Tuesday, October 13, 2015

Curug Cidadap Banyumas


10 oktober 2015 Tepat jam 07.30 Wib kereta tiba di stasiun Purwokerto, penumpang yang mayoritas menggendong carrylpun mulai turun satu persatu, ngiri sebenarnya dengan mereka, ingin rasanya saya ikut serta  dengan mereka tetapi apa mau di kata tujuan kali ini bukanlah melakukan pendakian tetapi menyusuri beberapa wisata yang terbilang baru di kawasan Purwokerto dan Salem brebes (http://jalantraveller.blogspot.co.id/2015/10/ranto-canyon-pemicu-adrenalin-di-antara.html). Semoga tujuan kali ini tak kalah serunya dengan pendakian yang mereka lakukan.

Setelah menunggu hampir 15 menit di stasiun ahirnya datang juga Pa Ajib dengan sepeda motornya, saya langsung meninggalkan Stasiun Purwokerto menuju meeteng poin. Sasaran pertama perjalanan kali ini adalah kami akan menyambangi suatu curug yang terdapat di Banyumas, Curug Cidadap Namanya. Tepat pukul 08.30 Wib Saya, Alwani, pa Ajib, Mba Hita dan Pa Rosid memaju Motor kearah Kecamatan KarangLewas Banyumas. Curug Cidadap terletak di desa Sunyalangu, dengan mengikuti pa Ajib yang saat ini menjadi Guide kami untuk mengenalkan curug Cidadap Banyumas.


Setelah menempuh perjalanan hampir 1,5 jam dengan menyusuri jalanan berliku, menanjak dan kondisi jalan yang baik ahirnya sampai juga kami di desa Sunyalangi, kamipun segera memarkirkan kendaraan di salah satu rumah warga setempat, tentunya dengan meminta ijin terlebih dahulu. Curug  Cidadap bukanlah tempat Wisata yang sudah di kelola baik oleh warga maupun dinas pariwisata, jadi untuk dapat menikmati keindahan Curug ini masih gratis.

 

Perjalanan kami lanjutkan dengan menyusuri perkebunan warga setempat, senyum khas dan keramahan warga kami rasakan saat berpapasan dengan mereka, mereka tak segan bertanya dan mendoakan kami dan berpesan untuk berhati-hati, Kebun yang di Tanami berbagai pohon seperti, pohon mahoni, Kopi, cengkeh dan beragam pohon lainyapun kami tembus. Bebatuan besarpun berseder di beberapa pohon di kebun ini, sepuluh menit berjalan kami harus menit jalan setapak yang kananya jurang,kami harus berhati-hati salah-salah kami terperosok jatuh ke jurang.

 

Setelah melakukan Treking di perkebunan sampai juga ahirnya kami di sebuah pintu air , kamipun melewati pintu air ini, keramahan merekapun kami rasakan kembali, mereka melempar senyum dan menyalami kami, saya dapat melihat wajah-wajah tanpa beban di raut muka mereka, setelah sempat mengabadikan  keberadaan kami di tempat ini, kami meminta ijin untuk melanjutkan perjalanan.
Perjalanan di lanjutkan dengan menyusuri sungai, dan sesekali menembus ilalang yang berada di pinggir sungai. Kami harus meloncat dari satu batu ke batu lainya, hal ini yang membuat kami merasa lelah. Terkadang bebatuan besar menghadang sehingga harus saling membantu untuk melewatinya.



Ada satu batu besar yang menggodaku untuk menaikinya, sayapun mencoba untuk menaiki batu tersebut, batu besar dengan ketinggian lebih dari 3 meter ini berbentuk bulat di tepian sungai. Tak ada kaitan untuk menaiki batu ini, saya pun harus meloncat dari batu lainya ke batu besar ini. Dengan satu hitungan .. ahirnya saya berhasil menaiki batu besar ini, panorama indah dapat saya rasakan dari atas batu ini, birunya langit dengan awan yang beriringan serta hamparan bebatuan yang tersebar di sepanjang aliran sungai Nampak semakin indah dari atas  batu ini.  Tapi sangat di sayangkan ketika turun saya merasa kebingungan, untuk melompat terlalu tinggi dan berisiko untuk terpeleset, ahirnya dengan menggunakan pundak Alwani sayapun menuruni batu tersebut.


