Sabtu 19 april 2015 pukul 07.00 wib.
Setelah berunding dengan teman-teman ( saya, bobby, ary, fajar, rendy, sidik dan danur ) bersepakat untuk melanjutkan pendakian ke puncak pangrango. Kami harus mendaki 2 sampai 3 jam lagi menuju puncak, tentunya dengan trek yang lebih menantang. Pepohonan yang menjulang tinggi bertanda puncak masih sangatlah jauh, kakipun mulai kami ayuh. jalan setapak yang sangat terjal dengan di halangi pepohonan yang tumbang menjadi cobaan dalam menyusuri pangrango, Kami harus menunduk atau bahkan merangkak melewati pepohonan tersebut, terkadang kaki terasa berat melangkah. Tetapi inilah pendakian, walau lelah semangat tetap berkobar.
perjalanan pertama menggapai puncak 3019 mdpl memang terasa berat bagi teman-temanku, mereka baru kali ini melewati trek seperti ini, tentunya sangatlah melelahkan. Disinilah indahnya pendakian, kebersamaan sangatla penting, rasa saling menjaga satu dengan yang lainya sangatlah tinggi. Agar kami bersama-sama menggapai puncak, walau sebenarnya puncak bukanlah tujuan utama kami. Satu teman ku begitu sangat kelelahan, langkahnya sudah mulai gontai, terlihat dia sangat memaksakan, raut mukanya begitu kelelahan, fajar...mungkin dia terlalu lelah karena sudah tersesat saat terpisah di gunung gede tadi , saya memilih jalan dibelakang nya, saya selalu bilang jangan terlalu di paksakan melanjutkan pendakian dan meminta dia selalu beristirahat lama sambila memulihkan tenaga. Tetapi dia tetap bersemangat, lebatnya rimba pun ia tetap tembus dengan kakinya yang kokoh itu.
Jarum jam menunjukan pukul 09.00 hampir 2 jam kami menuju puncak pangrango, pepohonan yang tinggi menjulang sudah tergantikan dengan pohon-pohon yang sedikit memendek, birunya langit seolah menjadi penghibur perjalanan ini, puncak gede sudah nampak kokoh di pandang dari sini, indah dan menjadi penghibur kami, Kepulan asap kawah seolah menari-nari menyemangati setiap langkah teman-teman kami,
Fajar mulai gontai, kami sedikit tertinggal di banding teman yang lainya. saya lebih memilih menemani dia, langkah berat sangat terasa, kami beristirahat dan merebahkan diri di antar intaian surya dari pepohonan pangrango. fajar yang berkali-kali kram di kakinya harus berjuang dalam keletihanya.
Saya dan fajar tertinggal jauh di banding teman yang lainya, haus lapar menjadi satu, minum yang kami bawa sudah habis, beruntung ada beberapa pendaki yang turun dari pangrango memberikan minum buat kami. untuk menyemangati fajar kadang skala saya harus berteriak, tetapi kondisi tubuh tak dapat di piungkiri, lelah sangat terasa. langkah-langkah gontai tetap berjalan, tepat pukul 09.55 sampai juga kami di puncak pangrango. namun sangat di sayangkan indahnya gunung gede tak dapat kami nikmati dari puncak ini, kabut tebal menutupi keperkasaan gunung Gede yang katanya indah luar biasa ini. lama kami beristirahat di puncak pangrango, di sini banyak pendaki yang mengambil pose untuk mengabadikan keberadaanya.
Setelah tenaga kami pulih, kami melanjutkan perjalanan ke arah mandalawangi, menuju ke sana jalan setapak yang sedikit menurun tak menguras tenaga kami, sayup-sayup terdengar keramaian dari ujung yang kami tuju, tidak ada 10 menit kamipun sampai di mandalawangi, pemandangan yang indah di suguhkan di sini, saya pun memandang luas setiap sudut mandalawangi, hamparan edelwis menjadi candu dan memompa semangat kami. masuk leboh dalam ke arah mandalawangi terdapat beberapa mpendaki yang mendirikan tenda di sini. ada aliran sungai kecil di sini yang menambah ke elokan mandalawangi, kami memanfaatkany untuk mengambilnya dan meminumnya mengobati rasa dahaga ini. bunga - bunga edelwis yang bermekaran bersanding dengan pepohonan dengan daun berwarna ke merahan menjadikan mandalawangi sangat cantik, kabut yang tiba-tiba muncul menyelimuti mandalawangi kemudian menghilang di gantikan dengan perbukitan yang berjejer indah menjadi pertunjukan yang luar biasa. mandalawangi memang tak ada duanya.
mandalawangi telah menbus keletihan kami, rasa letih yang menghinggapi kami seketika hilang saat menapaki bumi nan indah ini, kami berbaring di tengah hamparan bunga edelwis. ini menjadi kenikmatan tersendiri buat kami.
Banyak hal yang bisa kami petik dari sebuah perjalanan ini, kebersamaan, saling mengerti kelemahan teman, solidaritas tinggi, saling berbagi, menghormati antar sesama pendaki, sangat di junjung dalam menggapai indahnya alam sang pencipta ini. semoga ini menjadi pelajaran buat kami si pendaki pemula.
No comments:
Post a Comment