Monday, March 2, 2015

Kawah Ijen " Pesonamu Tiada henti "


24 februari 2015 Pukul 05.15 kami beranjak dari Bibir kawah ijen, sesak dan pedih yang masih terasa menyisakan kenangan yang luar biasa.Tak berapa lama kami melangkah, kami bertemu lina yang baru mau turun ke kawah ijen, pa aswan mengantar lina mendekati kawah ijen, kami menunggu di tepi jalan sambil duduk-duduk. 


Banyak penambang belerang yang lalu-lalang baik yang mau menambang maupun yang membawa belerang. Belerang yang mereka bawa berkisar 55 - 100 kg, kadang mereka berhenti dan menyapu keringat yang mengucur, mereka luar biasa membawa beban seberat itu dengan berjalan lebih dar 1Km dengan trek yang terjal ini.
 
Tak lama kemudian Mas Ule dan Mba yuni datang, mereka menuju bibir kawah dan tepian danau, di susul oleh juned yang ikut bergabung bersama kami. 

Setelah lama duduk dan memulihkan tenaga, mba yunu,Lina, dan Mas Ule bergabung bersama kami. kamipun memutuskan untuk Beranjak dari tempat ini. di tengah perjalanan kami menjumpai wisatawan dari China yang sedang asik mengambil foto kawah ijen. dia datang seorang diri.

Kami pun melanjutkan langkah untuk naik ke atas, di atas sudah ada teman-teman kami Romi, Selly,jamal,Ian,Dan Ratih yang sudah lama menunggu.


Setelah sampai di Pintu Batas aman Sebelum ke kawah Ijen kami dapat menikmati pemandangan yang luar biasa.disini dapat melihat dengan jelas kepulan kawah dan danau yang berwarna hijau, indah luar biasa.

Banyak wisatawan asing yang datang ke kawah Ijen untuk menikmati pesona ijen yang luar biasa ini, Setelah puas menatap kawah Ijen kamipun mulai melangkahkan kaki. 
Perjalanan menyusuri jalan Ijen saat kembali berbeda dengan semalan, matahari yang tampak malu menampakan diri membuat alam sekitar menjadi nyata, jelas dan indah. 


Kami mulai menyusuri jalana yang rata pada awalnya, lama kelamaan jalanan mulai menurun, kami banyak berpapasan dengan penambang yang akan mengambil belerang, ada juga yang menjual aneka bentuk yang terbuat dari belerang murni, harga berkisar Rp. 5000 - 15.000/buah



Selama menuruni Ijen kami di suguhi pemandangan yang sangat mempesona, ada beberapa gunung yang dapat kami lihat. Gunung merapi dan gunung raung dapat Dengan jelas kita lihat dari sini, bukit - bukit yang indah menjadi penghibur perjalanan ini.


Menuruni jalanan ijen bukanlah hal yang mudah kami harus menahan agar tak tergelincir,senda gurau dan suguhan alam menambah kekuatan kita untuk melangkah. pohon-pohon yang mati bekas terbakar dapat kita temui samping kiri jalan.

 
Sungguh Tiada henti ijen menyuguhkan pesonanya, keindahan alam yang tak ada habisnya kami temui. lama berjalan kami menemui sebuah bangunan tua, seperti bangunan belanda yang bertuliskan Pondok Kawah Ijen.di bangunan ini jugalah kami meluruskan kaki untuk mengurangi keletihan ini.


Setelah beberapa menit meluruskan kaki, perjalannpun di lanjutkan, ada sebatang pohon yang tumbang tepat di atas jalan, tetapi kami masih bisa melalui jalan tersebut.
Lama jalan yang kamu lalui, ijen yang tak bosan menawarkan pesona ahirnya kamipun sampai di gerbang utama ijen, lelah letih terasa namun kepuasan yang tak terhingga mengalahkan segalanya.

 Terimakasih Ijen pesona dan keindahanmu tak mungkin kami lupakan

2 comments: