa Tuwel dan menuju Bumi Jawa. tepat di pertigaan talang kendaraan kami belokan ke arah kiri, kami melewati SMP Bumijawa dan SMK Bumijawa sampai ahirnya kami menjumpai pertigaan,kendaraan kami lanjutkan lurus dan  tak jauh dari pertigaan ini kami menjumpai pertigaan kedua. di pertigaan kedua kami berbelok ke arah kiri menuju desa Jejeg. perjalananpun kami lanjutkan dengan jalan yang berliku serta menurun curam, tikungan tajam memaksa kami harus ekstra berhati-hati. kami melewati Desa Muncanglarang, desa ini menjadi Patokan jika akan menikmati keindahan Curug Jejeg. setelah melewati desa tersebut kami akan bertemu jembatan sebelum memasuk Desa Jejeg. disinilah kami memulai penjelajahan.



30 menit kami melakukan perjalan ahirnya  kami sampai di titik awal untuk memulai perjalana, senyum sapa warga Jejeg yang ramah menjadi sarapan pembuka buatku, kamipun bertanya arah ke Curug Jejeg. dengan santun warga setempat menjelaskan perjalanan yang akan kami tempuh dan meminta kami untuk berhati-hati karena kami akan melewati bebatuan besar yang licin. setelah memarkirkan kendaraan dan mendapat jaminan keamanan dari warga perjalananpun kami mulai. kami menyusuri jalan setapak yang melawan arus Irigasi



2 menit kami berjalan sampai lah kami di sebuah bendungan Diyang satu. kami melewati bendungan tersebut dan meneruskan jejak langkah kami, suasana sunyi dan udara segar dapat kami rasakan. setelah melewati bendungan tersebut kamipun menyusuri sungai dengan melewati bebatuan besar. kami harus ekstra hati-hati karena batu yang kami lewati teramat licin dan rupaya jarang di lewati karena masih banyak sarang laba-laba yang menghalang perjalanan kami. kamipun terus berlalu hingga kami menjumpai sebuah batu besar di belah oleh aliran air yang cukup deras. ini cukup menjadi penghibur kelelahan kami.


Batu besaar di belah oleh aliran sungai yang memanjang ini pun harus kami lewati untuk mencapai Curug Jejeg, harus berhati-hati untuk menapakinya, batu ini sanygat licin jika kita salah melangkah dan terburu-buru kita akan terpeleset dan terbawa arus sungai yang cukup deras tersebut. kamipun dapat melewati bebatuan walaupun ifah harus di tuntun untuk dapat melewati trek ini.




Kami terus berjalan melawan arus di temani oleh derasnya aliran sungai, pesona yang di suguhkan seolah tak berhenti dan mampu menghipnotis kami untuk tetap bersemangat melewati jalan yang terjal ini. Seolah menjadi energi, kami terus melangkah tanpa rasa takut. Kami terus menyusuri tempat in, sepi hanya suara genercik air yang kami dengar, terkadang suara burung menghibur dan memompa energi kami. Hanya kami berdua yang menyusuri curug Jejeg ini, mungkin karenamasih terlalu pagi.


Bebatuan besar dan berlumut menjadi suguhan di penjelajahan kali ini. saya harus pandai-pandai memilih jalan, salah pilih saya dapat terpeleset karena licinya batu tersebut. namun di sinilah tantangan menggapai Curug Jejeg.terkadang kami harus merangkak, melompat dari batu ke batu perjalanan ini sangat luar biasa.




Hampir 10 menit kami berjalan dari titik awal dengan melewati bebatuan yang besar dan licin. harapan kami untuk cepat sampai di Curug Jejegpun ahirnya tercapai, dari kejauhan kami dapat melihat sebuah air terjun di antara pepohonan dan di balik bebatuan kamipun segera mendekati curug tersebut dengan tetap menyusuri sungai. 



Rupanya tak hanya Satu curug yang dapat kami nikmati, dua curug dapat sekaligus kami jumpai di sini, curug yang pertama tak terlalu tinggi mungkin tak  lebih dari 10 meter, tetapi cukup menawan dansaya penasaran untuk dapat menikmati sensasi deburan air di curug ini.

 

Setelah puas di curug tersebut kamipun mendekati Curug yang ke dua. Untuk dapat mendekati curug inpun kami harus ekstar hati hati, berenang menjadi pilihan buat saya tetapi jangan salah pilih jika salah menginjak ada lumpur siap membaawa kita ke tempat yang dalam. kami tercengan setelah memandang curug indah ini



Curug dengan ketinggian sekitar 30 meter ini sangat menarik dan membuat rasa penasaranku terobati. Curug Jejeg, curug berundak yang cukup menawan sayang aku tak dapat mendekati curug tersebut lebih dekat, bebatuan besar licin menghalangiku. curug ini diapit bongkahan batu besar, muara curug ini membentuk kolam yang sangat merangsang untuk di nikmati. tetapi sangat di sayangkan saya tak dapat merasakan kesegaran kolam tersebut. 



lama kami berada di Curug jejeg ini, suasana alam yang tenang mampu membuat kami betah duduk di tepian curug tersebut. enggan rasanya kami beranjak dan meninggalkan keindahan yang ada.namun langit mendung memaksa kami untuk segera beranjak dari pesona yang cukup menawan ini. kamipun segera beranjak dari sini untuk menghindari derasnya arus sungai.


Saat pulang kami memilih jalan di tepian sungai, di jalan setapak yang berada di perbukitan ini. Selain lebih cepat kami takut ujan akan segera turun.
beberapa hal yang harus di perhatikan saat mengunjungi Curug Jejeg agar Curug ini tetap Lestari dan keindahanya teta[ terjaga.
1. Tetap jaga kebersihan jangan pernah buang sampah apapun di sungai ini
2.Menikmati keindahan curug ini  masih Free . kita harus tetap menjaga kelestarianya dan keindahanya dengan tidak berprilaku vandal
3. jika menginginkaan perjalanan yang ekstrim susuri aliran sungai tetapi jika tidak bisa melewati jalan setapak yang berada di sebelah kanan sungai. tentunya sensasinya jauh berbeda
4. bawa perbekalan karena tidak ada yang jualan di sini
5. pakaiulah sendal gunung atau sepatu gunung. jalanan sangat licin.
semoga bermanfaat buat rekan traveller.