Tuesday, March 10, 2015

Indahnya Bukittinggi


Siapa yang tidak kenal Bukittinggi?? Suatu Kota yang pernah menjadi Ibu kotanya Indonesia ini merupakan kota yang kaya akan keindahan alamnya. Di ahir tahun 2014 saya di berikan kesempatan mengunjungi kota yang menawan ini. tak mau kehilangan akan kesempatan sayapun mencari-cari waktu untuk menikmati panorama yang di suguhkan di kota ini.


Rabu 24 september 2014, di pagi buta ini saya mulai mulai menyusuri kota yang cantik ini, ku mulai dari tempat saya menginap di  Campago Resort Hotel, Hawa dingin nan sejuk ku rasakan, layaknya di puncak bogor. Mulai ku hirup segarnya Udara Bukittinggi, Ku berjalan di depan Campago, di sini terdapat sebuah kolam, dari tepi kolam ini saya dapat menikmati indahnya alam Bukittinggi, Mataharipun mulai memancarkan sinar yang menambah keindahan tempat ini.


Setelah Puas menikmati daerah sekitar Campago, saya mulai berjalan keluar area tersebut,  Jalanan yang masih sepi dan asri lingkunganya, saya dapat menikmati suguhan gunung yang menantang tepat dari tepi jalan. Entah Gunung apa namanya, jauh berjalan saya menjumpai suatu tebing yang tidak terlalu tinggi dan ada jalan setapak di tebing tersebut. Jalanan tersebut di gunakan anak-anak ketika akan berangkat sekolah.


Mataharipun mulai merangkak, sayapun kembali ke Campago. pukul 09.00- pukul 13.00 waktu luangku, dan tak ada kegiatan yang akan saya ikuti.Saya putuskan untuk  mengajak Rio menikmati indahnya kota Bukittinggi. Tujuan pertama adalah Jam gadang.


Dengan menggunakan motor kamipun berjalan menuju pusat kota Bukittinggi. 20 menit melaju kamipun memasuki Suatu alun-alun yang tepat di tengahnya terdapat suatu menara. pada menara tersebut memiliki jam pada setiap sisinya yang terkenal dengan sebutan jam gadang, tempat inilah yang menjadi Landmarknya kota Bukittingi. Pada siang hari di alun-alun ini tidak begitu ramai, tetapi pada malam hari terutama malam sabtu dan malam minggu kita dapat menjumpai berbagai komunitas berkumpul di sini. 
Ada suatu keunikan  pada jam gadang ini, keunikan tersebut terdapat pada angka romawi. Angka romawi pada angka 4 biasanya bertuliskan IV, tetapi pada jam Gadang bertuliskan IIII.dari atas menara kami bisa menikmati indahnya kota bukit tinggi.
selesai dari jam gadang sayapun berjalan ke aras pasar atas, pasar atas letaknya tak jauh dari jam gadang. tujuan saya ke pasar atas adalah untuk membeli batu akik sungai dareh titipoan teman, bermacam-macam harga sungai dareh dari 50 ribu sampai jutaan rupiah, kami berjalan ke arah paling belakang dari pasar atas ini, harga yang terjangkau dan kualitas yang baguspun kami temui.


Setelah mendapatkan 2 buah batu sungai dareh, kamipun menuju ngarai sianok, 15 menit berlalu kami memasuki ngarai sianok, suguhan pemandangan yang luar biasa saya jumpai, jejeran lembah yang curam menjadi daya tarik sendiri. konon jurang di sini dalamnya sekitar 100 meter dan membentang sekitar 15 Km, sungguh luar biasa. di sini juga di temui sungai yang berliku-liku yang menambah keindahan daerah ini. 

 

Rio mengajak saya ke benteng Fort de Kock, tetapi sangat di sayangkan waktu kami terbatas, kami pun beranjak untuk menikmati benteng tersebut dari atas bukit. setelah melewati jalanan yang berbelok dan menanjak motor kami parkirkan tepat di depan loket taman panorama. dengan membayar retribusi kamipun memasuki taman tersebut.

Taman ini cukup luas, lingkungan yang bersih dan terkesan terawat dengan baik. Jejeran penjajah soufenir khas bukit tinggi di jumpai di taman ini. Monyet-monyet dengan bebasnya berkeliaran di taman ini, monyetpun mendekat ke arah saya dan tampak sudah terbiasa dengan pengunjung. 
Dari taman ini saya dapat menikmati bentangan ngarai sianok dan benteng Fort de Kock yang cukup mempesona. sungguh menawan taman panorama ini, keindahan yang di suguhkan membuat saya terkagum kagum, 

Masih di area yang sama terdapat suatu Goa atau sering di sebut lubang jepang. di depan pintu masuk lobang jepang ada beberapa pemandu yang menawarkan jasanya untuk menemani kita saat menyusuri lobang ini. Lobang Jepang merupakan wisata sejarah yanng ada di Bukittinggi.Lobang Jepang merupakan sebuah terowongan ( Bunker ) perlindungan yang di bangun oleh tentara penduduk jepang sekitar tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan. Di dalam lobeng Jepang sendiri sudah ada penerangan dan untuk mencapai dasarnya dengan meniti anak tangga yang berjulah 132 ,lebar lubang ini sekitar 2  meter. terdapat ruangan khusus di dalam lubang ini yaitu ruangan pengintai,penyergapan, Ruangan penjara dan gudang senjata.


Setelah menikmati keindahan Bukittinggi melalui Taman Panorama dan Lubang Jepang, Kami beranjak untuk kembali ke hotel. Belum puas rasanyanya menikmati alam bukit tinggi.waktu yang terbatas menjadi penghalang perjalanan ini. Trimaksih Rio sudah mengenalkan Bukittinggi yang menawan ini.

4 comments:

  1. kalau di bumiayu juga ada gua jepang, hampir mirip... cuman dalamnya masih alami

    ReplyDelete
  2. wah sebelah mana tu gan.. bumiayunya

    ReplyDelete
  3. Kemaren juga abis dari sana, SUMBAR emang keren :D

    salam EnjoyBackpacker.blogspot.com

    ReplyDelete
  4. @harpandi wibowo salam bacpacker nih

    ReplyDelete