 

Kami melewati pertigaan yang membelah sungai menjadi dua, jika kearah kanan menuju Curg Gomblang dan yang ke kiri ke Curug Cidadap, kamipun memilih ke curug Cidadap karena tujuan kali ini adalah ekslore curug tersebut. Setelah menyusuri sungai hampir satu jam ( maklum ada mba hita yang harus sangat berhati-hati dalam memijakan kakinya di antara bebatuan ) kami harus beristirahat dan membuka sedikit bekal untuk memulihkan tenaga kami.


Tak lama kemudian Suara gemuruhpun mulai terdengar di telingaku,kamipun segera mempercepat langkah dan  tak lama Curug mulai terlihat dari kejauhan. Suguhan pemandangan indah mengobati rasa lelah kami. Tak sabar rasanya kami menikmati segarnya butiran embuh yang datang dari curug tersebut.

Segar dan dinginya air sungai sempat saya rasakan di kerongkongan ini, kami segera menuju Curug yang tampak dari kejauhan, tak sabar rasanya badan ini menikmati belaian air Curug Cidadap. Dengan melompat lebih cepat ahirnya sampai juga kami di depan Curug yang memikat ini.


Sebenarnya saat bukan musim kemarau curug ini terdapat dua aliran besar, tetapi saat ini hanya ada satu yang bisa saya nikmati, sedangkan yang satuny adebit airnya sedikit,  tetapi tidak mengurangi keeksotisan curug tersebut. curug dengan ketinggian tak lebih dari 30 meter membuat lelah seketika hilang, kesegaran dan kesejukan airnya dapat memberikan ketenangan dalam pikiran saya. Kamipun duduk di bebatuan dan memandang ke pusat aliran curug. Curug ini dihiasi rerumputan di sebbelah kananya serta ada curug kecil yang menghiasi Curug cidadap ini.  


Tak seru jika kita ke curug  tapi tidak menikmati kesegaran air yang jatuh daru atas, sayapun mulai mendekati curug dan merasakan terpaan dan hembusan embun yang jatuh dari pusat curug, sayapun semakin mendekat, dinginya air mebuat tubuh ini terasa segar, sayapun beredam di sekitaran curug.


Ada satu yang unik di Curug Cidadap ini, ada Ruangan di balik Curug, sayapun mencoba merasakan sensasi berada di balik curug, dengan berjalan melewati sebelah kanan curug saya berhasil berada tepat di belakang curug, sensasi luar biasa yang saya rasakan, sinar matahari yang tepat jatuh menembus air curug ini memberikan sinar pelangi yang begitu indahnya, saya dapat merasakan pelangi berbentuk bulat mengitari tubuh saya. Sungguh indah dan tak dapat saya rasakan di curug manapun.


Selain sensasi tesebut butiranbutiran besar menyiram saya dan memberikan kesegaran yang luar biasa. Ruangan di balik Curug ini layaknya seperti mulut gua, ada ruangan kecil sedalam  5 meter yang menembus ke dalam gua, cukup lama saya di sana , sungguh luar biasa curug ini.



Setelah puas dengan kesegaran air di curug ini, kamipun beristirahat dan membuka perbekalan yang kami bawa, ingin rasanya kami berlama-lama di sini, tetapi matahari semakin terik, tepat pukul 11.30 wib kamipun meninggalkan curug dengan sejuta kenangan, semoga keeksotikan Dan Keindahan Curug Cidadap tetap Terjaga sampai kapanpun. 

1 comment:

  1. bang admin...ijin download 1 file ya...buat latihan melukis

    ReplyDelete