10 oktober 2015 Tepat jam 07.30
Wib kereta tiba di stasiun Purwokerto, penumpang yang mayoritas menggendong
carrylpun mulai turun satu persatu, ngiri sebenarnya dengan mereka, ingin
rasanya saya ikut serta dengan mereka
tetapi apa mau di kata tujuan kali ini bukanlah melakukan pendakian tetapi
menyusuri beberapa wisata yang terbilang baru di kawasan Purwokerto dan Salem
brebes (http://jalantraveller.blogspot.co.id/2015/10/ranto-canyon-pemicu-adrenalin-di-antara.html). Semoga tujuan kali ini tak kalah serunya dengan
pendakian yang mereka lakukan.
Setelah menunggu hampir 15 menit
di stasiun ahirnya datang juga Pa Ajib dengan sepeda motornya, saya langsung meninggalkan Stasiun Purwokerto menuju meeteng poin. Sasaran
pertama perjalanan kali ini adalah kami akan menyambangi suatu curug yang
terdapat di Banyumas, Curug Cidadap Namanya. Tepat pukul 08.30 Wib Saya,
Alwani, pa Ajib, Mba Hita dan Pa Rosid memaju Motor kearah Kecamatan
KarangLewas Banyumas. Curug Cidadap terletak di desa Sunyalangu, dengan
mengikuti pa Ajib yang saat ini menjadi Guide kami untuk mengenalkan curug
Cidadap Banyumas.
Setelah menempuh perjalanan
hampir 1,5 jam dengan menyusuri jalanan berliku, menanjak dan kondisi jalan
yang baik ahirnya sampai juga kami di desa Sunyalangi, kamipun segera
memarkirkan kendaraan di salah satu rumah warga setempat, tentunya dengan
meminta ijin terlebih dahulu. Curug
Cidadap bukanlah tempat Wisata yang sudah di kelola baik oleh warga
maupun dinas pariwisata, jadi untuk dapat menikmati keindahan Curug ini masih
gratis.
Perjalanan kami lanjutkan dengan
menyusuri perkebunan warga setempat, senyum khas dan keramahan warga kami
rasakan saat berpapasan dengan mereka, mereka tak segan bertanya dan mendoakan
kami dan berpesan untuk berhati-hati, Kebun yang di Tanami berbagai pohon
seperti, pohon mahoni, Kopi, cengkeh dan beragam pohon lainyapun kami tembus. Bebatuan
besarpun berseder di beberapa pohon di kebun ini, sepuluh menit berjalan kami
harus menit jalan setapak yang kananya jurang,kami harus berhati-hati salah-salah
kami terperosok jatuh ke jurang.
Setelah melakukan Treking di
perkebunan sampai juga ahirnya kami di sebuah pintu air , kamipun melewati
pintu air ini, keramahan merekapun kami rasakan kembali, mereka melempar senyum
dan menyalami kami, saya dapat melihat wajah-wajah tanpa beban di raut muka
mereka, setelah sempat mengabadikan
keberadaan kami di tempat ini, kami meminta ijin untuk melanjutkan
perjalanan.
Perjalanan di lanjutkan dengan
menyusuri sungai, dan sesekali menembus ilalang yang berada di pinggir sungai. Kami
harus meloncat dari satu batu ke batu lainya, hal ini yang membuat kami merasa
lelah. Terkadang bebatuan besar menghadang sehingga harus saling membantu untuk
melewatinya.
Ada satu batu besar yang
menggodaku untuk menaikinya, sayapun mencoba untuk menaiki batu tersebut, batu
besar dengan ketinggian lebih dari 3 meter ini berbentuk bulat di tepian
sungai. Tak ada kaitan untuk menaiki batu ini, saya pun harus meloncat dari
batu lainya ke batu besar ini. Dengan satu hitungan .. ahirnya saya berhasil
menaiki batu besar ini, panorama indah dapat saya rasakan dari atas batu ini,
birunya langit dengan awan yang beriringan serta hamparan bebatuan yang
tersebar di sepanjang aliran sungai Nampak semakin indah dari atas batu ini. Tapi sangat di sayangkan ketika turun saya
merasa kebingungan, untuk melompat terlalu tinggi dan berisiko untuk
terpeleset, ahirnya dengan menggunakan pundak Alwani sayapun menuruni batu
tersebut.
Kami melewati pertigaan yang
membelah sungai menjadi dua, jika kearah kanan menuju Curg Gomblang dan yang ke
kiri ke Curug Cidadap, kamipun memilih ke curug Cidadap karena tujuan kali ini
adalah ekslore curug tersebut. Setelah menyusuri sungai hampir satu jam (
maklum ada mba hita yang harus sangat berhati-hati dalam memijakan kakinya di
antara bebatuan ) kami harus beristirahat dan membuka sedikit bekal untuk
memulihkan tenaga kami.
Tak lama kemudian Suara
gemuruhpun mulai terdengar di telingaku,kamipun segera mempercepat langkah dan tak lama Curug mulai terlihat dari kejauhan. Suguhan
pemandangan indah mengobati rasa lelah kami. Tak sabar rasanya kami menikmati
segarnya butiran embuh yang datang dari curug tersebut.
Segar dan dinginya air sungai
sempat saya rasakan di kerongkongan ini, kami segera menuju Curug yang tampak
dari kejauhan, tak sabar rasanya badan ini menikmati belaian air Curug Cidadap.
Dengan melompat lebih cepat ahirnya sampai juga kami di depan Curug yang
memikat ini.
Sebenarnya saat bukan musim
kemarau curug ini terdapat dua aliran besar, tetapi saat ini hanya ada satu yang
bisa saya nikmati, sedangkan yang satuny adebit airnya sedikit, tetapi tidak mengurangi keeksotisan curug
tersebut. curug dengan ketinggian tak lebih dari 30 meter membuat lelah
seketika hilang, kesegaran dan kesejukan airnya dapat memberikan ketenangan
dalam pikiran saya. Kamipun duduk di bebatuan dan memandang ke pusat aliran
curug. Curug ini dihiasi rerumputan di sebbelah kananya serta ada curug kecil
yang menghiasi Curug cidadap ini.
Tak seru jika kita ke curug tapi tidak menikmati kesegaran air yang jatuh
daru atas, sayapun mulai mendekati curug dan merasakan terpaan dan hembusan
embun yang jatuh dari pusat curug, sayapun semakin mendekat, dinginya air
mebuat tubuh ini terasa segar, sayapun beredam di sekitaran curug.
Ada satu yang unik di Curug
Cidadap ini, ada Ruangan di balik Curug, sayapun mencoba merasakan sensasi
berada di balik curug, dengan berjalan melewati sebelah kanan curug saya
berhasil berada tepat di belakang curug, sensasi luar biasa yang saya rasakan,
sinar matahari yang tepat jatuh menembus air curug ini memberikan sinar pelangi
yang begitu indahnya, saya dapat merasakan pelangi berbentuk bulat mengitari
tubuh saya. Sungguh indah dan tak dapat saya rasakan di curug manapun.
Selain sensasi tesebut butiranbutiran besar
menyiram saya dan memberikan kesegaran yang luar biasa. Ruangan di balik Curug
ini layaknya seperti mulut gua, ada ruangan kecil sedalam 5 meter yang menembus ke dalam gua, cukup lama
saya di sana , sungguh luar biasa curug ini.
Setelah puas dengan kesegaran air
di curug ini, kamipun beristirahat dan membuka perbekalan yang kami bawa, ingin
rasanya kami berlama-lama di sini, tetapi matahari semakin terik, tepat pukul
11.30 wib kamipun meninggalkan curug dengan sejuta kenangan, semoga keeksotikan
Dan Keindahan Curug Cidadap tetap Terjaga sampai kapanpun.
bang admin...ijin download 1 file ya...buat latihan melukis
ReplyDelete