Kali ini saya akan berbagi
mengenai keindahan curug tujuh yang ada di daerah lampung tengah, berkesempatan
ke lampung karena ada sesuatu hal yang terjadi sama temen saya, Juned namnya
temen kerja saya sekaligus sudah saya anggap seperti saudara sendiri, ia di
tinggal Ibunya selama – lamanya tahun 2013 yang lalu, kabar di sore itu membuat
otak saya berputar siapa saja yang hendak ikut taziah kali ini.Lama saya cari
teman untuk ke sana ahirnya ada islah dan ari yang bersedia ikut ke sana.
Dengan berbekal keberanian kita berangkat ke lampung tengah Walau tak ada yang
tau arah kesana.
Perjalanan di mulai dari tomang
pukul 22.00, kami naik bus akap jurusan merak dalam waktu sekitar 3 jam kami
sudah di Merak, di pelabuhan merak banyak sekali calo tapi tak kami hiraukan,
kami berjalan cepat seolah buru-buru, ahirnya sampai juga di loket pembelian
tiket, setelah kami membayar tiket bertemu seseorang yang menawarkan tumpangan
ke lampung tengah, ahirnya kami putuskan untuk menaiki travel tersebut.
Perjalanan dari pelabuhan merak
ke bakahuni memakan waktu 3 jam lebih, jam 03.00 Kita sampai di bakauhuni
perjalanan di lanjutkan kearah pring sewu lampung tengah,jam 06.00 kami sudah
sampai di Pringsewu, tetapi angkot yang ke rumah juned baru jalan sekitar jam
08.30, alhasil kita menunggu sambil menahan kantuk.Perjalan kearah desa
Linggapura memakan waktu 3 jam, dari jalanan beraspal, berbatu sampai jalanan
tanah liat kita lewati. Ahirnya sampai
juga di rumah juned.
Kondisi badan yang letih tak kita
hiraukan karna kita harus menghibur juned yang sedang berduka, obrolan dan
gurauanpun muncul, saya seneng melihat senyum mengembang dari sudut bibirnya,
tapi Nampak kesedihan yang mendalam terlihat di raut mukanya.
Sedikit cerita mengenai desa
linggapura yang terletak di kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah
ini,di desa ini banyak tanaman coklat dan kopi,desa yang jauh dari
keramaian,angkutan terbatas hanya ada satu angkutan itu juga sampai jam 15.00
saja.cerita dari juned ada suatu Curug yang dekat dengan desa ini Curug Tujuh Namanya, ahirnya besok kita
putuskan untuk kesana.
Curug Tujuh lampung Terletak pada
garis kawasan hutan lindung berada di desa
Marga Jaya Kecamatan padang ratu kabupaten lampung tengah. Curug ini
mempunyai tujuh tingkatan dengan total ketinggian dari curug satu ke curug
tujuh mencapai 75 m.Curug ini belum di kelola oleh pemda lampung sehingga masih
alami.
Perjalanan di mulai dengan
menggunakan sepeda motor ke arah desa Ulu Bera ,kami di damping oleh penduduk
asli yang sudah terbiasa kesana mas dwi hardiato namanya. Hutan kopi dan sawit
mejadi pemandangan yang indah di perjalanan ini, jalan yang masih berbatu dan
tanah liat membuat perjalanan semakin seru.
Setelah sampai di desa ulu bera kami menitipkan sepeda motor di salah satu penduduk, kami harus melewati
jalanan setapak, sawah dan tepian sungai, ahirnya kita menyusuri hutan yang
cukup lebat. Track yang semakin susah, pohon dan tanaman liar yang menghadang,
semak semak dan jalanan yang masih harus di tembus dan di cari sendiri membuat
tantangan yang luar bisa untuk mencapai curug ini.
Sampai juga ahirnya kami di salah satu curug, kami isitirahat
sambil membersihkan kaki dari pacet yang menempel.
Perjalananpun kita lanjutkan ke tujuan utama kita, Curug tujuh.kita melanjutkan track yang luar biasa
Setelah menempuh perjalanan ‘jungle track’ dari curug yang pertama sekitar 15 menit terdengarlah bunyi gemuruh curug.tak lama kemudian sampailah kita di curug tujuh.curug yang besar dan mempesona tlah kami temui. Terjunan air sekitar 30 meter, curug ini membuat lelah kami hilang seketika
Di samping curug ini terdapat
bebatuan hingga kepuncak air terjun, ini yang menggoda kita untuk naik keatas
puncak terjunan. Tanpa alat dan tampa pelindung kita menaiki puncak
tersebut.pemandangan yang luar biasa di dapat di puncak terjunan curug ini.
Setelah puas di atas puncak kami
metuskan untuk mandi, aliran yang lumayan deras memaksa kita untuk selalu
berhati-hati dan berpegangan supaya tidak terbawa arus.
Puas bermain air dan
menikmati suguhan keindahan di air terjun ni ahirnya kita memutuskan untuk pulang.dalam perjalanan pulang kita singgah di warga, di sini kita di suguhi kelapa muda yang dapat mengusir dahaga.
Inilah perjalanan saya bersama sahabat - sabat, alam selalu menyuguhkan keindahan yang harus tetap kita jaga,, salam Lestari Indah selalu indonesiaku
mau nanya bang, rawan gk bang daerah linggapura,?
ReplyDeleteWaktu aku kesana sih sama penduuk setempat jdi aman.. waspadamah tetep yaaa
ReplyDeletemantap mas, saya dulu sudah bareng rombbongan pondok pesantren saya dulu, bawa sekitar 200 orang lebih aman kok. yang penting hati-hati terus yaa
ReplyDeleteSiapp... pastinya
Delete