Sunday, March 22, 2015

Singgah Di Sanggar Pawelingan Nyatnyono Ungaran


Selesai melakukan sholat subuh saya keluar dari tempat penginapan yang berada di daerah Nyatnyono, Pukul 05.30 saya melangkahkan kaki menyusuri jalan yang sepi dan udara yang segarpun menyapa di pagi buta ini. saya menuju ke arah gunung yang menjulang di depanku, entah gunung apa namanya, mungkin itukah gunung ungaran???



Sepanjang jalan saya hanya menemui beberapa orang yang sedang melakukan olah raga pagi. 5 menit berjalan saya melewati sebuah kolam renang yang terdapat di sebuah villa. kolam  ini masih tutup pada jam segini. beberapa menit kemudian sayapun memasuki desa Blanten. di pertigaa ini ada penunjuk arah. saya tertarik mengambil ke arah kiri untuk menuju Lembah kemenangan.


Sayapun ke arah kanan dari pertigaan tersebut, Jika ke kanan bawah menuju Obyek Wisata Kolam renang Tirto Argo Siwarak, tetapi saya lebih tertarik untuk menuju ke arah atas Yaitu ke lembah kemenangan, saya tidak mengetahui tempat apa itu.Setelah berjalan ke atas saya dapat menikmati sunset dari atas, matahari yang berlahan muncul dapat saya nikmati dari jalan ini.


setelah 5 menit saya berhenti dan menikmati indahnya sunset, perjalanapun saya lanjutkan, sambil berlari kecil dan menikmati sejuknya udara saya melewati sebuah pintu gerbang  dan terdapat seorang bapa yang sedang membersihkan jalanan di gerbang tersebut, sayapun bertanya kepada bapa tersebut mengenai lembah kemenangan. menurut bapa lembah kemenangan merupakan tempat ibadah umat kristiani. dan berjarak sekitar 500 meter, sayapun melanjutkan perjalanan.sambil menikmati keindahan alam sekitar.


Setelah melewati jalanan yang menajkan dan amat sepi, saya menjumpai sebuah rumah, saya pun melanjukan perjalanan, saya terkejut ketika ada 2 ekor anjing yang menggonggong dari rumah tersebut, saya putuskan untu kembali. Setelah berlari dan mengatur nafas sayapun bertemu kembali dengan penjaga yang tadi, rupanya bapa ini merupakan penjaga sebuah sanggar, Sanggar Pawelingan namanya. setelah berbincang dan minta ijin sayapun memasuki sanggar tersebut. 



Sanggar Ini tampat terawat rapi ada sebuah anak tangga besar untuk menuju pendopo. Di samping kanan kiri anak tangga ini terdapat patung seekor ular yang di depanya terdapat pernak pernik mirip dengan sesajen, di depan sesajen itu tertuliskan sebuah nama. 


Dengan menaiki anak sayapun memasuki sanggar tersebut.  saya di sambut oleh tiga buah patung kera, ketiga kera ini berbeda, yang satu menutup mata, menutup telinga dan yang satu menutup hidung, entah apa maksud dari patung kera tersebut. ada sebuah kolam di depan patung kera, dan terdapat lukisan yang biasa di mainkan dalang saat memaenkan wayang. Yang di bawahnya bertuliskan huruf jawa. 

Di sebelah kanan dan kiri terdapat anak tangga yang lebih kecil, sayapun mulai menaikinya. Setelah sampai saya melihat sebuah kolam yang di tengahnya terdapat sebuah patung mirip arca.



Di sebelah kanan kolam tersebut terdapat patung yang bertuliskan eyang semar tunggul jati.patung tersebut berada di sebuah ruangan yang mirip gua



sebelum ke pendopo terdapat ruangan yang bersih dan tertata rapih kesanku, di sebelah kanan ada 2 ekor ular naga. 

Untuk naik ke pendopo ada anak tangga kecil yang harus aku lewati, sampai di ruang pendopo juga. Ada ruangan yang terbuka dab di sekat oleh rantai segi empat, yang di depanya terdapat pernak pernik untuk kegiatan. 

Masuk lebih dalam terdat dua buah foto, menurut penjagafoto ini merupakan pemilik dari sanggar, di samping  kanan terdapat sebuah meja yang terbuat dari kayu dan menyerupai bentuk binatang. Dan di situ juga terdapat sebuah kendi yang betisi dupa. 


Ada tulisan dari bahasa jawa, yang aku tak tau artinya. Selesai saya menyusuri ruang pendopo ini saya merasa tertarik ke ruang sebela. Di luar ruangan terdapat 2 buah makam yang berukuran besar, menurut keterangan dari penjaga, ini merupakan makam pemilik pendopo ini.


Berada di makam sendirian membuat aku merinding,sayapun memutuskan untuk beranjak dari pendopo ini. Saat keluad dari sanggar saya masih bertemu bapa penunggu sanggar, Menurutnya tempat ini ramai Jika malam Jumat kliwon dan bila hari-hari tertentu saja, Ahirnya sayapun mengucapkan terimakasih dan meminta ijin untuk pulang.

Ketika saya berjalan ke arah penginapan, saya masih menjumpai langit yang begitu indah..

No comments:

Post a Comment