Ketika suhu tubuh melebihi 40 derajat Celsius akan memicu heat Stroke serta akan terjadinya disfungsi system saraf pusat yang parah, beberapa keadaan terkait lainya yang berkaitan dengan peningkatan suhu yang berlebihan adalah panas kram dan kelelahan fisik. Hal inilah yang harus di atasi Tim SPGDT Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darapan Harapan Kita Jakarta yang ikut bergabung dengan Tim Kesehatan Mandiri Jakarta Maraton 2015 di Silang monas pada tanggal 25 oktober 2015.
Dengan berbekal surat tugas dari
direktur utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan kita kami menuju Silang
monas, tepat pukul 04.00 Wib kami memasuki lokasi Start Mandiri Jakarta
Maraton. Kamipun segera menuju sudut silang monas yang di jadikan Rumah sakit
lapangan dan mempersiapkan Alkes yang kami bawa.
Di titik start sudah di padati
oleh pelari sebelum kedatangan kami. Merekapun melakukan stretching ringan. Lomba
lari yang di ikuti 15.000 pelari menjadi tantangan buatku yang tak menutup
kemungkinan akan banyak yang membutuhkan pertolongan. Tepat Pukul 05.00 pelari
mulai meninggalkan titik star di silang monas, di mulai dari pelari Full marathon di ikuti pelari Half marathon di lanjutkan
pelari 10 K dan terahir pelari 5 K. dengan
meninggalkanya garis star kamipun mulai menunggu pelari menyentuh finis. Itu
berarti kami siap sedia bilamana ada pelari yang membutuhkan pertolongan.
Kami yang di tugaskan di garis finispun siap menunggu para pelari menyentuh finis, tandu sudah di tangan dan anastesi spraypun kami kantongi. Tak berapa lama pelari 5 K menyentuh finis. Semakin banyak pelari yang menyentuh finis ada beberapa pelari yang mengeluh kram di kaki dan perut sehingga kami harus menggunakan tandu untuk membawa pelari ke posko.
Posko mulai penuh dengan pelari
yang mengeluh dari sekedar kehausan, kram, kelelahan, luka lecet, pusing, dan
ada satu pelari yang terjatuh setelah menyentuh finis dan mengalami dislokasi
di pergelangan tanganya dan terpaksa kami rujuk ke RS Tarakan untuk tindakan
lebih lanjut.
Ada pelari perempuan yang di bawa
dengan tandu setelah pingsan menyentuh finis, setelah di ukur Tanda vital,
tekanan darah yang begitu rendah dengan nadi yang cepat dan ia mengeluh sesak
nafas kamipun segera melakukan pertolongan dengan memberika oksigen nasal 4 L/mnt , meminta pasien tetap rilek
dan mengatur nafasnya dan memasang Infus RL
serta memantau Tanda vital setiap
5 menit. tak lama kemudian ia mulai gelisah dan keringat mulai keluar dari
seluruh tubuhnya dan menggigil pernafasan semakin cepat. Inilah tanda-tanda
Heat stroke dan kamipun segera melakukan
kompres dengan menggunakan handuk yang sudah di rendam ke dalam air es, kami
selimuti dengan handuk tersebut dan kami tetap memantau Tanda vital setiap 5 menit dan tetap
membimbing dia untuk bernafas teratur. hampir 30 menit kami lakukan hal
tersebut untuk mencegah pasien ke dalam perburukan.tak lama kemudian ia mulai sadar pernafasan mulai teratur dan
tekanan darah mulai naik.kami tetap melakukan kegiatan tersebut sampai ia
benar-benar stabil.
Beberapa pelari mengalami hal yang
sama,kemungkinan ini disebabkan dengaan cuaca yang panas, kami dengan cepat dan
tepat melakukan pertolongan kepada pelari yang mengalami heat stroke, dan pemantauan
ketatpun kami lakukan. Alhamdulillah semua
dalam keadaan aman dengan kerjasama semua tim dan kekompakan kami bisa mengatasi hal tersebut.
No comments:
Post a Comment