Wednesday, December 23, 2015

Curug Sibedil pemalang


Keindahan Curug Sibedil aku ketahui dari seorang pengguna Facebook yang mengirimkan fotonya di salah satu group Facebook Backpacker. Saya sebagai pencinta Curug berangan-angan suatu saat akan mengunjungi kesana bila ada kesempatan datang. Senin 21 desember 2015 kesempatan itupun datang saat saya pulang ke tegal. Tak mau kesempatan itu hilang akupun segera menyusun rencana untuk mengunjungi Curug Sibedil sekaligus Curug lainya dan mengekplore keindahan alam lainya yang berdekatan dengan Curug tersebut. 


Untuk merasakan sensasi di tengah guyuran air terjun sibedil tidaklah sulit, karena lokasi yang mudah Ada beberapa cara untuk  dapat menikmati pesona curug Sibedil
1.         Dari arah tegal-Pekalongan-Pemalang ( Utara )
Dari terminal Induk Pemalang naik bus ¾ jurusan Moga turun di terminal Moga kemudian di lanjutkan dengan menggunakan angkutan pedesaan jurusan Moga-Mandiraja turun di dukuh Karangbulu, desa Sima,tepatnya di SD Negeri 5 Sima.  di tepi jalan sudah terpampang jelas Banner besar yang mengarahkan ke Curug Sibedil. Dari jalan besar kita berjalan sekitar 300 meter kemudian ada plang yang mengarahkan ke curug sibedil. Atau bertanyalah kepada warga. Warga di sini siap untuk mengantarkan ke Curug tersebut.
2.         Dari arah Purwokerti, Purbalingga, Belik (tenggara )
Dari purwokerto turun di terminal randudongkal di teruskan dengan naik bus/angkutan kea rah moga kemudian dilanjutkan sesuai poin 1
3.         Dari arah slawi, Lebaksiu,Bumiayu,bojong ( Selatan )
Naik mobil jurusan simper di lanjutkan naik angkutan jurusan moga kemudian di lanjutkan menaikan angkutan desa jurusan moga – Mandiraja dan di lanjutrkan poin 1

Saya lebih memilih menggunakan kendaraan roda dua, karena cepat dan mudah serta lebih praktis. karena ada beberapa Tujuan yang akan aku jelajahi sayapun mulai menjalankan roda motor tepat pukul 05.00 Wib. Saya berangkat dari kampung halaman tercinta, desa Kalibakung kecamatan Balapulang Kab. Tegal, sebuah desa yang penuh dengan kenangan indah semaca kecilku dulu. Dari Kalibakung motor kuarahkan ke Tuwel. Dingin yang menusuk tulang tak saya hiraukan lagi. Satu tujuan saya ingin cepat menikmati keindahan curug Cibedil. Setelah sampai di pertigaan Tuwel saya berbelok ke kiri dan ke arah pemalang. Sampai di pertigaan Guci rintikan hujan menemani perjalanan ini. Oh .. ia dalam penjelajahan kali ini saya bersama Raihan sang  keponakan. Rintikan air tak menghalangi kami untuk melaju lebih kencang. Deretan perbukitan menambah energy buat kami walau tubuh terasa mulai menggigil. Kamipun segera berteduh saat hujan deras mengguyur, Setelah 5 menit berteduh hujan mulai reda kami segera melanjutkan perjalanan.

Deretan pohon pinus menjadi teman dalam perjalanan menuju curug sibedil.keluar masuk pedesaan dan bertanya kepada warga setempat kami lakukan agar terhindar dari tersesat, senyum ramah tulus terpancar dari raut muka mereka, mereka menjawab dan menjelaskan arah curug sibedil dengan logat jawa yang kental  dan penuh sopan santun. Tak jarang dalam perjalanan kami menjumpai puluhan remaja melakukan olaraga menyusuri jalan besar ini. Udara segar di pagi hari mungkin menjadi tujuan mereka. Setelah melakukan perjalanan hampir 45 menit kami menemukan banner besar di tepat di tepi sebelah kiri  jalan besar dan sebagai petunjuk kalau Curug Sibedil sudah dekat. Alhamdulillah sampai jug ahirnya kami di daerah ini ujarku.


Motor saya arahkan sesuai dengan petunjuk yang ada. Kami memasuki desa Sima tepatnya di dukuh Karangbulu. Berjalan sekitar 300 meter petunjuk mengarahkan kami berbelok ke kiri, menyusuri jalan setapak yang membelah dukuh di mana kanan kiri terdapat rumah warga. Motor terus melaju pelan. Kamipun di arahkan oleh petunjuk yang ada untuk memarkirkan motor, tepat di samping sebuah mushola kami memarkirkan motor. Sambil melemparkan senyum kepada penduduk setempat kami menanyakan tempat parker motor. Kami tak menjumpai tempat penjualan tiket di sini, saya bertanya kepada anak-anak yang ada. Merekapun dengan senang menujukan arah Curug sibedil.


Perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak, deretan pohon bambu menjadi pembuka perjalanan ini, kami melintasi sungai kecil dan terlihat beberapa anak-anak sedang menikmati segarnya aliran sungai tersebut. perjalanan kami lanjutkan, hanya beberapa menit saja kami sudah mendengar deburan air terjun. Langkah kami tak berhenti, kami segera menyusuri jalann yang menurun, waw… Indahnya Curug sudah kami lihat di balik pepohonan bambu

 

Sungguh besar keagungan Allah SWT yang telah menciptakan keindahan yang dapat menyejukan hati ini. Sayapun berhenti dan terdiam memandang lekat pesona curug sibedil. Deretan air terjun yang mempesona ujarku dalam hati. Tiga air terjun yang indah  bermuara di satu tempat. Walau air terjun ini tingginya tak melebihi 30 meter keindahan patut di acungi jempol.


Rintikan dan tetesan air yang menghiasi di setiap tepian curug menjadi penghias curug yang berada tak jauh dari perkampungan warga ini. Sungguh beruntung warga dukuh Karangbulu mempunyai curug Sibedil yang mempesona ini. Mereka dengan mudah menghilangkan penat dengan memandang dan merasakan ketenangan curug Sibedil.  Entah dari mana nama curug itu di ambil, konon dari adanya bebatuan yang menyerupai senapan ( bedil dalam bahasa jawa ).


Saya terus memandang Curug dari berbagai sudut, tumbuhan yang menghiasi di dinding-dinding curug dan wa5rna air hijau toska di muara curug menjadi pelengkap keindahan curug ini. Bebatuan besar yang berada di sekitar curug  menambah pesona curug sibedil.sayapunn tak hendi-hentinya bersyukur dapat menikmati keindahan Curug sibedil dari dekat ini.


Hanya kami berdua di pagi buta ini, kami sampai di curug sibedil tepat pukul 06,15 wib tak ada satupun orang yang kami jumpai di curug ini. Kami dengan leluasa bisa mengambil gambar dan mengabadikanya. Lebih dari satu jam kami di sini setelah puas dengan pesona yang di suguhkan oleh Curug Sibedil kamipun segera melanjutkan perjalanan ke Curug Bengkawah.

  

2 comments: