Tuesday, April 7, 2015

Menikmati Solotraveller ke Gunung Tangkupan Perahu



3 april 2015
Tangkuban Perahu merupakan salah satu gunung yang terletak di Propinsi Jawa Barat. Dengan ketinggian 2080 mdpl,gunung ini sering di kaitkan dengan legenda masyarakat pasundan yaitu cerita sangkuriang. Saya mencoba melakukan solotraveller ke Gunung Tangkuban Perahu di awal april ini.perjalanan ku awali dari daerah subang jawabarat. Untuk mencapai tangkuban prahu saya harus menaiki mobil elf yang ada di perempatan /lampu merah subang, elf ini baru jalan jika penumpang terisi penuh. Butuh kesabaran selama menunggu elf penuh, Tarif untuk satu kali perjalanan  sebesar 20.000 dan di mintai sebelum elf melaju.


Tepat  Pukul 08.30 elfpun mulai melaju, sepanjang jalan menuju Tangkuban Perahu saya di suguhi pemandangan dan hamparan kebun teh,hawa dinginpun mulai terasa saat elf memasuki daerah ciater. setelah hampir 1 jam elf berhenti tepat di depan pintu gerbang Gunung tangkuban Perahu.


Turun dari elf saya langkahkan kaki ke arah pintu masuk, di pintu masuk banyak wisatawan dengan kendaraan pribadi dan bus hilir mudik, tepat di pintu gerbang  terdapat mobil angkutan tetapi masih kosong, sayapun berjalan dan menanyakan ke pada bapa-bapa yang ada di warung. menurutnya untuk menuju kesana hanya bisa menggunakan mobil angkot yang ada. saya berniat untuk berjalan ke arah sana, jarak ke Gunung Tangkuban Perahu sekitar 7 meter. baru beberapa langkah saya di hampiri motor dan menawarkan diri untuk mengantarkanku, dia meminta 80.000 sekali jalan sekaligus dengan tiket masuk 30.000. saya menawar 50.000 dan mas tatan ( nama pengendara motor ) pun setuju. Baru 5 menit motor berjalan hujan turun dengan derasnya, kemipun melawan hujan, lama berjalan ada tempat untuk berteduh dan kamipun menepi dan berteduh.



Selang 10 menit Hujan mulai reda, kamipun melanjutkan perjalanan, kondisi jalan yang licin dan berliku memaksa mas tatan harus berhati-hati, ahirnya sampai juga saya di Gunung Tangkuban Perahu.

Saya pun mulai menikmati keindahan Gunung Tangkupan Perahu, Mulai ku susuri Tepian Gunung yang di batasi oleh pagar-pagar yang kokoh. Gunung tangkuban prahu merupakan gunung api yang masih aktif, dan statusnya di awasi oleh direktoral vulkanologi indonesia. sayapun memandang jauh kedepan, cuaca yang cerah membuat saya dapat melihat di setiap sudut tangkupan perahu.


Kawah Gunung Tangkupan perahu di kelilingi pembatas di setiap tepinya,terdapat larangan melewati pembatas tersebut.sayapun mulai menyusuri tepian kawah gunung pelabuhan ratu, ada sesuatu yang unik di sini, kawah di sini berbentuk memanjang seperti perahu, mungkin inilah yang di kaitkan dengan legenda sangkuriang.


Saya mulai menaiki tangga ke bagian atas,di sini saya menjumpai pepohonan yang cukup lebat, di Tempat ini sering di gunakan sebagai tempat untuk foto-foto. Banyak wisatawan yang mengunjungi tempat ini untuk sekedar foto foto 



Sayapu masuk ke hutan untuk sekedar menikmati teduhnya pepohonan hutan tangkuban perahu, banyak sekali penjajah makanan ringan di sini, terus masuk kedalam hutan saya hanya pun berdiri dan menatap, tidak ada satu pun binatang di sini, menurut mas tatan jika kita beruntung bisa melihat kumpulan kera di sini
Di sini saya dapat pula melihat pemandangan yang indah, kawah Gunung tangkupan perahu cukup jelas juga di lihat dari arah sini, kepulan asap kawah  tampak dari sini.




Setelah Menikmati keindahan Tangkupan Perahu dari atas sini saya menuju kebawah, Tapi sayang kabut menutupi kawah dan daerah sekitarnya, gerimispun mulai datang, tetapi tak mengurangi antusias wisatawan untuk menikmati indahnya alam Tangkuban Perahu.


Kabut tebal berada tepat diatas kawah dan membatasi lapang pandangku,Kawah yang tadi menganga kini tertutup kabut tebal, Aku mulai melangkah ke bawah, di perjalanan banyak wisatawan yang tetap asik mengambil gambar/foto walau kabut menghalangi.



Kabutpun mulai tebal, sayapun memutuskan untuk mencari tempat yang teduh sekaligus mencari makanan untuk mengisi perut yang kosong ini. Tepat jam 11.30 Wib saya meninggalkan Gunung tangkupan Perahu.

1 comment: