Puas di Batu Tapak Tongkat Sultan Hasanudin, kami segera menuju ke sebuah batu besar tak jauh dari situ, untuk menaiki batu tersebut kami harus berhati-hati, dengan menggunakan kaitan akar pohon saya menaiki batu itu, cukup susah kami harus saling membantu sehingga kami bisa menaiki batu tersebut.
Dari batu ini kami bisa menikmati pemandangan di sekitarnya. ada sebuah bukit yang dapat kami lihat, jejeran gunung salak menambah keindahan alam sekitar Munara. Perlahan-lahan matahari mulai muncul menampakan diri. pijaran cahaya emas mulai terlihat. walau hanya sebentar karena cuaca yang mendung kami dapat menikmati keindahan gunung munara.
Banyak hal yang dapat kami nikmati di atas batu ini, keindahan dan kebesaran Ciptaan Allah SWT dapat kami rasakan. Setelah puas di atas batu tersebut, kami memutuskan untuk pindah ke spot yang berbeda.
Sampai juga ahirnya di atas puncak batu ini, deretan awan menyambut kedatangan kami. jajaran gunung salak tampak jelas dari sini. hamparan pepehonan nan hijau menambah keindahan di puncak batu ini
Ada hal yang menarik dari anak - anak nusan 15 ini, mereka menyampaikan beberapa pesan mungkin dari seseorang yang dekat atau yang mereka hargai.
kamipun menuju tenda untuk beristirahat, yang lain beristirahat saya menuju gua yang tak jauh dari tenda,inilah Gua sukarno, namun saat saya kesana di gua tersebut sedang ramai jadi niat saya ke sanapun tertunda.jalan menuju gua tersebut cukup sulit dengan memanjat tebing dengan bantuan seutas tali.
konon di gua tersebut soekarno pernah singgah. setelah dari goa sukarno saya kembali ke tenda untuk merapihkan dan bersiap untuk pulang. tepat pukul 08.00 kamipun meninggalkan Gunung munara. selama perjalanan banyak sekali di jumpai wisatawan loka yang akan menikmati keindahan gunung munara. jalanan yang kami lalui tak selicin semalam. langit cerahpun mengikuti langkah kami.sepanjang jalan kami temui pohon dengan akar yang besar dan menjalar serta bebatuan.
Selain itu di jalan juga kami jumpai bebrapa penduduk yang sedang memperbaiki jalan dan di situ terdapat kotak semacam kotak amal .
Ada hal yang menarik dari anak - anak nusan 15 ini, mereka menyampaikan beberapa pesan mungkin dari seseorang yang dekat atau yang mereka hargai.
Dari ke enam anak nusan, ada yang membuat saya tertawa dalam hati bila mengingat hal tersebut, pertama pajar yang takut akan ketinggian, ekspresi lucu selalu di tampakan pada saat di pinggiran batu. yang ke dua danur yang bertingkah lucu saat turun dari batu, seolah sangat berhati-hati hingga lama sekali menuruni batu tersebut.
setelah puas menikmati sunrase kamipun beranjak dari batu tersebut. saat di perjalanan kami menjumpai ruang di antara batu yang menyerupai gua. sangat panjang namun sempit.
kamipun menuju tenda untuk beristirahat, yang lain beristirahat saya menuju gua yang tak jauh dari tenda,inilah Gua sukarno, namun saat saya kesana di gua tersebut sedang ramai jadi niat saya ke sanapun tertunda.jalan menuju gua tersebut cukup sulit dengan memanjat tebing dengan bantuan seutas tali.
konon di gua tersebut soekarno pernah singgah. setelah dari goa sukarno saya kembali ke tenda untuk merapihkan dan bersiap untuk pulang. tepat pukul 08.00 kamipun meninggalkan Gunung munara. selama perjalanan banyak sekali di jumpai wisatawan loka yang akan menikmati keindahan gunung munara. jalanan yang kami lalui tak selicin semalam. langit cerahpun mengikuti langkah kami.sepanjang jalan kami temui pohon dengan akar yang besar dan menjalar serta bebatuan.
Selain itu di jalan juga kami jumpai bebrapa penduduk yang sedang memperbaiki jalan dan di situ terdapat kotak semacam kotak amal .
perjalanan menuruni gunung munara tak terasa melelahkan. kami sambil bergurau dan berbincang. tak terasa hampir 1 jam kami pun sampai di tepi sungai.kamipun mampir ke sungai tersebut untuk membersihkan kaki. di sungai ini ada beberapa orang yang mandi atau sekedar beristirahat.
Selesai membersihkan kaki dan istirahat kami beranjak dari Gunung munara ini.Sampai jumpa lagi Munara pasti kami akan kembali di lain waktu.
No comments:
Post a Comment