Keindahan Curug Sibedil aku
ketahui dari seorang pengguna Facebook yang mengirimkan fotonya di salah satu
group Facebook Backpacker. Saya sebagai pencinta Curug berangan-angan suatu
saat akan mengunjungi kesana bila ada kesempatan datang. Senin 21 desember 2015
kesempatan itupun datang saat saya pulang ke tegal. Tak mau kesempatan itu
hilang akupun segera menyusun rencana untuk mengunjungi Curug Sibedil sekaligus
Curug lainya dan mengekplore keindahan alam lainya yang berdekatan dengan Curug
tersebut.
Untuk merasakan sensasi di tengah
guyuran air terjun sibedil tidaklah sulit, karena lokasi yang mudah Ada
beberapa cara untuk dapat menikmati
pesona curug Sibedil
1.
Dari arah tegal-Pekalongan-Pemalang ( Utara )
Dari terminal Induk Pemalang naik bus ¾ jurusan Moga
turun di terminal Moga kemudian di lanjutkan dengan menggunakan angkutan
pedesaan jurusan Moga-Mandiraja turun di dukuh Karangbulu, desa Sima,tepatnya
di SD Negeri 5 Sima. di tepi jalan sudah
terpampang jelas Banner besar yang mengarahkan ke Curug Sibedil. Dari jalan
besar kita berjalan sekitar 300 meter kemudian ada plang yang mengarahkan ke
curug sibedil. Atau bertanyalah kepada warga. Warga di sini siap untuk
mengantarkan ke Curug tersebut.
2.
Dari arah Purwokerti, Purbalingga, Belik
(tenggara )
Dari purwokerto turun di terminal randudongkal di
teruskan dengan naik bus/angkutan kea rah moga kemudian dilanjutkan sesuai poin
1
3.
Dari arah slawi, Lebaksiu,Bumiayu,bojong (
Selatan )
Naik mobil jurusan simper di lanjutkan naik angkutan
jurusan moga kemudian di lanjutkan menaikan angkutan desa jurusan moga –
Mandiraja dan di lanjutrkan poin 1
Saya lebih memilih menggunakan
kendaraan roda dua, karena cepat dan mudah serta lebih praktis. karena ada
beberapa Tujuan yang akan aku jelajahi sayapun mulai menjalankan roda motor
tepat pukul 05.00 Wib. Saya berangkat dari kampung halaman tercinta, desa
Kalibakung kecamatan Balapulang Kab. Tegal, sebuah desa yang penuh dengan
kenangan indah semaca kecilku dulu. Dari Kalibakung motor kuarahkan ke Tuwel.
Dingin yang menusuk tulang tak saya hiraukan lagi. Satu tujuan saya ingin cepat
menikmati keindahan curug Cibedil. Setelah sampai di pertigaan Tuwel saya
berbelok ke kiri dan ke arah pemalang. Sampai di pertigaan Guci rintikan hujan
menemani perjalanan ini. Oh .. ia dalam penjelajahan kali ini saya bersama
Raihan sang keponakan. Rintikan air tak
menghalangi kami untuk melaju lebih kencang. Deretan perbukitan menambah energy
buat kami walau tubuh terasa mulai menggigil. Kamipun segera berteduh saat
hujan deras mengguyur, Setelah 5 menit berteduh hujan mulai reda kami segera
melanjutkan perjalanan.
Deretan pohon pinus menjadi teman
dalam perjalanan menuju curug sibedil.keluar masuk pedesaan dan bertanya kepada
warga setempat kami lakukan agar terhindar dari tersesat, senyum ramah tulus
terpancar dari raut muka mereka, mereka menjawab dan menjelaskan arah curug
sibedil dengan logat jawa yang kental dan
penuh sopan santun. Tak jarang dalam perjalanan kami menjumpai puluhan remaja
melakukan olaraga menyusuri jalan besar ini. Udara segar di pagi hari mungkin
menjadi tujuan mereka. Setelah melakukan perjalanan hampir 45 menit kami
menemukan banner besar di tepat di tepi sebelah kiri jalan besar dan sebagai petunjuk kalau Curug
Sibedil sudah dekat. Alhamdulillah sampai jug ahirnya kami di daerah ini
ujarku.
Motor saya arahkan sesuai dengan
petunjuk yang ada. Kami memasuki desa Sima tepatnya di dukuh Karangbulu.
Berjalan sekitar 300 meter petunjuk mengarahkan kami berbelok ke kiri,
menyusuri jalan setapak yang membelah dukuh di mana kanan kiri terdapat rumah
warga. Motor terus melaju pelan. Kamipun di arahkan oleh petunjuk yang ada
untuk memarkirkan motor, tepat di samping sebuah mushola kami memarkirkan
motor. Sambil melemparkan senyum kepada penduduk setempat kami menanyakan
tempat parker motor. Kami tak menjumpai tempat penjualan tiket di sini, saya
bertanya kepada anak-anak yang ada. Merekapun dengan senang menujukan arah
Curug sibedil.
Perjalanan kami lanjutkan dengan
berjalan kaki menyusuri jalan setapak, deretan pohon bambu menjadi pembuka
perjalanan ini, kami melintasi sungai kecil dan terlihat beberapa anak-anak
sedang menikmati segarnya aliran sungai tersebut. perjalanan kami lanjutkan,
hanya beberapa menit saja kami sudah mendengar deburan air terjun. Langkah kami
tak berhenti, kami segera menyusuri jalann yang menurun, waw… Indahnya Curug
sudah kami lihat di balik pepohonan bambu
Sungguh besar keagungan Allah SWT
yang telah menciptakan keindahan yang dapat menyejukan hati ini. Sayapun
berhenti dan terdiam memandang lekat pesona curug sibedil. Deretan air terjun
yang mempesona ujarku dalam hati. Tiga air terjun yang indah bermuara di satu tempat. Walau air terjun ini
tingginya tak melebihi 30 meter keindahan patut di acungi jempol.
Rintikan dan tetesan air yang
menghiasi di setiap tepian curug menjadi penghias curug yang berada tak jauh
dari perkampungan warga ini. Sungguh beruntung warga dukuh Karangbulu mempunyai
curug Sibedil yang mempesona ini. Mereka dengan mudah menghilangkan penat
dengan memandang dan merasakan ketenangan curug Sibedil. Entah dari mana nama curug itu di ambil,
konon dari adanya bebatuan yang menyerupai senapan ( bedil dalam bahasa jawa ).
Saya terus memandang Curug dari
berbagai sudut, tumbuhan yang menghiasi di dinding-dinding curug dan wa5rna air
hijau toska di muara curug menjadi pelengkap keindahan curug ini. Bebatuan
besar yang berada di sekitar curug
menambah pesona curug sibedil.sayapunn tak hendi-hentinya bersyukur
dapat menikmati keindahan Curug sibedil dari dekat ini.
Hanya kami berdua di pagi buta
ini, kami sampai di curug sibedil tepat pukul 06,15 wib tak ada satupun orang
yang kami jumpai di curug ini. Kami dengan leluasa bisa mengambil gambar dan
mengabadikanya. Lebih dari satu jam kami di sini setelah puas dengan pesona
yang di suguhkan oleh Curug Sibedil kamipun segera melanjutkan perjalanan ke
Curug Bengkawah.
wow asik banget bro pemalang masih ada
ReplyDeleteWisata Curug Pemalang
tks bro..
Delete