Monday, June 6, 2016

Musium Tjong A Fie Bukti Multietnis Kota Medan


Setelah mata di manjakan pesona Istana Maimun kamipun segera menuju Musium Tjong A Fei, Musium Tjong A Fei terletak di Jl Ahmad YaniNo 105 Medan Sumatera Utara. tak sulit untuk mencari musium ini, dari Istana Maimun kami tinggal mengikuti jalan lurus, Tepat di sebelah kananlah Musium ini berada. hanya beberapa menit saja ahirnya kami sampai di halaman Musium Tjong A Fei.


Tampak sepi memang di musium ini, mungkin hanya kami pengunjung di pagi ini, 2 orang tampak tersenyum manis menyapa kami, kamipun segera menghampiri dan menyampaikan tujuan kami ke musium ini. rupanya mereka adalah pemandu dan petugas tiketing Musium Tjong A Fie. setelah membayar tiket masuk sebesar Rp.35.000 kamipun digiring sang pemandu memasuki rumah Tjong A Fei. sang pemandu memperkenalkan dirinya yang bernama Putra mungkin baru beberapa bulan dia bekerja disini. 


Sang pemandu mulai bercerita mengenai Tjong A Fei. menurutnya Tjong A Fei merupakan orang terkaya di kota  medan pada masanya. Tjong A Fei seorang pengusaha Tiongkok yang sukses membangun bisnis perkebunan di sumatera. kerajaan bisnisnya meliputi perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, Bank dan perusahaan kereta api yang memperkerjakan lebih dari 10.000 orang karyawan. Tjong A Fei selain terkaya di kota medan beliau juga di kenal sebagai seorang yang dermawan dan sangat berjasa dalam pembangunan kota medan.  Beliau penyumbang menara lonceng untuk gedung di balai kota medan, menyumbang pembangunan Istana Maimun, gereja Uskup Agung sugiopranoto, kuil buda di brayan, kuil hindu untuk warga india, Batavia Bank, Deli Bank, Jembatan kebajikan di jalan Zainul Arifin serta pendiri rumah sakit Thionghoa pertama di indonesia. 


Rumah Tjong A Fei yang sekarang di jadikan Musium menjadi saksi kedermawanan beliau, Bangunan kokoh dua lantai yang memiliki luas sekitar 6000m2 dan berumur lebih dari satu abad ini terpelihara dengan baik, Kami dapat menikmati keindahan arsitektur cina kuno yang di gabungkan dengan nuansa eropa dan melayu, perabotan rumah yang bersih dan terawat masih  tertata rapih di sini. seolah-olah rumah ini masih berpenghuni. 

 

Kamipun di giring ke lantai dua rumah Tjong A Fei, bang putra dengan profesional  menjelaskan sudut demi sudut ruangan tersebut. ada beberapa ruangan yang di larang untuk di ambil gambarnya karena sesuatu hal terutama ruang pemujaan, pemandu juga melarang kami menyentuh barang-barang di sana. kamipun sampai di sebuah ruangan yang cukup luas yang biasanya di jadikan tempat untuk berdansa dan menari para tamu yang datang.
  

Asik juga ternyata belajar sejarah masa lampau di musium Tjong A Fei, Sebuah warisan yang begitu indah dengan cerita di dalamnya yang sangat mempesona. waktu seolah lama berputar, tetapi kami harus segra melanjutkan aktifitas kembali,kamipun beranjak dari musium Tjong A Fei dengan berjuta cerita dan kekaguman. 

2 comments: