26 maret 2015 Ahirnya ku langkahkan juga kakiku di sebuah situs Gunung Padang yang sudah lama saya rencanakan, situs ini Berada 20 km dari persimpangan kota warungkondang. di jalan antara kabupaten cianjur-sukabumi. Tepatnya di Desa Karyamukti Kec. Cempaka kabupaten Cianjur. Situs ini merupakan situs prasejarah peninggalan megalitikum jawa barat.
Perjalanan panjang kami lewati untuk menuju gunung padang ini, Jalanan masuk ke gunung padang cukup sempit sehingga kami harus berhenti ketiga berpapasan dengan kendaraan lain. pemandangan hamparan sawah dan perbukitan yang indah seolah menjadi ucapan selamat datang untuk kami. hampir 3 jam dari puncak bogor ahirnya kami sampai di Gerbang utama gunung padang,
5 menit dari gerbang utama, kami memasuki parkiran situs Gunung padang. saya beserta Romi, Islah,Rubi,Robi dan Asep beserta mas fitrah beranjak dari parkiran menuju tempat pembelian tiket situs ini.
Setelah mengantongi 7 tiket kamipun menuju situs megalitikum, Tepat Di depan pintu masuk situs ini terdapat sebuah sumur yang berdinding batu-batu besar. entah apa arti dari sumur ini, mungkinkah untuk bersuci sebelum mencapai puncak gunung padang? Entahlah..
Untuk mencapai puncak gunung padang kami harus menaiki undakan yang terbuat dari batu batu besar, di kanan kiri undakan ini terdapat besi yang dapat membantu saat naik ke atas. bagi yang tak biasa menaiki satu demi satu undakan ini cukup membuat lelah dan pegal.
Ahirnya sampai juga kami di undakan terahir, waw.. ini kah yang di sebut situs megalitikum gunung padang, bebatuan besar yang tertata rapih membentuk suatu ruangan di ke tinggian 885 mdpl, Luas komplek bangunan kurang lebih 900 m2, dengan luas area situs ini sekitar 3 ha, menjadikan komplek punden berundak terbesar di Asia Tenggara, sungguh luar biasa, saya merasa bangga indonesia mempunya situs gunung padang ini.
Melangkah lebih dalam saya menjumpai seorang bapa yang sedang membersihkan area ini, sandi nama bapa tersebut, dia menjelaskan situs ini merupakan tempat yang telah di keramatkan oleh penduduk sekitar, situs ini merupakan tempat Prabu Siliwangi sebagai Raja Sunda dan sebagai tampat masyarakat untuk melakukan pemujaan. Mas Sandi menjelaskan di situs ini terdapat keistimewaan dengan angka 5, situs ini terdiri dari 5 teras, di kelilingi oleh 5 gunung, situs ini menghadap ke gunung gede, dan hampir 80% bebatuan yang ada berbentuk persegi Lima. situs ini berbentuk Punden berundak ujarnya.
Di teras pertama terdapat suatu ruangan yang cukup besar, ada semacam batu yang lebar dan merupakan tempat untuk meletakan sesajian, pintu masuk dan pintu keluar di teras tersebut berbeda, keluar dari ruangan terdapat dua batu yang terletak melintang, menurut mas sandi ini merupakan alat musik yang di gunakan, pengunjung di larang memukul dengan menggunakan batu, cukup dengan tangan saja maka akan mengeluarkan suara.
Kamipun menuju teras ke 2, di teras inilah saya dapat menikmati suguhan alam sekitar, deretan pegenungan gede yang menambah keindahan situs ini, melihat ke bawah saya menikmati keindahanan situs megalituikum ini., di teras ini juga terdapat batu yang berdiri tegak membentuk suatu ruangan.
Langkah kami lanjutkan ke teras ke tiga, di sini terdapat ruangan yang dapat di gunakan untuk tidur, bebatuan besar membentuk semaacam kamar yang tertata rapi. kamipun mencobanya dengan merebahkan diri.
Pembatas antar teras terdapat dua batu yang berjejer layaknya pintu masuk. memasuki teras ke empat kami dapat menikmati pemandangan perbukitan yang berjejer dari sebelah kanan situs. bukit dengan jurang yang curam membuat situs ini semakin luar biasa.
Sampai juga ahirnya di teras ke lima, di teras ini sama halnya teras ke lima, bebatuan besar membentuk ruangan yang luas, di luar teras terdapat semacam panggung, bagi pengunjung yang tidak membawa bekal bisa minum atau makan di sini.
Dengan senyum bahagia, kami merasa puas dengan keindahan yang di suguhkan oleh situs megalitikum ini, sungguh luar biasa, ada beberapa larangan di situs ini yang harus di hindari oleh pengunjung dan harus di patuhi di antaranya di larang mencoret-coret situs ini, tidak di perbolehkan berdiri di bebatuan dan tidak di perkenankn melewati batas yang ada.
Setelah melewati kelima situs ahirnya kami memutuskan untuk turun, dari situs ini, tangga turun berbeda dengan yang di gunakan saat menaiki situs. lebih datar dan terbentuk dari batu. selama menuruni tangga kami berjumpa dengan wisatawan asing dari belanda.
Ahirnya tepat pukul 17.30 kami sampai di parkiran, Pendakian di situs megalitikum gunung padang akan selalu menjadi kenangan yang tak terlupakan, tetap lestarikan keindahan dan keutuhan situs ini, agar anak cucu kit dapat menikmati keajaiban Allah SAW yang sangat luar biasa
Bagaimana kondisi jalan dari Warung Kondang sampe lokasi sekarang ? Waktu itu, jalan jelek banget.
ReplyDeletehttp://ghost-ships.blogspot.com/2014/12/wisata-keluarga-ke-situs-megalitikum.html
masih seperti dulu kang perlu hati-hati
ReplyDeleteupdate terbaru dari jalan raya warung kondang masuk kedalam sudah mulai da perbaikan coran jalan walau selang beberapa kilo ke dalam masih banyak jalan blubang,, dan ada longsoran tanah.. semoga pemerintah dan instansi terkait di Cianjur dan pusat lebih memperhatikan akses situs bersejarah ini.,,,
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete